7 Cara Menghindari Penyakit Jantung di Usia Muda

7 Cara Menghindari Penyakit Jantung di Usia Muda

Bukan rahasia lagi, makin banyak orang muda yang kena serangan jantung atau memiliki penyakit jantung. Penyakit jantung di usia muda memang makin mengkhawatirkan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka penyakit jantung di usia produktif mencapai 9,1%, naik dari 3,33% pada Riskesdas 2013.

Penyakit jantung tak hanya mengancam nyawa, tapi juga memengaruhi daya pikir. Penelitian di University of London dan Radcliffe Department of Medicine University of Oxford, Inggris, orang dengan struktur dan fungsi jantung yang lebih sehat ternyata memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik. Kapasitas untuk memecahkan masalah logika dan merespons masalah dengan lebih cepat pun meningkat. Tentu ini sangat penting bagi usia produktif.

Munculnya penyakit jantung di usia muda berkaitan erat dengan pola hidup yang tidak sehat. Misalnya pola makan yang kurang baik, merokok, kurang beraktivitas fisik, hingga depresi. Bagaimana cara mencegahnya? Yuk simak tips berikut ini.

 

7 Cara Mencegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda. Kunci pentingnya: disiplin dan konsisten.

1. Memperbaiki pola makan

Promo makanan/minuman di platform daring menggoda ya. Boleh kok, tapi dibatasi ya. Makanan tinggi gula, garam, dan lemak akan meningkatkan risiko terhadap diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterol. Semua itu adalah faktor risiko untuk penyakit jantung. Mulai dikurangi yuk. Sebaliknya, perbanyaklah makan sayur dan buah. Berdasarkan Riskesdas 2018, sebanyak 95,5% orang Indonesia kurang makan sayur dan buah lho. Yuk mulai makan sayur dan buah sesuai anjuran 3-5 porsi per hari, agar tubuh dan jantung sehat.

2. Berolahraga rutin

Apakah kamu termasuk 33,5% orang yang kurang aktivitas fisik? Berolahraga rutin penting lho untuk menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil lemak, mengurangi tumpukan lemak, dan membantu menurunkan kadar gula darah.

Memulai olahraga memang berat ya, tapi kalau sudah terbiasa, badan akan terasa bugar. Kamu bisa mulai dengan berjalan kaki, gowes santai, atau mengikuti program latihan di YouTube seperti Chloe Ting. Yoga juga sangat baik lho. Yang terpenting, kamu nyaman melakukannya.

3. Beristirahat cukup

Jangan lupa cukup istirahat ya. Tidur berkualitas di malam hari sangat penting untuk meregenerasi sel-sel, me-recharge otak dan tubuh, serta menurunkan peradangan dan stres. Jadi, ingat nasihat Rhoma Irama: Jangan begadang kalau tak ada artinya.

4. Mengelola stres

Stres berkepanjangan akan memicu peradangan, naiknya tekanan darah, dan peningkatan kadar gula darah. Kita tidak mungkin menghindari stres, tapi kita bisa mengelolanya. Ambillah rehat sejenak. Melakukan relaksasi, kegiatan yang disukai, atau sekadar membaca novel dan mendengarkan musik favorit, bisa membantu mengurangi stres.

5. Menghindari rokok dan alkohol

Pasti sudah paham ya bagaimana dampak buruk rokok dan alkohol terhadap kesehatan jantung. Bila belum bisa berhenti total, cobalah untuk menguranginya pelan-pelan.

6. Berkonsultasi sebelum jatuh sakit

“Jadilah pejuang kesehatan yang super dan jangan menunggu sampai jatuh sakit baru berkonsultasi dengan dokter,” tegas Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia (GDTI). Kita bisa memanfaatkan layanan telemedicine untuk berkonsultasi ke dokter, agar lebih praktis. Sebelumnya, banyak yang menggunakan telemedicine hanya ketika sakit atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan. “Namun tren ini tampaknya berubah dengan peningkatan sekitar 10 kali lipat dalam jenis obrolan pendidikan dalam 3 bulan terakhir tahun 2021,” imbuh Danu.

Melihat perkembangan tersebut, GDTI meningkatkan relevansi layanan kesehatan digital di kalangan masyarakat Indonesia dengan meluncurkan “Super Warrior Program” untuk AXA Financial Indonesia (AFI). Program kesehatan ini dirancang khusus untuk memenuhi prioritas kesehatan para karyawan dan pemegang polis mereka.

“Super Warrior” adalah fitur manajemen kesehatan lengkap yang mencakup aspek kesehatan fisik dan mental. Mulai dari edukasi berbagai topik kesehatan melalui webinar, penerapan pola hidup sehat, pengobatan hingga pengantaran obat ke rumah.

7. Melakukan check-up dan mengelola faktor risiko

Sudah berkonsultasi ke dokter? Selanjutnya, lakukanlah medical check-up (MCU) rutin. Bila ada fasilitas MCU dari kantor, jangan disia-siakan. Untuk usia <50 tahun dan tidak ada faktor risiko, tidak perlu setiap tahun, bisa 2-3 tahun sekali. Dengan MCU, kita bisa menilai kondisi kesehatan kita yang sebenarnya, dan mengelola faktor risiko yang kita miliki.

Misalnya berat badan berlebih, maka perlu diturunkan dengan cara yang sehat. bila gula darah, kolesterol, dan tensi mulai naik, berkonsultasilah ke dokter untuk bisa menurunkannya dengan tepat.

Yuk, hindari penyakit jantung di usia muda. Lakukan langkah yang tepat. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by jcomp - www.freepik.com