cegah demensia, mengurangi risiko demensia
mengurangi risiko demensia

Cegah Demensia, Lansia Dianjurkan Aktif Menggunakan Internet

Laporan penelitian terbaru menyatakan lansia yang menggunakan internet, selama tidak berlebihan, memiliki risiko demensia (pikun) yang lebih rendah. Ini bisa menjadi cara mencegah demensia dengan sederhana.

Peneliti mengikuti lebih dari 18.000 lansia dan menemukan bahwa penggunaan internet secara teratur dikaitkan dengan sekitar 50% pengurangan risiko demensia, dibandingkan lansia yang tidak menggunakan internet secara teratur.

Riset yang diterbitkan di Journal of the American Geriatrics Society ini juga menemukan bahwa durasi penggunaan internet reguler yang lebih lama dikaitkan dengan penurunan risiko demensia, meskipun penggunaan internet harian yang berlebihan tampaknya berdampak buruk pada risiko demensia.

“Keterlibatan (aktivitas) online dapat mengembangkan dan mempertahankan cadangan kognitif – ketahanan terhadap kerusakan otak – dan peningkatan cadangan kognitif. Pada gilirannya, dapat mengimbangi penuaan otak dan mengurangi risiko demensia,” terang Gawon Cho, salah satu peneliti.

Risiko demensia bisa turun/naik

Partisipan adalah mereka yang berusia >50 tahun, terlibat dalam the Health and Retirement Study. Riset dilakukan di Amerika Serikat.

Semua peserta (n= 18.154; 47% laki-laki, rerata usia 55,17 tahun) bebas demensia. Mereka diminta mengisi penilaian kognitif dasar di tahun 2002, kemudian dievaluasi tentang penggunaan internet tiap 2 tahun sesudahnya.

Partisipan diikuti hingga 2018. Dari total sampel, 64,76% adalah pengguna internet reguler. Mereka juga ditanya seberapa lama partisipan mengakses internet dalam seminggu.

Peneliti menyelidiki apakah hubungan antara penggunaan internet dan risiko demensia bervariasi berdasarkan tingkat pendidikan, ras/etnik, jenis kelamin dan kelompok.

Lebih dari separuh sampel (52,96%) tidak menunjukkan perubahan perilaku penggunaan internet dari awal penelitian, sedangkan seperlimanya (20,54%) menunjukkan perubahan penggunaan.

Peneliti menemukan hubungan kuat pada lansia yang menggunakan internet dan risiko demensia yang lebih rendah. Setiap penambahan waktu penggunaan internet reguler dikaitkan dengan penurunan risiko demensia hingga 21%.

“Perbedaan risiko antara pengguna reguler dan non-reguler tidak bervariasi menurut tingkat pendidikan, ras/etnis, jenis kelamin dan generasi,” catat peneliti.

Hubungan berbentuk ‘U’ ditemukan antara lamanya aktivitas online harian, di mana risiko demensia terendah terlihat pada lansia yang menggunakan internet 0,1 – 2 jam (dibandingkan dengan penggunaan 0 jam).

Tetapi risiko demensia meningkat setelah 2 jam, dengan penggunaan 6,1 – 8 jam menunjukkan risiko tertinggi.   

“Di antara lansia, mereka yang menggunakan internet secara reguler mungkin mengalami risiko demensia yang lebih rendah dibandingkan pengguna non-reguler. Dan penggunaan internet reguler yang lebih lama di akhir masa dewasa dapat membantu mengurangi risiko kejadian demensia selanjutnya,” kata Cho.

“Meskipun demikian, menggunakan internet berlebih setiap hari dapat berdampak negatif terhadap risiko demensia pada lansia.”  

Penelitian ini menyiratkan bahwa lansia yang menggunakan internet secara teratur mengalami peningkatan stimulasi kognitif. Pada gilirannya mengurangi risiko atau bahkan mencegah demensia.

Lansia didorong menggunakan internet untuk mencari informasi terkait hobi, pengetahuan agama, tips sederhana menjaga kesehatan, berita terbaru, atau berkomunikasi dengan anak/cucu. 

Mengurangi risiko demensia - bahkan mencegah demensia – mungkin dilakukan hanya dari gawai di telapak tangan. (jie)