“Secara sederhana, gejala stroke dapat dikenali dengan metode SeGeRa: senyum, gerak dan bicara,” ujar dr. Frandy Susatia, SpS., dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta.
Seseorang yang ketika tersenyum terlihat “aneh” dan wajahnya (terutama bagian bibir) sedikit miring, dapat dicurigai bahwa ia terserang stroke. Ketika berbicara dan mengucapkan sebuah kalimat sederhana, suaranya terdengar pelo. Atau saat diminta menggerakkan kedua tangan, yang bersangkutan tidak bisa mengangkat kedua tangannya secara simetris dan bersamaan.
Jika masih kurang yakin, kata dr. Frandy, “Minta dia mengangkat kedua tangan, kemudian putar telapak tangan menghadap ke atas. Kalau salah satu tangan tidak bisa segera mengikuti gerakan yang diminta, kemudian tangan turun atau tidak bisa digerakkan sama sekali, itu tanda-tanda awal stroke.”
Ada tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala hebat, hilang keseimbangan (tidak dapat berdiri mantap atau jatuh tanpa sebab), penurunan penglihatan atau penglihatan ganda secara tiba-tiba, dan baal pada satu sisi tubuh.
Bisa juga ditunjukkan dengan munculnya vertigo, pusing bergoyang, sulit menelan, kebingungan atau gangguan daya ingat, sampai hilang kesadaran / koma. Tanda-tanda peringatan ini dapat timbul sendiri-sendiri atau kombinasi.
Pada stroke ringan atau TIA (transient ischemic attack), gejala dapat timbul sekali dalam sehari atau berulang beberapa kali.
Bila terjadi gejala stroke, dalam hal ini sudah berulang dan menyebabkan hilang kesadaran, yang perlu dilakukan adalah: periksa pernapasan, nadi dan longgarkan semua pakaian yang mungkin menyulitkan penderita bernapas.
Menurut dr. Valery Feigin, PhD, Peneliti Senior dari The University of Auckland, New Zealand, jika penderita kolaps dalam ruangan, baringkan di tempat tidur atau sofa dengan posisi miring dan kepala sedikit terangkat (10°-30°).
Perkecil kemungkinan leher tertekuk dan pastikan saluran napas bebas dari air liur atau muntahan. Keluarkan gigi palsu (jika ada) dari mulut penderita. Jangan pernah menterlentangkan penderita, karena berisiko membuatnya tersedak (saluran napas tersumbat oleh lidah).
Jangan berikan makanan atau minuman, karena penderita bisa tersedak atau cairan masuk ke paru-paru. Lengan tangan atau tungkai kaki yang lemas, perlu ditopang dan jangan ditarik saat penderiota hendak dipindahkan.
Stroke merupakan kegawatdaruratan medis. Penderita perlu segera dibawa ke rumah sakit, agar kerusakan otak tidak bertambah parah. “Jaringan otak yang terserang akan rusak dalam 5 menit. Terlambat mendapat perawatan, kerusakan bertambah parah,” ujar dr. Frandy.
Pada stroke karena sumbatan, golden periode penanganan maksimal 12 jam pascaserangan. Ini tidak berlaku pada serangan stroke karena perdarahan. (jie)
Baca juga : Waspadai Gejala Stroke Ringan Pascalebaran