diet rendah karbohidrat untuk prediabetes

Diet Rendah Karbohidrat untuk Pengidap Prediabetes: Efektif Turunkan HbA1c

Tidak ada diet spesifik untuk penderita diabetes. Tetapi berbeda cerita pada pengidap prediabetes. Riset dengan tegas menyatakan bila diet rendah karbohidrat membantu menurunkan HbA1c. 

Sebagai informasi makanan terbaik untuk penderita diabetes menekankan sebagian besar sayuran non tepung, protein tanpa lemak/protein nabati, karbohidrat kompleks dan mengontrol porsi makan. 

Rekomendasi tersebut sangat longgar dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan, selera individu atau budaya makan di daerah masing-masing. 

Untuk orang prediabetes (gula darah lebih tinggi dari normal namun belum masuk kategori diabetes), riset di JAMA Network Open menyebutkan diet rendah karbohidrat dengan cepat mengembalikan HbA1c (nilai rerata gula darah 3 bulan) ke tingkat yang lebih sehat.  

Uji klinis acak ini – dianggap sebagai standar terbaik dalam penelitian ilmiah – melibatkan 150 orang prediabetes atau diabetes ringan yang tidak diobati. Semuanya mengalami kegemukan dan ¾-nya adalah wanita. 

Selama enam bulan, separuh partisipan melakukan diet rendah karbohidrat dan konsultasi gizi berkala, sisanya meneruskan pola makan yang biasa mereka konsumsi. 

Pada tiga bulan pertama, kelompok diet rendah karbohidrat menjaga asupan karbo mereka di bawah 40 gram per hari; ini setara dengan satu kue muffin dan satu buah apel. Selama bulan ke empat hingga enam, pembatasan karbohidrat naik hingga 60 gram per hari. 

Peneliti menyarankan agar peserta beralih ke protein dan lemak sehat dengan mengonsumsi sayuran non-tepung, ikan, unggas, daging tanpa lemak, telur, minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan (almond, hazelnut, walnut, dll) dan biji-bijian (kuaci, dll), Greek yogurt, susu rendah karbohidrat dan sedikit keju. 

Mereka diminta membatasi/menghindari susu, buah-buahan dan legumes (tumbuhan polong-polongan seperti kacang merah, kacang polong, kedelai, dll). 

Peserta rendah karbohidrat diberikan makanan yang beragam, termasuk minyak zaitun, kacang hijau, tomat, tuna, pemanis non-gula dan camilan rendah karbohidrat. 

Apa yang riset temukan?

Seluruh partisipan melakukan tes darah pada bulan ke tiga dan ke enam. Kelompok diet rendah karbohidratmengalami perbaikan HbA1c dan gula darah puasa yang signifikan di bulan ke enam, dibanding kelompok non diet rendah karbo. 

Mereka juga mengalami penurunan berat badan (rata-rata 5,8 kg). Meskipun sederhana, perbaikan HbA1c menunjukkan risiko 60% lebih rendah untuk berkembang menjadi diabetes dalam tiga tahun ke depan. 

Apakah diet rendah karbohidrat satu-satunya faktor penentu?

Tidak. Sangat sulit untuk mengatakan berapa banyak penurunan berat badan peserta rendah karbohidrat yang dihitung untuk kontrol gula darah yang lebih baik, Dr. Giulio Romeo, associate medical director di Joslin Diabetes Center (AS), mengomentari riset tersebut. 

Mengurangi lemak membantu menurunkan resistensi insulin. “Itu berarti tubuh Anda akan lebih efektif merespons insulin yang diproduksi (pankreas),” imbuhnya. ”Ini jelas sangat membantu.” 

Tetapi dua efek langsung diet rendah karbohidrat juga bisa bertanggungjawab untuk penurunan gula darah, lanjutnya. Memaksa tubuh untuk mengandalkan sumber energi selain karbohidrat mengurangi nafsu makan Anda. 

Juga, ketika tubuh mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi, pankreas harus menghasilkan insulin dalam jumlah yang lebih tinggi pula. Makan lebih sedikit karbohidrat mengurangi beban pankreas dan menurunkan resistensi insulin terlepas dari penurunan berat badan. 

Sangat jelas bila diet rendah karbohidrat membantu menurukan HbA1c pada prediabetes, “Tetapi mungkin tidak bisa dilakukan dalam waktu lama,” tambah Dr. Romeo, melansir Health Harvard. 

Tidak semua orang mampu memangkas asupan karbohidrat ke tingkat ekstrim seperti yang dilakukan peserta riset ini. Tetapi mengurangi beberapa sumber karbohidrat dapat menyebabkan penurunan gula darah dan manfaat pengendalian berat badan. (jie)