Meski sama-sama menyerang organ reproduksi perempuan, kista dan miom memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meliputi posisi, bentuk, hingga keluhan. Kista merupakan tumor jinak yang berisi cairan. Miom adalah tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos.
Perbedaan lain terlihat dari lokasi gumpalan. Kista terletak di indung telur, bisa di bagian kiri, kanan, atau keduanya. Sedangkan miom posisinya di rahim, di tengah alat kelamin perempuan atau istilah medisnya terletak di uterus. Bisa berada di permukaan rahim, di tengah rahim, atau di dalam rahim.
Perbedaan selanjutnya, dapat dilihat dari bentuk atau kandungan di dalamnya. Kista berisi cairan. Karena itu, ketika operasi, kista bisa langsung diangkat. Bisa juga disedot dulu cairannya, baru sisanya diambil. Sedangkan pada miom, terdapat serabut-serabut otot yang padat dan berbentuk bulat. Gumpalan menyerupai batu ini tidak memiliki pangkal atau inti, melainkan hanya serabut otot yang permukaannya dapat dikupas.
Terakhir, dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan. Kista dapat dideteksi dari rasa nyeri saat haid hari pertama atau kedua, serta adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual. Pada beberapa kasus, kista juga menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid. Sementara keluhan miom, yang lebih dominan justru terlihat pada siklus. Siklus haid tidak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid di atas batas normal dalam satu siklus.
Normalnya, perempuan mengganti pembalut 3 - 4 kali/hari. Ketika mengganti pembalut sampai 5x atau lebih, berarti jumlah darah lebih banyak dari batas umum. Jumlah darah yang terlampau banyak ini, bisa disebabkan karena ada miom di dalam rahim. (puj)