tanda kekurangan zat besi
gejala defisiensi zat besi

6 Tanda Tubuh Anda Kekurangan Zat Besi

Zat besi (Fe) adalah mineral yang sangat penting untuk kesehatan, terutama sel darah merah. Ia ditemukan dalam dua protein sel darah merah: hemoglobin dan myoglobin. Zat besi membantu mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, membantu kesehatan jaringan, dan berperan pada metabolisme otot.

Seseorang bisa saja mengalami defisiensi zat besi, jika ia mengalami kondisi yang menyebabkan gangguan penyerapan zat besi, seperti radang usus (IBD). Mereka yang kurang mengonsumsi makanan tinggi Fe atau memiliki kenaikan kebutuhan zat besi karena kehamilan dan menyusui juga bisa mengalami defisiensi.

Karena zat besi ditemukan di darah, kehilangan darah juga memicu defisiensi Fe. Ini bisa terjadi akibat menstruasi, perdarahan saluran cerna, cedera atau perdarahan saluran kencing.

Mengenali gejala kekurangan zat besi sejak dini sangat penting untuk mencegahnya berkembang dan menyebabkan komplikasi yang lebih berat, seperti masalah jantung, komplikasi kehamilan dan gangguan tumbuh kembang pada anak.

1. Merasa lelah

Lelah, letih, lesu menjadi gejala paling umum kekurangan zat besi. Anda bisa merasakan lelah tanpa sebab jelas, bahkan bila Anda cukup tidur. Ini terjadi karena tidak cukup hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.

Catatan Wayne Leung, et al, di jurnal Sleep Medicine Reviews menyebutkan defisiensi besi juga dihubungkan dengan gangguan tidur seperti insomnia dan sindrom kaki gelisah, yang akan mengganggu kualitas tidur, memperburuk kondisi kelelahan.

2. Tangan dan kaki selalu terasa dingin

Kekurangan zat besi kadang bisa menyebabkan tangan dan kaki terasa dingin. Mirip gejala kelelahan, ini juga berhubungan dengan peran hemoglobin di tubuh.

Tanpa kecukupan hemoglobin, terjadi penurunan sirkulasi darah, oksigen tidak sampai ke tangan/kaki. Sangat mungkin Anda merasa kedinginan – tidak hanya di kaki dan tangan – sementara orang di sekitar Anda tidak.

3. Kulit pucat

Seseorang mungkin mengalami defisiensi besi jika kulitnya lebih pucat dari biasanya. Pucat yang tidak biasa ini merupakan tanda dari berkurangnya sirkulasi darah, karena tubuh tidak memroduksi cukup sel darah merah.

Kulit yang pucat mungkin tampak lebih jelas pada mereka dengan warna kulit yang lebih terang, tampak di seluruh wajah. Untuk kulit yang lebih gelap, pucat tidak normal lebih terlihat pada bagian mulut dan lapisan mata.

4. Kerap merasa pusing dan sakit kepala

Gejala lain yang berhubungan dengan kekurangan zat besi adalah pusing atau sakit kepala ringan. Ketika tubuh kekurangan besi, ia tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke otak dan organ tubuh lainnya.

Defisiensi besi juga bisa menyebabkan pembuluh darah membengkak, yang dapat menimbulkan tekanan, memicu sakit kepala. Penelitian Singh RK, et al, di Sage Journal menemukan hubungan kuat antara anemia defisiensi besi dan sakit kepala kronis setiap hari. Migrain juga umum terjadi pada partisipan yang kekurangan zat besi.

5. Rambut dan kuku yang rapuh

Kuku yang rapuh bisa menjadi indikator lain dari kekurangan zat besi. Bila kondisi ini berlanjut, Anda mungkin mengalami koilonikia, suatu kondisi di mana kuku melengkung ke dalam dan menonjol seperti sendok.

Defisiensi besi juga dapat menyebabkan rambut menipis dan rontok, karena kurangnya nutrisi dan aliran darah yang dibutuhkan rambut untuk tumbuh. Penelitian Salinas M, dkk, menunjukkan kekurangan zat besi merupakan penyebab umum kerontokan rambut.

6. Ngidam makan es

Kurang zat besi bisa memicu pica, keinginan untuk makan zat non-nutrisi seperti es, tanah, beras mentah atau kertas. Di Amerika Serikat diperkirakan 25% orang dengan defisiensi besi mengalami pagofagia, keinginan makan es. (jie)