Dalam autobiografinya Long Walk to Freedom, Nelson Mandela menulis: “Saya selalu percaya bahwa olahraga tidak hanya menjadi kunci bagi kesehatan fisik, tapi juga ketenangan pikiran”. Sedemikian pentingnya olahraga bagi kesehatan kita. Manfaat olahraga untuk mengatasi diabetes pun, tidak main-main. Topik inilah yang disoroti dalam diskusi daring bersama STRONG Nation, dalam peringatan Hari Diabetes Sedunia, Selasa (16/11/2021).
Diabetes mellitus tipe 2 (DM2) disebabkan oleh gangguan metabolisme gula, sehingga gula menumpuk dalam sirkulasi darah, dan tidak masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi. DM2 biasanya mengintai mereka yang gemuk atau obes, karena lapisan lemak menurunkan sensitivitas insulin, hormon yang berperan untuk memasukkan gula di darah ke sel. “Olahraga yang melibatkan seluruh tubuh bisa membakar kalori lebih cepat, serta menurunkan kadar lemak, jika dilakukan secara rutin,” ujar dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD.
Berikut ini 5 manfaat olahraga untuk mengatasi diabetes.
Manfaat Olahraga untuk Mengatasi Diabetes
Berbagai studi ilmiah telah membuktikan manfaat olahraga untuk mengatasi diabetes. Berikut ini 5 di antaranya.
1. Mencegah prediabetes berkembang menjadi diabetes
Sebuah studi melibatkan sekitar 2.000 peserta dengan kondisi prediabetes. Mereka secara acak dibagi menjadi dua kelompok; satu kelompok menjalani pengaturan pola makan dan olahraga, sedangkan kelompok lain hanya mendapat pengaturan pola makan. “Ternyata pada kelompok yang berolahraga, lebih dari 50% berhasil mengembalikan kadar gula darahnya menjadi normal kembali,” ujar dr. Umar.
2. Mengurangi Kebutuhan obat
Diabetes adalah penayakit kronis kronis yang tidak bisa sembuh. “Tidak ada istilah sembuh untuk diabetes, melainkan terkontrol. Bila diabetes masih di tahap awal, dengan pengaturan pola makan yang baik dan olahraga rutin, gula darah bisa saja terkontrol sehingga bisa lepas obat,” tutur dr. Umar.
Tentu saja, kemungkinan lepas obat haruslah atas rekomendasi oleh dokter, berdasarkan berbagai pemeriksaan. Bila memang gula sudah benar-benar terkontrol dengan baik selama beberapa saat, bisa saja dokter memberi rekomendasi lepas obat. “Namun bukan berarti diabetesnya sembuh. Pola hidup dan olahraga harus tetap dijalankan dengan disiplin,” tegad dr. Umar.
Tidak semua orang bisa lepas obat. Bila dokter tidak menyarankan untuk lepas obat, ikutilah rekomendasi dokter. Obat antidiabetes penting untuk memelihara gula darah tetap stabil, demi mencegah timbulnya berbagai komplikasi.
3. Memperbaiki metabolisme gula
Sebuah penelitian di Universitas Turku, Finlandia (2017) menemukan hal menarik. Penelitian ini melibatkan orang sehat, orang dengan prediabetes, dan pasien diabetes. Masing-masing kelompok dibagi secara acak untuk mendapatkan latihan HIIT (high-intensity interval training) atau olahraga moderat selama 30 menit, sebanyak 3x seminggu. Olahraga dilakukan selama 2 minggu.
Hasilnya, setelah 2 minggu berolahraga, metabolism glukosa dan sensitivitas insulin pada kelompok prediabetes dan pasien diabetes jauh membaik. Perbaikannya lebih besar pada mereka yang mendapat latihan HIIT. “Memang dengan intensitas lebih tinggi, otomatis lebih banyak energi yang terpakai. Tapi harus diperhatikan dulu kondisi fisik masing-masing. Kalau gemuk, apalagi punya penyakit jantung, belum terbiasa olahraga, sebaiknya pilih latihan moderat,” ujar dr. Umar.
4. Memperbaiki HbA1c
Sebuah penelitian yang berlangsung selama 8 tahun menemukan bahwa program latihan mampu menurunkan HbA1c pasien diabetes secara signifikan. Studi tersebut juga menemukan bahwa komposisi tubuh, kebugaran kardiovaskular, dan kontrol glikemik membaik dengan olahraga rutin.
5. Menurunkan risiko komplikasi
Diabetes dianggap sebagai induk dari segala penyakit, karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi; mulai dari kebutaan (retinopati diabetes), luka kaki, penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, dan lain-lain. Dengan membaiknya sensitivitas insulin, metabolisme glukosa, dan HbA1c melalui olahraga, risiko komplikasi akibat diabetes pun menurun.
Olahraga yang Disarankan
Yang terpenting, lakukanlah olahraga secara rutin, teratur dan kontinyu. Disarankan 150 menit per minggu, yang bisa dibagi menjadi 3-5x. Jadi bila melakukannya 5x, maka olahraga cukup 30 menit. Seperti apa pilihan olahraganya? “Yang disarankan bukan cuma aerobic, tapi juga dikombinasi dengan latihan resistan (beban). Jadi olahraga aerobik 3-5 kali seminggu, lalu kombinasi dengan dua kali latihan beban dalam seminggu,” jelas dr. Umar.
Bila kebugaran tubuh sudah membaik, bisa mencoba latihan HIIT seperti yang ditawarkan oleh STRONG Nation. Sebaiknya berlatihlah dengan instruktur, untuk menghindari cedera.
Yuk mulai berolahraga rutin. Manfaat olahraga untuk mengatasi diabetes sangat signifikan. (nid)
____________________________________________
Ilustrasi: House photo created by tirachardz - www.freepik.com