7 Macam Daun untuk Salad Terfavorit beserta Kandungan Gizinya
daun_untuk_salad

7 Macam Daun untuk Salad Terfavorit beserta Kandungan Gizinya

Salad itu enak, segar, dan praktis. Tak heran bila popularitas salad terus meningkat belakangan ini. Kita bisa menggunakan berbagai macam daun untuk salad.

Berbagai sayuran mentah aneka warna membuat tampilan salad begitu menggoda. Mereka yang biasanya malas makan sayur pun, biasanya akan tergugah untuk ikut mencoba.

Ya, ada berbagai macam daun untuk salad yang bisa digunakan. Cukup dicuci bersih, lalu dikeringkan. Untuk mengeringkannya, bisa menggunakan salad spinner yang praktis.

7 Daun untuk Salad Terfavorit

Banyak sekali pilihan daun untuk salad. Masing-masing memiliki ciri khas rasa dan nutrisi tertentu. Berikut ini 7 di antaranya, lengkap dengan kandungan nutrisinya.

1. Selada keriting

Ini salah satu daun untuk salad yang paling populer. Murah dan mudah didapat, tak ayal selada kering jadi pilihan utama sayuran dalam salad di Indonesia. Selada keriting atau lollo verde memiliki daun bergelombang, dengan rasa segar dan ringan.

Selada keriting kaya akan serat, kalsium, fosfor, dan kalium. Juga mengandung 0,5 mg zat besi per 100 gr daun.

2. Selada bokor

Selada bokor atau head lettuce/iceberg lettuce juga cukup populer untuk salad. Bentuk khas, bulat seperti kol, dengan lembaran-lembaran daun yang melengkung dan bertumpuk padat. Rasanya segar, tawar sedikit manis, dan bertekstur renyah.

Keunggulan selada bokor yaitu tinggi serat, air, serta vitamin K dan A. Selain itu juga mengandung folat, kalium, dan vitamin C.

Salad arugula / Foto: Image by atlascompany on Freepik

3. Arugula (daun roket)

Ini adalah daun untuk salad yang sedang naik daun. Daunnya kecil, dan bentuknya mirip daun ek. Rasa dan aromanya sangat khas: kuat dan sedikit pedas seperti lada. Rasanya yang unik ini membuat arugula digandrungi untuk salad.

Arugula mengandung berbagai vitamin serta mineral seperti vitamin C, vitamin A, vitamin E, vitamin K, asam folat, kalium, hingga fosfor. Kandungan fitokimia seperti sulforafan dan glukosinat, memiliki efek antikanker. Adapun kandungan pigmen lutein dan zeaxanthin dalam arugula, sangat baik untuk kesehatan mata.

4. Selada merah

Selada merah (lollo rosso) bentuknya mirip selada keriting, hanya saja bagian atas daunnya berwarna kemerahan/keunguan. Rasanya pun mirip selda keriting, tapi agak pahit dikarenakan pigmen merah yang dikandungnya.

Selain warnanya yang menarik, selada merah juga kaya akan nutrisi. Misalnya serat, air, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, serta berbagai vitamin. Kandungan antioksidannya berasal dari pigmen merah beta karoten dan pigmen ungu antosianin. Ditengarai, kedua pigmen ini mampu menjaga kesehatan jantung.

Kale / Foto: Image by rawpixel.com on Freepik

5. Kale

Kale yang kerap digunakan dalam salad yaitu jenis curly green. Bentuk daunnya khas, keriting bergelombang dengan warna hijau gelap. Rasanya kuat cenderung pahit, dan teksturnya renyah.

Kale kaya akan vitamin A, B6, C, dan K, serta berbagai mineral seperti mangan, kalsium, kalium, dan magnesium. Daun kale yang berwarna hijau gelap, mengandung antioksidan seperti quercetin dan kaempferol. Keduanya merupakan antioksidan yang kuat, yang memiliki efek protektif terhadap jantung, menurunkan tekanan darah, serta memiliki efek antiinflamasi, antiviral, dan antikanker. Kale juga mengandung senyawa penurun kolesterol LDL.

6. Green romaine

Green romaine biasa digunakan dalam Caesar salad. Bentuknya mirip sawi putih, tapi daunnya hijau. Sayur yang termasuk golongan selada ini memiliki rasa manis dan segar, serta memiliki tekstur yang sangat renyah.

Selada green romaine sangat kaya akan serat, air, serta berbagai vitamin dan mineral. Termasuk di antaranya: vitamin A, C, dan K, serta magnesium, potassium, folat, dan fosfor. Green romaine juga mengandung antioksidan berupa lutein.

Microgreen / Foto: Image by devmaryna on Freepik

7. Microgreen

Microgreen adalah kecambah yang sudah memiliki sepasang daun sejati. Berbeda dengan tauge yang dibiarkan berkecambah selama beberapa hari tanpa media tanam, microgreen ditumbuhkan di media tanam (tanah/rockwool), terpapar cahaya matahari, dan dibiarkan tumbuh selama 7-10 hari sebelum akhirnya dipanen.

Microgreen yang kerap digunakan dalam salad biasanya berasal dari biji kale, arugula, brokoli, mostar, basil, dan kol merah. Meski kecil, microgreen memberikan rasa yang kuat pada salad.

Seperti sayuran pada umumnya, microgreen kaya akan serat, serta berbagai vitamin dan mineral. Microgreen brokoli mengandung sulforafan tinggi, yang bersifat antikanker. Adapun microgreen kol merah mampu menurunkan kadar kolesterol LDL, kolesterol di hati (liver), serta zat-zat peradangan.

Aneka daun untuk salad bisa kita kombinasikan sesuai selera. Berbagai bahan lain juga bisa ditambahkan ke salad. Antara lain tomat, wortel, jagung dan kacang merah rebus, irisan bawang bombai, hingga buah-buahan tertentu misalnya alpukat. (nid)

___________________________________________________

Ilustrasi: Image by atlascompany on Freepik