kasus covid-19 di jawa dan madura terus meningkat

Darurat Covid-19 Jawa Madura, Para Petinggi Negara Turun Tangan

Secara nasional, jumlah kasus Covid-19 cenderung naik. Hari Minggu 6 Juni 2021, kasus bertambah 5.832, sehingga jumlah total menjadi 1.856.038 kasus. Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak (1.019 kasus), diikuti Jawa Tengah (890) dan Jawa Barat (869). Jawa Madura (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur sampai Madura) tergolong paling rawan.

Sebagai antisipasi, para petinggi Negara – Menkoperekonomian, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Menteri Kesehatan dan lain-lain – berembug di Istana Kepresidenan, Senin 7 Juni, kemudian melakukan peninjauan ke lapangan. Pemerintah menghitung beban rumah sakit. Bila BOR (tingkat isian tempat tidur) rumah sakit di suatu kota sudah di ambang batas, pasien dengan gejala berat dan sedang dirujuk ke RS di kota terdekat.

Rumah Sakit Wisma Atlit Kemayoran, Jakarta, hari Minggu pagi 6 Juni lalu merawat 2.669; melonjak tinggi dari sebelumnya yang rata-rata sekitar 1.000 pasien. Perwira Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian yang membawahi RS Wisma Atlit menyatakan, pasien di Tower 4, 5, 6, 7, diisi 1.257 pasien pria dan 1.412 wanita. Penambahan jumlah pasien, membuat tingkat hunian RS ini naik menjadi sekitar 44,52 persen (total kapasitas 5.994 tempat tidur).

Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo, menyebut kini ada 8 wilayah berstatus zona merah: Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Demak, Grobogan, Sragen, Brebes dan Kabupaten Tegal. Sebelumnya hanya 3 kabupaten: Brebes, Kudus dan Sragen yang masuk zona merah.

"Dari Brebes Covid-19 menular ke Tegal. Dari Kudus merembet ke  Jepara, Pati, Demak, Grobogan dan Sragen," kata Ganjar Senin 7 Juni 2021. Daerah yang berdekatan dengan zona merah diminta siap siaga.

"Rembang, Blora harus siap-siap. Kota Semarang, Boyolali siap-siap. Juga  Solo dan Karanganyar," ujar Ganjar. Ia meminta setiap daerah menambah tempat tidur, ruang intensive care unit (ICU) dan ruang isolasi. “Semua kabupaten kota harus forward looking. Lihat kiri kanan dan siap membantu, jangan egois.”

Di Jawa Timur, Pemprov mendirikan rumah sakit lapangan darurat sementara dekat  pintu keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Rumah sakit di Kenjeran itu untuk mendukung Satgas Gabungan Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur. Selain RS lapangan darurat, sudah ada 10 RS lain di Surabaya yang siap menampung pasien positif Covid-19 dari Bangkalan dan kota-kota lain yang berdekatan,

Seperti diketahui, di Bangkalan Madura, pada minggu terakhir terjadi lonjakan kasus. Satgas Gabungan melakukan tes cepat antigen, terhadap pengendara yang melintas di pintu keluar jembatan Suramadu sisi Surabaya, sejak hari Minggu yang lalu. Hari itu, tes antigen yang diadakan pukul 10.00-15.00 WIB, menemukan 50 pengendara dari Madura yang positif. Pengendara sepeda motor dan pengendara mobil sempat membobol pembatas di jembatan, untuk menghindari tes.
            Di Jawa Barat, para pejabat berwenang melakukan antisipasi terhadap kemungkinan skenario terburuk, terkait lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya dengan menambah jumlah tempat tidur dan tenaga kesehatan di  RSUD Al Ihsan Kota Bandung. RSUD ini menambah 40 kamar khusus pasien Covid-19 (150 tempat tidur sudah full), serta menambah 37 tenaga perawat bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jabar.

Peningkatan jumlah kasus di berbagai kota dan daerah, ditengarai terjadi usai libur panjang. Selama libur Lebaran yang baru lalu, banyak anggota masyarakat yang bepergian, bersilaturahmi dan makan bersama. Tanpa disadari, ada anggota masyarakat yang OTG (orang tanpa gejala) dan kemudian menularkannya kepada orang lain. Ada bahkan yang merasa kebal virus. Ketika terpapar dan ada kerabatnya yang meninggal, baru menyadari bahwa Covid-19 memang ada dan berbahaya.

Covid-19 mengintai di mana-mana. Tetaplah waspada dan jangan pernah lengah. (sur)