Boleh dikatakan ‘pamor’ ubi manis masih kalah dibanding kentang untuk urusan membantu program penurunan berat badan. Tetapi tahukah Anda bahwa ubi manis memiliki keunggulannya sendiri dibanding kentang.
Para ahli pangan mengetahui jika ubi manis kaya akan vitamin A, C, B6, asam folat, mangan, potasium, magnesium, dan fitonutrien-fitonutrien lain yang adalah antioksidan.
Di satu sisi ada pandangan jika ubi manis adalah sayuran yang menggemukkan, karena dianggap tinggi kalori. Tetapi itu tidak benar. Faktanya, berdasar hasil penelitian, ubi manis bisa menjadi alternatif yang lebih baik dibanding kentang untuk urusan menurunkan berat badan.
Berikut lima alasan kenapa ubi manis baik untuk Anda:
1. Tinggi serat
Ubi manis diketahui sangat tinggi serat, yang akan membantu memangkas bobot tubuh dengan cara membentuk gel seperti jala di usus. Ini akan membuat perasaan kenyang lebih lama, sehingga mencegah Anda makan berlebihan.
Serat juga merangsang pergerakan tinja dan merupakan makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Mengonsumsi ubi manis dapat meningkatkan metabolisme, sistem pencernaan dan karenanya membantu menurunkan berat badan.
2. Tinggi karbohidrat kompleks
Karbohidrat tidak seharusnya dihindari sepenuhnya, bahkan saat Anda sedang menurunkan berat badan. Karbohidrat tetap dibutuhkan untuk menjadi sumber energi dalam menjalankan aktivitas.
Jika tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat, Anda tidak akan bisa berativitas dengan normal. Sebagai informasi, dalam 300 gram ubi manis tumbuk mengandung 58 gram karbohidrat, di mana 8,2%-nya adalah karbohidrat kompleks (serat pangan).
3. Indeks glikemik rendah
Indeks glikemik (IG) menggambarkan kecepatan kalori dalam suatu makanan meningkatkan glukosa (gula) darah.
Nilai indeks glikemik yang tinggi berarti semakin cepat makanan tersebut menaikkan gula darah, yang kemudian segera turun setelah mencapai puncaknya. Penurunan kadar gula darah dibarengi dengan munculnya rasa lapar.
Sebaliknya bila suatu makanan memiliki nilai indeks glikemik rendah berarti kenaikan gula darah terjadi secara perlahan sebelum akhirnya turun; rasa kenyang bertahan lebih lama dan tidak mudah lapar.
Terlalu banyak konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi bisa menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes. Walau ubi ini manis, ia memiliki nilai IG yang rendah.
4. Mengandung banyak air
Dehidrasi dapat memperlambat metabolisme Anda. Ternyata mengonsumsi ubi manis dapat membantu merehidrasi sel-sel tubuh dan memicu mulainya metabolisme.
Menjaga status hidrasi akan mencegah tubuh Anda menumpuk lemak, menyeimbangkan pH dan membantu membuang racun.
5. Kaya antioksidan
Ubi manis diketahui kaya fitonutrien seperti quercetin dan asam khlorogenik, yang dapat melawan kanker. Selain itu ubi manis juga mengandung betakaroten yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Fitonutrien dan betakaroten tergolong sebagai antioksidan berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek buruk peradangan, yang salah satunya menyebabkan penambahan berat badan. (jie)