Belimbing Jangan Dikonsumsi Penderita Gangguan Ginjal, Asam Oksalatnya Berbahaya
belimbing_wuluh_ginjal

Belimbing Jangan Dikonsumsi Penderita Gangguan Ginjal, Asam Oksalatnya Berbahaya bagi Ginjal

Orang dengan maslaah ginjal tidak disarankan mengonsumsi belimbing, baik belimbing manis maupun belimbing wuluh. Kandungan asam oksalat berbahaya bagi ginjal. Mereka dengan gangguan fungsi ginjal jika mengonsumsi belimbing bisa muntah, mual dan kesadaran menurun kesadaran. Perlu segera mendapat perawatan medis.

Pada orang sehat, belimbing bisa bermanfaat bagi kesehatan. Ada penelitian pada belimbing wuluh. Kandungan flavanoidnya, yang mirip dengan belimbing manis, menunjukkan aktivitas pencegahan/penurunan kolesterol. Penelitian ini dilakukan Samsudin Surialaga, Diah Dhianawaty, Anna Martiana, dkk., dari Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, pada mencit.

Mencit dibagi dua kelompok: pencegahan dan pengobatan. Tiap kelompok dibagi lagi menjadi 4 sub kelompok: kontrol negatif yang hidup normal, kontrol positif, pembanding dan kelompok uji (belimbing wuluh). Kelompok kontrol diberi pakan tinggi kolesterol, dengan mencampurkan 2.940 g terigu, 1.620 g tepung jagung, 480 g tepung ikan, 420 g kacang hijau, 240 g minyak kelapa, 500 g lemak kambing, 5,6 g multivitamin, dan 1.400 mL air.

Hasilnya, pada kelompok pencegahan ada perbedaan bermakna pada kadar kolesterol sub kelompok kontrol positif (158,5 mg/dL) dan belimbing (129,7 mg/dL). Sementara pada kelompok pengobatan tidak bermakna. Kesimpulan, jus belimbing wuluh dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol tetapi tidak dapat mengobati.

 

Belimbing manis

Buah belimbing manis ukuran sedang mengandung 30 kkal, lebih rendah dari buah tropis lainnya seperti mangga atau durian. Mengonsumsi belimbing yang kaya serat dapat menjadi pilihan, bagi yang ingin mengurangi berat badan tapi tetap kenyang, sekaligus  mencegah konstipasi. Buah belimbing seberat 125 gram menawarkan sekitar 5 gram serat. Serat juga mampu mencegah penyerapan LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol ‘jahat’, sekaligus melindungi usus besar dari zat racun, dengan cara mengikat zat kimia penyebab kanker yang melewati usus besar.  

Pektin dalam belimbing mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus, membantu pengeluarannya sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan melancarkan pencernaan. Pektin adalah karbohidrat kompleks alami, terdapat pada dinding sel tumbuhan dengan jumlah bervariasi. Pektin dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Sifat kimia pektin membuatnya menjadi agen pengental yang baik. Pektin mengikat air dan gampang membentuk gel, sehingga digunakan dalam pembuatan yogurt, jelly buah, selai. Juga banyak digunakan pada obat sakit perut dan sembelit. Pektin merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur insulin, mempercepat penyembuhan luka dan lainnya. (jie)

_____________________________________________________

Ilustrasi: Image by Bishnu Sarangi from Pixabay