Jangan anggap sepele tahi lalat yang tampak tidak biasa. Misalnya yang tepiannya tidak jelas, dan warnanya lebih dari satu. Bisa jadi, itu adalah melanoma malignan, jenis kanker kulit yang paling ganas. Dijelaskan oleh Dr. dr. Aida, Sofiati Dachlan Hoemardani Sp.KK(K) dari RS Kanker Dharmais, “Melanoma terbentuk dari sel-sel melanosit yang bermutasi menjadi ganas.” Ini diungkapkannya dalam diskusi Terapi Terbaru Melanoma yang diselenggarakan Merck Sharp Dohme (MSD) Indonesia di Jakarta (30/10/2017). Melanosit adalah sel pembentuk melanin atau pigmen kulit.
Melanoma utamanya banyak menjangkiti orang dengan ras Kaukasia. Di negara sub tropis, melanoma termasuk salah satu kanker yang paling sering ditemukan. Di Indonesia relatif sedikit, tapi biasanya sulit diobati karena baru ditemukan pada stadium lanjut. “Data dari RS Kanker Dharmais, sepanjang 2005 – 2013 tercatat ada 119 kasus melanoma. Berarti sekitar 14 – 15 kasus per tahun,” paparnya.
Salah satu penyebabnya yakni paparan sinar UV (ultra violet) B dari matahari. Yang menarik, jenis paparan terhadap sinar UV. Orang dengan profesi tertentu misalnya nelayan atau yang sehari-hari bekerja di luar ruangan, terpapar sinar matahari secara kronis. Maksudnya paparan terjadi setiap hari, dalam jangka waktu panjang.
Namun ada juga orang yang terpapar sinar matahari secara intermiten. Sehari-hari jarang terpapar, tapi di sesekali terpapar sinar matahari dalam intensitas yang tinggi; misalnya berlibur ke pantai atau laut di akhir pekan. “Biasanya, melanoma mengenai yang intermiten. Hati-hati yang suka ke pantai,” ujar Dr. dr. Aida. Saat ke pantai, kita bisa terkena sunburn, dan literatur menyebutkan, sunburn secara signifikan meningkatkan risiko terhadap melanoma. Sekadar informasi, mereka yang terpapar sinar matahari kronis lebih sering terkena kanker kulit jenis karsinoma sel skuamosa.
Ras Kaukasia lebih rentan terhadap melanoma karena melaninnya sedikit dan kecil-kecil. Begitu terkena paparan sinar matahari yang berlebihan, maka lebih cepat terdampak. Tidak hanya mengalami sunburn, tapi juga risiko melanoma. Pada mereka, melanoma sering muncul di kulit yang terpajan sinar UV.
“Kalau untuk kulit yang berwarna, melanoma paling sering muncul di telapak kaki,” terangnya. Ini berdasarkan penelitian di beberapa negara di Asia, termasuk Jepang dan Hong Kong. Pada kasus seperti ini, tentu penyebabnya bukan paparan sinar UV, “Diduga akibat trauma.” Berdasarkan studi, ini sering dialami oleh petani. Kemungkinan karena mereka tidak menggunakan alas kaki saat bertani, sehingga terjadi trauma akibat menginjak tanah dan bebatuan.
Namun, bukan berarti kita “aman” dari melanoma akibat paparan sinar UV. Apalagi, berlibur ke pantai atau laut kini makin diminati. Lindungilah kulit dengan tabir surya yang mengandung PA++ dan SPF minimal 30. Ulangi tiap 2 jam, dan pi;ih yang waterproof. (nid)
Baca juga: Imunoterapi yang Menyembuhkan Jimmy Carter dari Melanoma