Satu lagi metode diet yang sedang hype di luar negeri. Diet nanas. Seperti namanya, diet ini mengharuskan Anda hanya mengonsumsi nanas selama beberapa hari dalam seminggu.
Sebenarnya diet nanas bukanlah metode baru, pola makan ini diciptakan oleh Sten Hegeler, psikolog dan seksolog dari Denmark. Hegeler dan istrinya, Inge, menulis buku “The Sexy Pineapple Diet” di tahun 1970. Diet nanas menjanjikan penurunan berat badan, peningkatan energi dan kapasitas seksual.
Perlu dicatat, pemilihan buah nanas oleh Hegeler dan istri bukan berdasar alasan ilmiah, lebih karena penulis menyukai rasa buah nanas.
Diet nanas mengharuskan Anda hanya makan nanas selama dua hari dalam seminggu, kemudian makan secara normal selama lima hari. Sayangnya, makanan spesifik yang boleh dikonsumsi biasa tidak dijelaskan.
Menurut beberapa sumber, diet ini juga memungkinkan Anda mengonsumsi makanan lain selama dalam periode dua hari makan nanas, selama makanan tersebut menyediakan kurang dari 500 kalori total.
Metode diet nanas lain merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan seperti gandum, yogurt dan protein tanpa lemak, ditambah banyak nanas. Metode yang lebih ketat mengharuskan Anda hanya makan nanas selama 2 – 7 hari seminggu.
Turunkan berat badan?
Menurut Jillian Kubala, MS, RD, dietisien dari Westhampton, New York, AS, Anda tidak perlu secara ekstrim hanya makan nanas selama 2 -7 hari untuk menurunkan berat badan.
“Tentu, membatasi asupan kalori menggunakan metode apapun, termasuk yang tidak sehat, bisa untuk menurunkan berat badan,” ujar Kubala, melansir Healthline.
Misalnya, seseorang yang biasa mengonsumsi 2000 kalori per hari kemudian mengikuti metode 5 hari diet nanas akan signifikan memangkas asupan kalorinya, menciptakan kondisi defisit kalori.
Dalam laman FoodData Central dijelaskan satu cangkir (165 gram) nanas potong dadu hanya menyediakan 82,5 kalori. “Katakanlah Anda mengonsumsi 6 cangkir (990 gram) nanas per hari – 2 cangkir setiap kali makan. Ini setara dengan hanya 495 kalori, yang adalah sangat rendah,” jelas Kubala.
Diet apa pun yang memangkas kalori dalam jumlah banyak dan menciptakan kondisi defisit kalori akan menyebabkan penurunan berat badan.
“Namun perlu dipahami, bukan berarti menurunkan berat badan menggunakan metode yang sangat ketat seperti itu aman dan efektif untuk menjaga berat badan dalam jangka panjang,” Kubala menambahkan.
Dalam jurnal Nutrienst dijelaskan mengikuti diet ekstrim – yang memangkas begitu banyak kalori – hampir pasti Anda akan mengalami kenaikan bobot tubuh kembali segera setelah kembali ke pola diet normal.
Kekurangan diet nanas
Mungkin Anda akan baik-baik saja jika mengikuti 2 hari diet nanas dalam seminggu. Riset di jurnal Clinical Nutrition menyebutkan pembatasan kalori ketat yang hanya 2 hari seminggu, seperti metode 5:2 puasa intermittent tetap aman.
“Tetap kemungkinan besar Anda akan sangat lapar, mudah tersinggung, dan lelah dengan metode diet ini. Mereka yang mencoba diet nanas melaporkan perasaan ini,” sebut Kubala.
Juga perlu diingat, lanjutnya, nanas sangatlah asam. Ini bisa mempengaruhi lambung, terutama bila Anda mengonsumsinya sepanjang hari bisa menyebabkan mual atau diare.
Jika Anda berencana mengikuti diet nanas 5 hari seminggu, ada kemungkinan besar menimbulkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, nyeri kelaparan, insomnia, lemah, pingsan dan kelaparan ekstrim.
Pasalnya, dalam 1 cangkir nanas potong (165 gram) mengandung protein dan lemak kurang dari 1 gram, juga sedikti vitamin dan mineral lain seperti vitamin B12 dan E, membuat tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk berfungsi normal.
“Seperti halnya diet ekstrim lain, diet nanas bukan cara yang sehat untuk menurunkan berat badan. Tidak hanya metode ini berlebihan untuk penurunan berat badan, juga berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya,” Kubala mengingatkan.
Diet yang aman
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, yang terbaik adalah membuat sedikit defisit kalori dengan mengurangi asupan minuman manis, makanan ultra-olahan seperti makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng.
Pada saat yang sama, usahakan untuk makan lebih banyak makanan padat nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Menambahkan lebih banyak protein dan serat ke dalam makanan Anda akan membantu penurunan berat badan dan mempertahankan berat badan yang sehat. Makanan tinggi nutrisi ini membantu Anda merasa kenyang dalam waktu lama.
Selain itu, teratur melalukan aktivitas fisik secara membantu meningkatkan penurunan berat badan dan juga dapat meningkatkan aspek kesehatan lainnya, seperti kesehatan jantung dan paru. (jie)