efek samping metformin
hal yang perlu anda ketahui sebelum minum metformin

5 Hal Yang Perlu Anda Tahu Sebelum Mulai Minum Metformin: Efek Samping Bisa Buruk atau Baik

Jika Anda menderita diabetes tipe 2, ada kemungkinan dokter akan meresepkan metformin untuk menurunkan gula darah. Tetapi ada baiknya Anda memahami apa yang mungkin terjadi sebelum mulai minum metformin, apa saja efek samping metformin.

Metformin akan menurunkan penyerapan gula dari makanan, juga mengurangi jumlah gula yang dibuat oleh lever (hati). “Ia juga akan meningkatkan respons tubuh terhadap insulin, hormon yang mengontrol gula darah di dalam darah,” ujar Nirali Shah, MBBS, dokter spesialis endokrin (hormon) di Mount Sinai Health System, New York.

Telah disetujui FDA untuk mengobati diabetes tipe 2 sejak 1995, dinyatakan aman dan efektif. Hingga saat ini metformin tetap digunakan sebagai obat diabetes lini pertama.

Namun seperti obat lainnya, metformin memiliki efek samping, dan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat meminumnya. Berikut beberapa hal yang perlu Anda tahu sebelum mulai minum metformin, dan apa efek samping metformin.

1. Anda mungkin mengalami masalah pencernaan

Efek samping yang paling kerap ditemui adalah pencernaan yang tidak nyaman, terutama diare, karena metformin bisa mengiritasi dinding saluran cerna.

Pencernaan biasanya mulai mampu beradaptasi 7 - 10 hari pertama setelah konsumsi metformin. Untuk mengurangi risiko diare, tidak dianjurkan minum metformin dalam keadaan perut kosong.

Evan Sisson, PharmD, profesor di VCU School of Pharmay in Richmond, Virginia (AS) menjelaskan makanan yang dikonsumsi akan memberikan lapisan, “sehingga metformin tidak bersinggungan secara langsung dengan dinding saluran cerna dan menyebabkan ketidaknyamanan.”

Ia merekomendasikan Anda memulai makan, lalu minum metformin di setengah waktu makan.

2. Membantu mengatur siklus menstruasi

Beberapa orang mungkin mengalami haid yang berat setelah mulai minum metformin. Ini bisa menjadi efek samping metformin yang menguntungkan.

“Beberapa wanita dengan diabetes juga mengalami sindrom polikistik ovarium (PCOS), suatu kondisi di mana tubuh punya banyak masalah hormonal, termasuk insulin dan hormon pria (androgen),” terang Dr. Shah.

PCOS menyebabkan munculnya kista berisi cairan di ovarium, juga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 (DM2). CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mencatat lebih dari separuh penderita PCOS kemudian menderita DM2 setelah usia 40 tahun.

“Jika memiliki PCOS, Anda memiliki siklus haid yang sangat tidak teratur, mungkin berbulan-bulan tanpa menstruasi,” imbuh Dr. Shah. “Begitu Anda mulai minum metformin, siklus menjadi teratur. Itu mungkin tampak lebih berat, padahal sebenarnya Anda tidak terbiasa mengalaminya sama sekali.”

3. Ada kemungkinan anemia

Metformin bisa mengurangi jumlah penyerapan vitamin B12. Berisiko menyebabkan defisiensi vitamin B12 dan anemia.

Riset tahun 2019 (di jurnal Medicine) melibatkan lebih dari 1000 penderita DM2 yang mengonsumsi metformin menemukan kadar vitamin B12 yang rendah pada 20% partisipan. Risiko anemia tampaknya bertambah seiring peningkatan dosis metformin.

4. Menurunkan bobot tubuh

Penelitian di jurnal Current Obesity Report (2019) melihat hubungan antara konsumsi metformin dan penurunan berat badan.

Obat ini tampaknya memicu penurunan nafsu makan dengan membuat tubuh sensitif terhadap leptin (hormon kenyang). Riset lain juga menyatakan bila metformin meningkatkan keluarnya hormon GLP-1, yang juga mengurangi nafsu makan.

5. Penglihatan menjadi lebih jelas

Penderita diabetes berisiko besar mengalami pandangan kabur. Jika iya, segera konsultasi ke dokter.

“Itu bisa menandakan gula darah yang tidak tekontrol,” kata Prof. Sisson. “Gula akan menarik air, sehingga saat gula Anda tinggi, ini bisa menyebabkan peningkatan cairan sementara di mata dan merubah jarak fokus antara retina dan lensa mata.”

Kabar baiknya, metformin bisa mencegah komplikasi diabetes ke mata ini. Riset tahun 2018 di Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bila metformin menstimulasi enzim yang membantu melindungi sel-sel retina, dan menurunkan risiko Anda mengalami degenerasi macula (bitik kuning).  (jie)