sering sakit pinggang seiring penuaan
sering sakit pinggang seiring penuaan

4 Sebab Sering Sakit Pinggang Seiring Penuaan, dan Apa yang Sebaiknya Dilakukan

Semua orang pasti pernah mengalami sakit pinggang, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Tetapi tampaknya sakit pinggang semakin sering seiring bertambahnya usia. 

Nyeri punggung atau sakit pinggang merupakan salah satu masalah yang paling banyak dikeluhkan, mempengaruhi sekitar 75% lansia (>60 tahun), menurut sebuah tinjauan di jurnal Clinics 2019.

Setidaknya ada empat sebab sering sakit pinggang seiring penuaan. 

1. Aus karena usia 

Setelah bertahun-tahun bekerja keras, bagian tertentu di tulang belakang mulai aus. “Itu terjadi di beberapa area tulang belakang, termasuk sendi dan cakram, yang berujung pada sakit pinggang,” terang Woo Jin Lee, MD, ahli manajemen nyeri di Westerly Hospital, Rhode Island (AS). 

Bantalan yang melapisi sendi tulang belakang bisa mulai merosot, menyebabkan sendi bergesekan satu sama lain, terjadi peradangan. Cairan jel yang berada di antara setiap cakram tulang belakang dapat mulai kehilangan kelembapan, meningkatkan risiko rasa sakit dan cedera. 

Masalah ini bisa terjadi di seluruh bagian tulang belakang. Tetapi paling sering adalah area pinggang, dr. Lee menambahkan. “Itu karena area pinggang menahan sebagian besar berat badan kita, serta memungkinkan kita untuk bergerak dan memutar punggung,” katanya.

2. Penyakit yang bisa menyebabkan sakit pinggang

Kadang keausan dipercepat oleh penyakit seperti spinal stenosis. Sumsum tulang belakang dan saraf tertekan, menyebabkan nyeri punggung dan leher, serta kelemahan di kaki atau tangan. 

Atau oleh penyakit spondylolisthesis, yang terjadi saat salah satu ruas tulang belakang ‘tergelincir’ ke depan, ke vertebra lain. Osteoporosis juga bisa menyebabkan Anda semakin sering mengalami sakit pinggang. 

3. Risiko cedera lebih besar

Osteoporosis bisa menyebabkan patah tulang belakang mikro. Fraktur ini tidak hanya terjadi karena kecelakaan, seperti jatuh, tetapi dapat berkembang saat tulang belakang tidak cukup kuat menopang berat badan atau aktivitas sehari-hari. 

“Ini bisa muncul sebagai sakit pinggang (nyeri punggung bawah),” kata Dr. Lee. 

4. Gaya hidup tidak sehat

Gaya hidup sedentari (malas bergerak) bisa menyebabkan otot-otot area tulang belakang dan otot ini lebih lemah, membuat Anda lebih berisiko memiliki postur tubuh yang buruk dan cedera. 

Penambahan berat badan – yang menjadi lebih umum seiiring bertambahnya usia – dapat membuat punggung Anda tegang, menyebabkan ketidaknyamanan, termasuk nyeri pinggang. 

Cara mengatasi sakit pinggang terkait usia

Mengatasi keluhan sakit pinggang sangat bergantung dari penyebabnya. Perubahan gaya hidup biasanya akan membantu, tetapi kadang juga dibutuhkan obat. 

Perhatikan postur Anda. Ini adalah cara paling sederhana untuk meningkatkan kesehatan tulang belakang Anda, tambah Dr. Lee. 

Membungkuk menyebabkan otot punggung dan otot inti menjadi lemah, tegang dan kaku, yang bisa menyebabkan / memperburuk rasa sakit. “Anda harus menjaga tulang belakang selurus mungkin setiap hari,” sarannya. 

Lakukan aktivitas fisik. “Sebagian besar pasien percaya bahwa saat sakit pinggang, mereka butuh istirahat dan tidak membuat punggung lebih stres lagi,” imbuh Dr. Lee.

Disarankan melakukan olahraga aerobik low-impact (misalnya jalan kaki, sepedaan) setiap hari. Tambahkan juga beberapa sesi mingguan latihan penguatan punggung, seperti angkat beban atau yoga. 

Mengangkat dengan cermat. Saat harus mengangkat benda berat, alih-alih menekuk punggung, tekuk lutut Anda untuk menghindari sakit punggung. 

Cobalah untuk mempertahankan postur normal saat Anda membawa benda (jangan membungkuk ke depan atau belakang), dan hindari memutar tubuh tiba-tiba. 

Kompres dingin. Mengoleskan es di area sakit pinggang selama 20 menit dapat mengurangi peradangan dan membantu Anda merasa lebih nyaman. Istirahat 20 menit, lalu ulangi sesuai kebutuhan. 

Pertimbangkan terapi. Seorang terapis fisik akan membantu Anda untuk melakukan peregangan dan latihan penguatan yang akan membantu mengurangi nyeri pinggang. 

Obat antinyeri. Obat-obat pereda nyeri akan mengurangi peradangan dan nyeri saat perubahan perilaku sudah dilakukan. Obat golongan opioid (harus dengan resep dokter) bisa digunakan untuk pereda nyeri jangka pendek untuk nyeri yang sangat parah. 

“Tetapi mereka memiliki risiko dan efek samping (konstipasi, mual). Anda harus mempertimbangkan pro dan kontra dengan hati-hati dengan dokter Anda sebelum memulai pengobatan,” pungkas Dr. Lee. (jie)