Tak bisa dipungkiri selai kacang memberikan rasa lezat pada makanan (roti). Ia menyuguhkan kombinasi manis, gurih dan creamy yang sulit ditolak lidah. Tetapi ilmuwan menunjukkan konsumsi terlalu banyak selai kacang bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Mayoritas bahan dasar selai kacang adalah kacang tanah, di mana kacang-kacangan adalah salah satu tanaman yang paling menyehatkan. Ia dirokemendasikan dalam berbagai diet sehat, termasuk diet mediterania.
Selai kacang diketahui tinggi lemak tak jenuh (lemak sehat), yang bisa menurunkan kolesterol. Ia juga sumber vitamin dan mineral yang baik. Misalnya mengandung mangan, mineral yang membantu mengaktifkan enzim untuk membuang racun dalam tubuh.
Tetapi sains juga menunjukkan efek samping terlalu banyak selai kacang, mulai dari asam lambung naik, sulit menelan hingga memicu peradangan dalam tubuh.
Berikut efek samping terlalu banyak selai kacang menurut ilmuwan:
Asam lambung naik
Sayangnya, selai kacang dapat menyebabkan ketidaknyamanan besar di dada dan tenggorokan.
Kacang tanah memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding kacang lainnya, ini berpotensi memperburuk kondisi otot bawah esofagus (lower esophageal sphincter/LES). Melemahkan otot tersebut, dan menyebabkan tidak bisa menutup dengan sempurna, sehingga makanan atau asam lambung rentan naik kembali ke atas.
Doerfler, dkk, dalam tulisannya di jurnal Disease of the Esophagus (2014) menjelaskan ada hubungan antara ketidaknyamanan di esofagus (kerongkongan) dengan alergi. Riset mereka membahas hubungan potensial antara eosinophilic esophagitis (EoE) dan alergi makanan.
Kondisi tersebut menciptakan disfungsi esofagus, yang bisa dikurangi dengan mengeliminasi enam makanan, salah satunya kacang tanah.
LES banyak ditemui pada pasien GERD (gastroesophageal reflux disease), asam lambung naik ke kerongkongan menyebabkan rasa nyeri - seperti terbakar - di dada (disebut heartburn).
Namun, selama konsumsi selai kacang dalam porsi kecil (sekitar 2 sendok makan per porsi) seminggu, risiko tersebut bisa dihindari.
Sulit menelan
Selain memakan sesendok besar selai kacang bisa menyebabkan Anda kesulitan menelan tanpa segelas air, ada alasan lain selai kacang dapat mempersulit kerongkongan melakukan fungsi normalnya.
Dalam pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma & Immunology tahun 2019 dijelaskan alergi kacang berisiko menyebabkan EoE. Ini adalah gangguan sistem imun kronis yang disebabkan oleh peradangan di jaringan esophageal (kerongkongan), membuat penderitannya kesulitan menelan.
Alergi makanan, bersama dengan faktor risiko lain seperti alergi lingkungan dan asma, dapat berkembang menjadi EoE. Selain itu, serangan GERD yang berulang dapat memperburuk peradangan di kerongkongan.
Inflamasi
Kacang tanah merupakan sumber asam lemak omega-6, yang memiliki efek inflamasi (peradangan) di tubuh jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya.
Sydney Greene, MS, RD, dietisien di New York (AS) menjelaskan, “Meskipun aman dan bahkan bermanfaat dalam jumlah sedang, masalah dengan omega-6 adalah kebanyakan orang Amerika mengonsumsinya lebih banyak dari omega-3, mengabaikan rasio yang sehat. Ketika rasio omega-6 lebih tinggi dibanding omega-3, lebih banyak proses inflamasi bisa terjadi di dalam tubuh.”
Asam lemak omega-3, sebaliknya, membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh.
Menaikkan bobot tubuh
Perlu diingat, selai kacang juga termasuk kalori. Sehingga makan terlalu banyak selai kacang bisa mengacaukan program penurunan berat badan Anda.
Menurut USDA Food Composition Database, dua sendok makan (32 gram) selai kacang mengandung 188 kalori, dengan lemak total sebanyak 16 gram, lemak jenuh 3 gram dan karbohidrat 7 gram.
Jadi, ingat hal itu saat Anda mengolesi roti dengan selai kacang. (jie)