kerjasama RI dan Denmark dalam penanganan diabetes
kerjasama kementerian kesehatan RI dan Denmark dalam penanganan diabetes

Kementerian Kesehatan RI dan Denmark Lakukan Kerjasama Bilateral Penanganan Diabetes

Data World Health Organization (WHO) menyatakan diabetes merupakan salah satu dari empat penyakit tertinggi dan membunuh 1,5 juta orang secara global. Diabetes telah menjadi epidemi yang berkembang di seluruh dunia. Di tahun 2019, sekitar 463 juta orang dewasa (20-79 tahun) hidup dengan diabetes dan akan meningkat menjadi 700 juta pada 2045. 

Dengan jumlah yang terus meningkat, Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Denmark menunjuk Novo Nordisk (perusahaan kesehatan global yang berbasis di Denmark), sebagai mitra untuk menjalankan hasil kesepakatan kedua negara dalam mengatasi diabetes dan pencegahan penyakit kronis serta penanganannya di Indonesia.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen menjelaskan, penandatanganan kerja sama ini menunjukkan upaya Denmark dan Indonesia untuk memperluas kerja sama bilateral di bidang kesehatan, sebagai salah satu bidang terpenting.

“Kami akan mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat tata kelola kesehatan masyarakat,” katanya, dalam siaran pers, Jumat (25/6/2021).

Novo Nordisk ditunjuk sebagai mitra strategis karena memiliki jaringan perusahaan yang luas di banyak negara, dan pengalaman bertahun-tahun dalam memerangi diabetes.

Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Anand Shetty menyampaikan, “Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara di dunia dengan jumlah orang dengan diabetes terbanyak (menurut data IDF Diabetes Atlas 2019). Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlah orang dengan diabetes absolut tertinggi di dunia.”

IDF Diabetes Atlas menyebutkan bahwa terdapat 10,7 juta penderita diabetes di Indonesia dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 16,6 juta pada tahun 2045. 

Di sisi lain, data BPJS tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya dua juta penderita diabetes yang terdiagnosis dan mendapatkan perawatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Dari jumlah tersebut, hanya 1,2 % yang berhasil menurunkan glukosa darah menuju kadar yang direkomendasikan. Padahal, penting sekali penderita diabetes untuk mencapai target glukosa darah untuk menghindari komplikasi,” terang Anand.

Data yang dipublikasikan oleh CHEPS FKM UI dan PERKENI pada 2016 menyatakan pemerintah menghabiskan 74 % dari biaya pengobatan diabetes untuk menangani komplikasi akibat diabetes.

“Penting sekali untuk bertindak sekarang, untuk membantu orang dengan diabetes mengontrol gula darah dan mengurangi komplikasi diabetes,” tegasnya.

Diagnosa dini sampai pencegahan sekunder

Kerjasama antara pemerintah RI dan Denmark, bersama Novo Nordisk ini berupa penguatan penanganan diabetes berkelanjutan melalui diagnosis dini (early diagnosis) dan pengendalian optimal (optimal control) yang sejalan dengan Rencana Strategis Kesehatan Nasional Tahun 2021-2024.

Salah satu program utama dalam Rencana Strategis Kesehatan Nasional adalah mentransformasi dan memperkuat peran layanan kesehatan primer yang tak hanya berfokus pada upaya penyembuhan, melainkan juga upaya mengedukasi masyarakat, pencegahan primer (pencegahan diabetes), pencegahan sekunder (pencegahan komplikasi akibat diabetes), dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelayanan kesehatan primer.

Program-program utama ini akan didukung oleh berbagai elemen pendukung, di antaranya adalah pembiayaan bidang kesehatan dan teknologi kesehatan digital.

Selain itu, juga akan dilakukan penelitian terkait diabetes dan studi evaluasi pembiayaan kesehatan agar bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat bagi pemerintah dalam meningkatkan manajemen diabetes dan pembiayaan kesehatan.

Kesepakatan antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Denmark ini akan berlangsung selama lima tahun, sejak 2021 hingga 2026. (jie)