Menjaga kesehatan kulit sangatlah penting, karena kulit adalah organ terluar yang berfungsi sebagai pelindung pertama dari zat iritan atau kuman berbahaya. Menghidrasi dan menjaga kelembapannya sama-sama dibutuhkan kulit kita.
Sebagian orang masih berpikir bila menghidrasi kulit hanya dibutuhkan oleh mereka dengan kulit kering. Faktanya menghidrasi kulit layaknya menghidrasi seluruh tubuh – dibutuhkan agar tubuh berfungsi optimal. Kulit kita tetap membutuhkan hidrasi, apapun jenis kulitnya.
Tetapi apakah yang dimaksud dengan hidrasi sama dengan kelembapan kulit? Mengingat banyak produk yang menjual hidrasi dan pelembap kulit.
Secara umum produk perawatan kulit terbagi menjadi beberapa jenis, seperti emolien (lemak dan minyak), squalene (minyak), humektan dan oklusif, yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Perry Romanowski, ahli kosmetik dan pendiri The Beauty Brains, menjelaskan, produk hidrasi dan pelembap merupakan istilah marketing yang bisa ditentukan oleh produsen sesuai keinginan mereka.
Istilah teknisnya adalah oklusif untuk produk perawatan sebagai pelembap, dan humektan jika dimaksudkan untuk menghidrasi.
“Pelembap adalah bahan berbasis minyak, termasuk zat oklusif seperti petrolatum, atau minyak mineral dan emolien seperti ester dan minyak tumbuhan,” terang Romanowski. “Mereka bekerja untuk melapisi permukaan kulit dan mencegah air keluar (menguap). Mereka juga membuat kulit terasa lebih halus dan tidak terlalu kering.”
“Hidrator merupakan bahan yang disebut humektan, seperti gliserin atau asam hialuronat, yang menyerap air dari atmosfer atau kulit Anda, dan menahannya di kulit.”
Mana yang lebih baik untuk kulit?
“Sebagian besar produk kulit mengandung bahan oklusif dan emolien, serta bahan humektan. Sehingga keduanya melembapkan dan menghidrasi di saat yang sama,” kata Romanowski, melansir Healthline.
Baik pada produk yang berupa gel, losion, minyak atau krim, tidak terlalu mempengaruhi kinerjanya. Yang terpenting adalah bahan-bahannya. Bentuk hanya mempengaruhi cara penggunaannya, Romanowski menambahkan.
Tetapi yang perlu dicatat, kadang kulit Anda lebih cocok pada produk yang hanya mengandung pelembap atau hidrasi saja, bukan keduanya. Perlu trial and error saat mencoba produk yang sesuai dengan kulit Anda.
Tidak masalah juga bila Anda ingin mencoba dua-duanya. Hidrasi kulit Anda dengan mengoleskan humektan – seperti asam hialuronat – terlebih dulu, kemudian gunakan pelembap oklusif untuk ‘mengunci’ kelembapan kulit.
Kulit kering gunakan pelembap kental
Jika kulit Anda kering sepanjang tahun, cenderung mengelupas, kemungkinan besar bukan dehidrasi yang disebabkan oleh cuaca, melainkan kulit kesulitan mempertahankan kelembapannya.
Pada kondisi ini Anda membutuhkan pelembap untuk membentuk lapisan penahan dan mengunci kelembapan permukaan kulit. Pelembap emolien kental akan membantu mencegah air keluar dari kulit Anda.
“Untuk kulit yang sangat kering, bahan oklusif adalah yang terbaik. Kadang dengan petroleum jelly atau disebut petrolatum bisa bekerja baik,” imbuh Romanowski.
Selain itu juga disarankan pelembap yang mengandung shea butter, minyak kanola atau minyak tumbuhan lain.
Cobalah serum hidrasi
Jika kulit Anda mengalami dehidrasi, Anda membutuhkan penambahan cairan ke dalam kulit. Gunakan serum hidrasi yang mengandung asam hialuronat. Selain itu juga bisa dengan memberikan produk yang mengandung ekstrak lidah buaya dan madu.
Hidrasi dan pelembap berbahan air
Orang dengan kulit berminyak sering kali memiliki gangguan fungsi barrier (penghalang) kulit. Ini membuat kulit sulit mempertahankan kelembapan. Menjadi dehidrasi, dan memicu produksi minyak kulit lebih banyak.
Menjadi siklus yang berulang. Satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan memberi kulit Anda cukup hidrasi dan pelembap yang dibutuhkannya.
Gunakan produk pelembap dan hidrator berbahan air yang tidak memicu komedo (non comedogenic). Produk berbahan dasar air akan terasa lebih ringan di kulit dan tidak menyumbat pori-pori. (jie)