probiotik bantu penyerapan nutrisi pada ibu hamil

Ibu Hamil Perlu Jaga Kesehatan Pencernaan, Probiotik Tingkatkan Penyerapan Nutrisi

Kesehatan pencernaan penting untuk semua golongan usia, dari bayi hingga lansia. Terlebih untuk ibu hamil, pencernaan yang sehat meningkatkan penyerapan nutrisi hingga mencegah komplikasi kehamilan.

Tahukah Anda bila kesehatan kita berkaitan erat dengan mikroba usus. Di saluran pencernaan manusia hidup antara 500 – 1000 spesies bakteri. Bakteri-bakteri tersebut antara lain terdiri dari bakteri baik (disebut probiotik, misalnya golongan Lactobacillus dan Bifidobacterium) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit.

Mereka hidup dalam keseimbangan yang saling mempengaruhi; bila patogen mendominasi akan timbul penyakit, sebaliknya bila didominasi oleh probiotik tubuh lebih sehat.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik selama kehamilan bisa menjadi cara meningkatkan komposisi bakteri usus dan kesehatan pencernaan. Penelitian di jurnal Current Developments in Nutrition menunjukkan, wanita hamil dengan obesitas yang mengonsumsi suplemen probiotik sejak kehamilan 17 minggu hingga melahirkan mengalami peningkatan keragaman bakteri usus, dibandingkan ibu hamil yang menggunakan plasebo.

Pada kelompok probiotik memiliki lebih banyak bakteri baik golongan Lactobacillus, Bifidobacteria dan S. salivarius.

Meningkatkan penyerapan nutrisi

Kesehatan pencernaan erat kaitannya dengan penyerapan nutrisi yang lebih efisien dari makanan kita. Bakteri usus ini berperan penting dalam memanen, penyimpanan dan pengeluaran energi yang diperoleh dari makanan.

Sebagai informasi, 85% karbohidrat, 66 – 95% protein dan seluruh lemak diserap sebelum makanan ini memasuki usus besar (kolon). Karbohidrat dan protein yang tidak tercerna yang diterima kolon mewakili 10 - 30% dari total energi. Tanpa aktivitas mikrobiota kolon, energi itu akan terbuang bersama tinja.

Di usus besar, bakteri memfermentasi pati, gula yang tidak diserap, polisakarida selulosa/nonselulosa dan musin menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA ini lantas digunakan sebagai energi untuk kolonosit atau diangkut ke berbagai jaringan perifer untuk metabolisme lebih lanjut.  

Selain itu, Rafl Jager, et al, dalam jurnal Probiotics and Antimicrobial Proteins (2018) menulis probiotik dapat membantu menyerap protein dengan lebih baik dalam makanan, serta vitamin dan nutrisi lain.

Sebaliknya penelitian menyatakan bila jumlah bakteri probiotik, khususnya golongan Lactobacillus, di feses signifikan lebih rendah pada wanita yang mengalami anemia. Studi di the British Journal of Nutrition (2010) ini dilakukan pada 34 wanita berusia antara 18 – 25 tahun di India – yang kejadian anemia pada remaja putri atau dewasa tinggi. Riset lainnya menjelaskan konsumsi probiotik Lactobacillus berhubungan dengan peningkatan penyerapan zat besi pada wanita.

Suplementasi probiotik juga membantu penyerapan vitamin B. Dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism, tim peneliti dari Austria melihat bahwa konsumsi harian 200 gr yoghurt yang diperkaya probiotik dan yogurt konvensional selama 2 minggu bisa meningkatkan kadar tiamin (vitamin B1) plasma dan riboflavin (vitamin B2) bebas pada wanita sehat.

Mengurangi paparan aflatoksin

Selain kaya nutrisi, makanan juga bisa terkontaminasi oleh bahan yang bersifat racun, salah satunya adalah aflatoksin.

Aflatoksin diproduksi oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Jamur ini kerap mengontaminasi jagung, biji-bijian, kacang tanah dan serealia. Aflatoksin yang terkonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan penurunan sistem imun hingga efek karsinogenik (pemicu kanker).  

Sabran M Redzwan, dkk, meneliti pengaruh pengaruh probiotik Lactobacillus casei Shirota (LcS) untuk mencegah penyerapan aflatoksin dan mengurangi konsentrasi serum aflatoksin B1 (AFB1) dan aflatoksin M1 (AFM1) di urin.

Selama empat minggu partisipan mengonsumsi dua botol per hari minuman susu fermentasi mengandung LcS atau plasebo. Walau awalnya tidak terjadi perbedaan konsentrasi aflatoksin selama periode intervensi, dalam pengukuran berulang menunjukkan perbedaan konsentrasi AFB1 yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan LcS.

Di minggu kedua terjadi penurunan signifikan konsentrasi serum AFB1  pada kelompok LcS, dibandingkan di awal penelitian. Dan pada minggu ke-4 konsentrasi AFB1 tersebut juga signifikan lebih rendah pada kelompok LcS, daripada kelompok plasebo.

Mencegah diabetes gestasional

Hal lain yang wajib diperhatikan oleh ibu adalah jangan sampai terjadi komplikasi diabetes selama kehamilan (disebut diabetes gestasional). Suplemen probiotik terbukti membantu menjaga gula darah dan mengontrol sensitivitas insulin.

Probiotik Lactobacillus casei Shirota (LcS) terbukti efektif mencegah resistensi insulin yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak dan kalori. Perlu dicatat, ibu hamil cenderung mengonsumsi dua jenis makanan tersebut dengan alasan: makan untuk dua orang.

Penelitian ini dilakukan Hulston CJ, dkk, pada 17 orang sehat. Mereka membagi peserta menjadi dua group, dengan satu kelompok mengonsumsi dua botol susu fermentasi probiotik LcS setiap hari, selama 4 minggu.

“Temuan utama penelitian ini adalah bahwa konsumsi berlebih makanan lemak tinggi menurunkan sensitivitas insulin sekitar 27% pada partisipan sehat. Namun, suplementasi LcS sebelum dan selama periode makan berlebih bisa mempertahankan kontrol gula darah dan aksi insulin,” tulis peneliti dalam laporannya yang dimuat dalam the British Journal of Nutrition.

Manfaat konsumsi probiotik dan kesehatan saluran cerna pada masa kehamilan begitu nyata. Probiotik aman dikonsumsi selama kehamilan dan tidak menimbulkan efek negatif, baik bagi ibu atau janin. (jie)

_____________________________________________________

Ilustrasi: <a href='https://www.freepik.com/photos/pregnancy'>Pregnancy photo created by gpointstudio - www.freepik.com</a>