Datangnya tamu bulanan wanita normal jika dibarengi dengan muncul keluhan perubahan mood yang biasa disebut pre menstrual syndrome (PMS), disusul nyeri haid yang akan mereda di hari kedua atau ketiga. Namun pada sebagian wanita selain keluhan tersebut, rasa was was timbul saat haid tidak teratur.
Menstruasi merupakan suatu periode terjadinya perubahan dalam organ reproduksi perempuan. Pada setiap bulannya, kandung telur melepaskan satu telurnya, dinding rahim ikut menebal guna mempersiapkan tempat untuk penempelan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Jika tidak ada pembuahan, lapisan rahim yang menebal tadi akan luruh melalui vagina dalam bentuk darah dan sel-sel yang rusak. Inilah proses terjadinya haid atau mestruasi.
Pada umumnya, sebuah siklus haid berjarak 21–35 hari dari bulan ke bulan dan berlangsung selama 2–8 hari. Pada beberapa bulan saat pertama kali haid, jarak antara siklus dapat memanjang atau bahkan memendek. Hal ini merupakan proses adaptasi tubuh yang tergolong normal. Seiring pertambahan usia, siklus haid akan menetap dan lebih teratur. Namun mendekati masa menopause, siklus haid akan kembali tidak teratur akibat adanya perubahan hormon.
Dr. Dwi Priangga, Sp.OG, dari Bamed Women’s Clinic, Jakarta menjelaskan, gangguan haid bisa disebabkan oleh gangguan fisik (60-80%), seperti tumbuhnya jaringan abnormal di rahim berupa polip, mioma dan tumor. Atau disebabkan gangguan siklus (20-40%).
Gejala yang muncul berupa nyeri berlebihan (dismenorea), haid lebih lama atau perdarahan terlalu banyak hingga menyebabkan anemia. Bisa berupa perdarahan ireguler (ada spotting di antara waktu haid), tidak ada ovulasi di bulan tersebut, atau amenorea (tidak mengalami haid sampai >6 bulan).
Bukan tanpa sebab seorang perempuan mengalami siklus haid yang tidak teratur, terdapat beberapa kondisi yang biasanya menyebabkan haid tidak teratur antara lain, seperti :
- Menyusui, proses menyusui pada 6 bulan pertama atau ASI eksklusif dapat menghambat produksi hormon pencetus haid.
- Pemakaian KB hormonal, KB hormonal dapat memengaruhi siklus haid, sehingga haid menjadi tidak teratur.
- Olahraga berat dan kelainan pola makan, perubahan berat badan yang terlalu drastis, baik peningkatan maupun penurunan, dapat mengacaukan siklus haid seorang wanita.
- Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau tingginya hormone androgen (hormon pria) pada wanita; mengganggu keseimbangan hormon dan kesuburan, menyebabkan haid tidak teratur.
- Gangguan hormon atau organ reproduksi, rendahnya produksi hormon tiroid (hipotiroid), kelainan organ reproduksi seperti infeksi rongga panggul, abortus yang tidak diketahui atau sejenisnya dapat menyebabkan haid tidak teratur.
Untuk membedakan penyebab siklus haid yang tidak lancar perlu pemeriksaan ke dokter obgyn. Jangan ragu maupun takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan diagnosis yang tepat, haid tidak teratur dapat diatasi.