Sakit kepala merupakan keluhan yang paling sering dirasakan. Setiap orang pasti sudah pernah mengalaminya. Bisa hanya karena masalah sepele, seperti akibat penurunan glukosa darah, atau merupakan gejala penyakit serius.
Setidaknya ada 150 jenis sakit kepala yang sudah teridentifikasi. Sakit kepala tegang adalah jenis yang paling umum. Menyebabkan nyeri ringan sampai sedang, datang dan pergi seiring waktu.
Tetapi pada beberapa kasus, sakit kepala mungkin membutuhkan penanganan yang lebih serius. Perlu pemeriksaan dokter bila Anda merasakan gejala seperti nyeri hebat yang belum pernah dirasakan sebelumnya, muntah, kebingungan, demam hingga 38°C, bicara cadel, kelumpuhan anggota tubuh atau gangguan penglihatan.
Sakit kepala bisa bersifat episodik bila kerap terjadi tetapi tidak lebih dari 15 hari dalam satu bulan. Gejalanya timbul dari 30 menit hingga beberapa jam. Atau bersifat kronis bila muncul lebih dari 15 hari sebulan, biasanya membutuhkan obat pereda nyeri.
Berikut ini beberapa tipe sakit kepala yang paling sering dirasakan:
1. Sakit kepala tegang
Anda mungkin merasakan sensasi nyeri yang tumpul di seluruh kepala Anda. Tidak berdenyut.
Sensitivitas di sekitar leher, dahi, kulit kepala, atau otot bahu juga mungkin terjadi. Biasanya sakit kepala ini dipicu oleh stres. Siapa pun bisa mengalaminya.
2. Sakit kepala cluster
Ditandai dengan rasa sakit yang membakar dan menusuk. Terjadi di sekitar atau di belakang salah satu mata atau di satu sisi wajah pada suatu waktu.
Disebut sakit kepala cluster karena cenderung terjadi dalam kelompok. Seseorang mungkin mendapatkannya 1-3 tiga kali sehari selama periode cluster, yang dapat berlangsung 2 minggu hingga 3 bulan. Setiap serangan sakit kepala berlangsung 15 menit sampai 3 jam.
Gejalanya termasuk bengkak, kemerahan dan berkeringat di sisi yang terkena sakit kepala. Bisa juga disertai hidung tersumbat dan mata berair di sisi yang sama dengan sakit kepala.
Sakit kepala ini terjadi secara berurutan. Setelah satu sakit kepala teratasi, sakit kepala lainnya akan segera menyusul. Hingga saat ini para ahli tidak yakin penyebab pasti sakit kepala cluster.
3. Migrain
Sakit kepala migrain mucul dalam denyutan intens dari dalam kepala. Bisa berlangsung selama berhari-hari, sehingga akan membatasi aktivitas sehari-hari.
Nyeri migrain berdenyut dan biasanya hanya satu sisi. Orang dengan sakit kepala migrain sering sensitif terhadap cahaya dan suara. Mual dan muntah juga biasanya terjadi.
Sekitar sepertiga orang akan mengalami gangguan penglihatan – disebut aura migrain – sebelum sakit kepala dimulai. Aura migrain ini menyebabkan penderita seperti melihat lampu berkedip/berkilauan, garis zig-zag, bintang dan titik buta.
Aura juga dapat menyebabkan rasa kesemutan di satu sisi wajah atau di satu tangan, dan kesulitan berbicara.
Migrain bisa disebabkan oleh faktor keturunan, atau berhubungan dengan gangguan sistem saraf. Faktor lingkungan seperti melewatkan waktu makan, gangguan tidur, dehidrasi dan fluktuasi hormon pun memicu migrain.
National Institute of Neurological Disorder and Stroke (NIH) mencatat wanita diketahui tiga kali lebih berisiko mengalami migrain, demikian juga mereka yang mengalami stres pasca trauma (PTSD).
4. Hemicrania continua
Hemicrania continua adalah sakit kepala sedang di satu sisi kepala yang berlangsung terus menerus selama minimal 3 bulan. Anda mungkin merasakan periode peningkatan intensitas beberapa kali per hari.
Sakit kepala jenis ini juga bisa disertai dengan mata merah, hidung tersumbat/pilek, kelopak mata terkulai, dahi berkeringat dan kegelisahan.
5. Sakit kepala pemecah es (ice pick headache)
Tanda paling khas adalah nyeri menusuk yang singkat dan intens yang berlangsung beberapa detik. Bisa terjadi seperti satu tusukan atau beberapa tusukan berturut-turut.
Sakit kepala jenis ini dapat berjadi beberapa kali sehari dan datang tanpa sebab. Rasa sakitnya bisa berpindah-pindah ke berbagai bagian kepala.
6. Sakit kepala thunderclap
Sakit kepala thunderclap adalah sakit kepala yang sangat parah yang datang dengan cepat, mencapai intensitas puncak dalam waktu kurang dari satu menit.
Sakit kepala ini mungkin tidak berbahaya, tetapi bisa juga merupakan gejala dari kondisi serius seperti pembuluh darah robek/pecah/tersumbat, stroke, kerusakan otak, sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS), vaskulitis (radang pembuluh darah) atau apoplexy hipofisis (perdarahan ke dalam atau kehilangan darah dari organ).
Segera cari pertolongan medis jika mengalami sakit kepala thunderclap. Jika dokter menentukan bahwa sakit kepala tidak disebabkan oleh kondisi lain, Anda dapat mendiskusikan rencana perawatan untuk kemungkinan sakit kepala thunderclap di masa depan.
Penyebab lain
Beberapa penyebab sakit kepala lain yang biasanya tidak berbahaya seperti alergi, sinusitis, perubahan hormon (misalnya menjelang menstruasi) atau konsumsi kafein.
Sakit kepala mungkin juga dipicu oleh aktivitas, biasanya muncul setelah periode aktivitas fisik yang intens. Angkat beban atau lari merupakan pemicu umum sakit kepala jenis ini.
Diperkirakan bahwa aktivitas ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke tengkorak, memicu sakit kepala berdenyut di kedua sisi kepala. (jie)