Setiap tahun kasus stroke terus meningkat. Lebih dari 13 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit stroke setiap tahunnya dan 23,3% pasien pascastroke mengalami disabilitas yang bergantung pada bantuan selama hidupnya.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat, stroke telah menjadi penyebab kematian tertinggi dengan angka kematian 193,9/100.000 orang per tahun.
“Stroke bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan tanpa peringatan. Jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh gaya hidup yang buruk ini harus segera ditangani secara tepat guna mengurangi risiko yang tidak diinginkan. Namun, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang pentingnya mendapatkan perawatan dan pengobatan stroke yang tepat masih sangat rendah,” kata dr. Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, Ketua Indonesian Stroke Society.
Pasien stroke harus menerima perawatan dan pengobatan yang efektif dalam waktu 0 - 4,5 jam setelah serangan stroke, atau yang dikenal juga sebagai periode golden hour. Jika terlambat ditangani, maka pasien stroke berisiko mengalami dampak serius seperti cacat permanen atau bahkan kematian.
Aplikasi FAST Rescue akan menjembatani kesenjangan ini dengan menghadirkan terobosan terbaru dalam infrastruktur layanan dan pengobatan stroke di Indonesia.
Dengan tingginya kasus stroke dan pentingnya perawatan pertama pasca serangan, Indonesian Stroke Society (ISS) didukung oleh Angels Initiative (sebuah inisiatif perawatan kesehatan global yang dipelopori oleh Boehringer Ingelheim untuk meningkatkan jumlah dan mengoptimalkan kualitas perawatan stroke di pusat pelayanan stroke akut) telah meluncurkan aplikasi bernama FAST Rescue.
Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pertolongan pertama pra-rumah sakit saat terjadi serangan stroke. ISS dan Angels Initiative bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mengembangkan aplikasi ini.
Aplikasi dengan tombol panik
Aplikasi FAST Rescue memiliki beberapa fitur unggulan, seperti Tombol Panik yang dikembangkan bersama Kementerian Kesehatan. Pengguna akan langsung terhubung dengan petugas operator yang tersedia dalam 24 jam.
Petugas operator akan menyelaraskan lokasi pengguna dengan ambulans terdekat, sehingga dapat segera menjemput pasien sesuai koordinat lokasi dan membawa pasien langsung ke rumah sakit stroke-ready terdekat.
“Dengan adanya fitur Tombol Panik, kami ingin memastikan pasien stroke diberikan pertolongan secepat mungkin di rumah sakit yang tepat. Perawatan harus dilakukan dengan cepat karena periode golden hour merupakan rentang waktu yang krusial, dan jika pasien mendapatkan perawatan yang tepat selama waktu tersebut, risiko cacat permanen dan kematian dapat dikurangi,” ujar dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Masyarakat juga dapat melihat daftar rumah sakit stroke-ready yang tersedia dalam aplikasi untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan segera oleh tim medis yang siap menangani stroke.
“Rumah sakit stroke-ready dilengkapi dengan fasilitas yang penting seperti CT scan dan obat-obatan, serta Acute Stroke Team (AST) yang terlatih untuk memberikan perawatan. Ketika dirawat di pusat pelayanan stroke yang mengikuti standar perawatan terbaik, pasien dapat memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupan yang bebas disabilitas,” ujar dr. Temmy Winata, Head of Medical, Perwakilan Angels Initiative di Indonesia. (jie)