Detoks Alami Cegah Kanker Usus Besar | OTC Digest
buah_sayur_cegah_kanker_usus

Detoks Alami Cegah Kanker Usus Besar

Kanker kolorektal atau usus besar. Inilah penyakit penyebabkan kematian karena kanker nomor 3 terbanyak di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 mencatat, sebanyak 677.000 mortalitas/tahun di dunia. Kabar baiknya, kanker kolon termasuk kanker yang paling bisa dicegah.

Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo SpPD-KHOM, Ketua Yayasan Kanker Indonesia mengatakan, “Kita secara sadar memasukkan makanan ke dalam tubuh, terutama makanan yang tinggi lemak, rendah serat, daging merah. Perjalanan penyakit ini lama, tidak serta merta menjadi kanker. Tumor jinak terbentuk dalam 2-5 tahun, berkembang menjadi kanker dini dalam 5 tahun, baru kemudian menjadi kanker lanjut.”

Kondisi usus yang kotor adalah salah satu penyebab kanker usus besar. Tumpukan sisa makanan yang menempel di dinding usus, dapat membuat kondisi keracunan di usus besar (intestinal toxemia).

Bila terjadi sumbatan di saluran pembuangan, kotoran akan membusuk dan menghasilkan gas beracun. Gas mudah terserap melalui pori-pori halus pada dinding usus, mengalir dalam darah, masuk ke sel tubuh dan menyebabkan penyakit.

Risiko besar terutama pada peminum alkohol, karena usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko kanker kolon.

Detoks alami

Dikatakan, mengonsumsi banyak lemak akan memicu terbentuknya lebih banyak asam empedu  untuk meng-counter lemak tersebut. Asam empedu ini bisa mengiritasi usus.

Bagaimana metode yang aman untuk detoks usus besar? Dokter yang menulis buku “Kemoterapi Pada Kanker” ini menganjurkan agar menggunakan cara alami. Yakni dengan  mengonsumsi buah dan sayur.

Buah dan sayur mengandung probiotik, yang membantu  pemulihan proses metabolisme dan menstabilkan hormon. Buah dan sayur juga memberi nutrisi yang berperan dalam memperbaiki daya tahan tubuh.

Kandungan lain yang berupa serat, akan mengikat sisa makanan dan membuat feses lebih berat sehingga gampang dibuang. Serat yang tidak larut air berbentuk selulosa, hemiselulosa yang berasal dari dinding tanaman, dan lignin yang adalah salah satu senyawa tanaman.

Selulosa dan hemiselulosa berperan dalam proses antikonstipasi. Dan di lambung, lignin diubah oleh mikroba usus menjadi enterolatone dan enterodiol, yakni senyawa  antikanker, antibakteri, antijamur dan antivirus.

“Penelitian menunjukkan, konsumsi buah dan sayur sehari 4 kali dapat menurunkan risiko kanker payudara,” ujar dr. Aru.

Sayur dan buah yang dapat digunakan untuk detoksifikasi di antaranya gandum, jagung, wortel yang mengandung betakaroten, seledri, selada air, bayam, parsley, kedelai, stroberi, pepaya, oatmeal, spirulina dan jeruk. (jie)