Salah satu anjuran pencegahan infeksi COVID-19 adalah dengan sesering mungkin mencuci tangan. Namun di satu sisi sering mencuci tangan dengan sabun bisa merusak kulit tangan. Perlu memerhatikan beberapa hal agar kulit tangan tetap sehat saat kita harus lebih sering mencuci tangan.
“Mencuci tangan adalah cara paling efektif untuk mencegah transmisi infeksi. Sayangnya, sabun, atau bahkan hanya dengan merendam tangan Anda di dalam air juga akan merusak struktur pelindung kulit,” terang dr. Adam Friedman, profesor dermatologi di George Washington School of Medicine and Health Science, Amerika Serikat.
Seiring bertambahnya frekuensi mencuci tangan, para ahli kulit berbagi tips agar bisa menjaga kulit tetap sehat.
1. Cuci tangan menggunakan air hangat
Dilansir dari healthline.com, Dr Daniela Kroshinsky, direktur dari Pediatric Dermatology and Inpatient Dermatology, Massachusetts General Hospital, mengatakan saat mencuci tangan – selama 20 detik – lebih disarankan memakai air hangat (suam-suam kuku) daripada air panas.
“Air panas lebih gampang membuat kulit kering,” katanya. Air panas akan merusak lapisan minyak alami di kulit yang berfungsi sebagai barrier (pelindung) alami kulit untuk mencegah masukkan zat asing atau kuman ke dalam kulit.
2. Pilih sabun yang mengandung pelembab
“Sabun yang baik adalah yang setelah dipakai terasa kesat di kulit.” Anggapan ini masih banyak diyakini oleh masyarakat luas. Padalah kulit terasa kesat setelah memakai sabun menandakan hilangnya lapisan minyak alami kulit.
“Perlu dipahami bila kulit yang kesat itu bukan berarti bersih. Karena kulit manusia memiliki flora normal,” papar dr. Mery Sulastri, educator dan trainer dari PT Mundipharma, salah satu farmasi di Indonesia.
Flora normal merupakan keseimbangan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang merupakan penghuni tetap dari bagian-bagian tubuh tertentu, khususnya kulit, usus besar dan vagina.
Kondisi mikroflora yang normal memungkinkan kulit tetap sehat. Flora normal kulit hanya bisa hidup pada keasaman (pH) 5,5 -6,5. Kelenjar minyak di kulit membantu kadar pH kulit tetap normal. “Kalau sabunnya kesat berarti ia menghilangkan semua minyak di kulit,” tambahnya.
Sangat dianjurkan untuk memilih sabun yang mengandung pelembab.
3. Selalu pakai pelembab
“Air (saat cuci tangan) bisa bertindak seperti magnet yang akan menarik air keluar dari lapisan kulit terdalam, kemudian menguap. Hasilnya kulit menjadi lebih kering. Untuk mencegah hal ini, pastikan untuk segera mengoleskan krim tangan sesudahnya,” terang Renee Rouleau, ahli perawatan kulit dan pendiri Eponymous skin care.
Pelembab akan mengembalikan fungsi barrier (pelindung) kulit. Ia juga menjadi lapisan yang mengisi celah-celah di antara sel kulit. Manfaat lainnya adalah ‘menenangkan’ kulit serta memperbaiki tekstur dan penampilan kulit.
Lebih disarankan memakai pelembab yang berbahan krim atau salep, daripada losion yang mengandung lebih banyak air, sehingga kurang mampu menghalangi hilangnya / menguapnya air di kulit.
4. Pakai sarung tangan
Menjaga kelembaban kulit setelah cuci tangan bisa juga dilakukan dengan merendam tangan dengan air biasa selama 5 menit, oleskan pelembab dan kenakan sarung tangan selama 1-2 jam.
“Ini untuk memastikan permukaan kulit mendapatkan apa yang dibutuhkannya,” terang Prof. Adam Friedman.
Untuk mereka yang memiliki kulit yang pecah-pecah, sarung tangan dipakai semalaman setelah terlebih dulu mengoleskan pelembab.
5. Gunakan skin balm
Bila Anda mengalami masalah kulit, seperti eksim atau psoriasis, dan mendapatkan kulit tangan bertambah kering, kasar atau pecah-pecah akibat terlalu sering cuci tangan, Lucy Xu, dokter kulit dan pendiri London Premier Laser and Skin Clinics, menyarankan untuk mengoleskan skin balm seperti Vaseline ke area kulit yang pecah-pecah.
“Ini akan menenangkan sekaligus melindungi kulit dari kerusakan yang lebih parah,” katanya.
6. Cairan antiseptik sebagai pengganti sabun
Bila kulit tangan menjadi kering akibat terlalu sering cuci tangan, untuk sementara waktu gunakan hand sanitizer.
“Hand sanitizer bisa menjadi pilihan untuk mengurangi cuci tangan sampai kulit pulih kembali. Tetapi sebelum makan, setelah dari kamar mandi / toiled, atau tangan terlihat kotor, sebaiknya tetap cuci tangan dengan sabun,” terang Dr Daniela Kroshinsky.
7. Keringkan dengan tisu
Saat mengeringkan tangan, jangan menggosok tangan terlalu keras untuk mencegah abrasi mikro di kulit.
“Tisu kertas adalah yang terbaik, tetapi bila Anda menggunakan kain, setiap orang harus memakai handuknya sendiri, dan handuk harus diganti tiap 3 hari,” kata Renee Rouleau. “Pastikan tangan benar-benar kering, karena kuman lebih mudah berpindah pada tangan yang basah.” (jie)