kolesterol memiliki beberapa jenis, jika berlebih berbahaya

Kolesterol ada Beberapa Jenis Kalau Berlebihan Bisa Membahayakan Kesehatan

Kolesterol adalah zat dengan sifat fisik serupa lemak atau lipid. Dalam istilah ilmiah, kolesterol adalah kelompok senyawa sterol, kombinasi steroid dan alkohol. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk dapat didistribusikan ke seluruh tubuh, kolesterol perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein.

Kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber utama, yaitu melalui pembentukannya di hati dan dari makanan. Kolesterol diserap usus halus kemudian masuk ke sirkulasi darah dalam bentuk lipoprotein. Di sini, hati berfungsi ganda: mengambil kolesterol yang ada di sirkulasi darah dan memroduksi kembali kolesterol jika dibutuhkan. “Hati berperan menjaga keseimbangan kolesterol dalam darah,” ujar dr. Widjaya Lukito, PhD, SpGK.

Kolesterol “Baik” dan “Jahat”

Kolesterol ada beberapa jenis; VLDL (very low density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipoprotein) dan trigliserida. Masing-masing memiliki karakter dan fungsi berbeda, dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.

HDL sering disebut “kolesterol ‘baik’ bertugas membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi. HDL bersifat anti-arterogenik. Fungsi utama HDL adalah membawa kolesterol bebas dalam sirkulasi darah, dan mengeluarkannya lewat empedu sehingga penimbunan kolesterol di dinding pembuluh darah berkurang.

VLDL atau lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah ini, dibuat oleh hati dari lemak, protein dan karbohidrat, yang diambil dari makanan. VLDL berperan sebagai pengangkut lemak ke otot, sehingga bisa digunakan sebagai energi.

LDL sering disebut ‘kolesterol jahat’ berfungsi membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah. Berlawanan dengan HDL, LDL bersifat arterogenik (mudah melekat pada dinding pembuluh darah) sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah (arterosklerosis). Kadar LDL dalam darah, tergantung lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh. Makin banyak lemak jenuh, makin menumpuk LDL karena merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.

Trigliserida adalah hasil metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tapi juga dari karbohidrat dan protein berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida meningkat, bila kita mengonsumsi kalori lebih banyak dari kebutuhan.

Manfaat Kolesterol

Kolesterol merupakan nutrisi penting yang diperlukan tubuh. Kolesterol berfungsi membentuk dinding sel dalam tubuh, berperan penting dalam produksi hormon sex, vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Kolesterol dibutuhkan untuk menyusun sel, jaringan, serat saraf dan komponen penting tubuh lainnya. Bagi sel, kolesterol berfungsi membantu membangun dan mempertahankan membran sel, yang menjadikan dinding sel lebih kuat dan kaku. Juga membantu sel melindungi diri dari benda asing dan membangun kekebalan sel.

Kolesterol berperan penting dalam proses biokimia, seperti sintesa hormon steroid, membantu produksi hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan. Kolesterol merupakan prekursor utama pembentukan vitamin D dan hormon reproduksi, yaitu progesteron, estrogen, testosteron. Hormon reproduksi ini adalah kelompok hormon steroid, yang pembentukannya membutuhkan kolesterol sebagai bahan dasar. Sedangkan vitamin D dihasilkan dari turunan kolesterol, yang disebut 7-dehidrokolesterol.

Studi terbaru dari Karolinska Institute menyebutkan, kolesterol sangat bermanfaat bagi pembentukan sel otak. Hasil studi memperlihatkan pembentukan saraf penghasil dopamin, hormon, yang berperan penting dalam banyak proses dan fungsi otak, selama pertumbuhan otak bergantung atas aktifnya reseptor khusus di otak oleh satu bentuk oksidasi kolesterol yang disebut oxysterol.

Mudarat Kolesterol

Kolestrol baik bila kadarnya dalam darah normal. Kadar ideal LDL adalah <130 mg/dl. Di atas 160 mg/dl, bisa berisiko tinggi. Kadar normal kolesterol HDL pria 40-50 mg/dl dan wanita 50 -60 mg/dl. Idealnya, kadar total kolesterol dalam darah di bawah 200 mg/dl. Berisiko  bila total kolesterol >240 mg/dl. Total kolesterol ini jumlah antara level LDL dan dan HDL.

HDL bertugas memindahkan kolesterol yang berlebih dalam darah menuju hati untuk kemudian dibuang. Sedangkan reseptor LDL di hati, berfungsi mengatur kadar kolesterol darah. Pada kasus hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah tinggi), kadar LDL dalam darah meningkat. Akibatnya, sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh darah, membentuk plak dan memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein, akan ditutupi sel-sel otot dan kalsium. Setelah bertahun-tahun bisa terjadi atherosklerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, akan mengakibatkan kegemukan (obesitas), gangguan jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya.

Makanan dan Faktor Gen            

Selain karena pola makan, hiperkolesterolemia bisa karena faktor genetis. Sejak lahir, semua orang memilki sistem tubuh yang memroduksi kolesterol. Pada sebagian orang, sistem tubuhnya memroduksi kolesterol kadar tinggi. “Tanpa makan makanan berkolesterol tinggi pun, kadar kolesterol mereka tinggi,” terang dr. Widjaya.

Pada wanita, kadar kolesterol secara alamiah dipengaruhi masa menstruasi atau masa subur. Pada kondisi normal, di masa subur kadar HDL relatif masih tinggi karena hormon estrogen cenderung meningkatkan kadar HDL. Kolesterol cenderung meningkat seiring pertambahan usia, terutama ketika memasuki masa menopause di mana produksi hormon estrogen berkurang.

Kontrol Rutin

Kadar kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala. “Bagi yang berusia >20 tahun, dianjurkan memeriksa kadar kolesterol tiap 5 tahun. Bila ada riwayat keluarga yang menderita serangan jantung, rentang waktu pemeriksaan harus dipersempit.

Pemeriksaan kolesterol akan menghasilkan data perkiraan kadar kolesterol yang beredar dalam darah, yaitu: kolesterol HDL, kolesterol LDL, kolesterol total dan trigliserida. Pemeriksaan profil lipid dilakukan setelah berpuasa semalaman. Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah, disingkat: mg/dL. Kadang hasil kolesterol dinyatakan sebagai rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL atau rasio kolesterol LDL terhadap kolesterol HDL. Menurut American Heart Association (AHA), rasio kolesterol total/kolesterol HDL sebaiknya di bawah 5:1, sedangkan rasio kolesterol LDL/HDL di bawah 3:5.


Ilustrasi: Food photo created by Racool_studio - www.freepik.com