Mudik lebaran ke kampung halaman baru saja usai. Biasanya muncul penyakit pascalebaran, seperti kolesterol tinggi, gula darah dan tensi naik, atau nyeri asam urat. Salah satu penyakit yang tidak bisa dianggap enteng pascalebaran adalah serangan stroke ringan.
Stroke ringan atau transient ischemic attack dapat menunjukkan gelaja seperti tangan yang terasa lemah - awalnya, setiap episode berlangsung selama beberapa detik dan kemudian hilang atau merasa normal kembali.
Beberapa orang kerap menduga hal tersebut karena ia terlalu capek. Namun serangan rasa lemah itu bisa bertambah lama, bahkan serangan terakhir menimbulkan keluhan yang tidak hilang sampai 2 hari.
Stroke adalah cedera mendadak (akut) dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah (atau keduanya), atau pecahnya pembuluh darah (stroke perdarahan).
Stroke menjadi penyebab kematian tertinggi ke-3 di Amerika Serikat. Pada tahun 2010, di Negara itu tercatat 700.000 orang terserang sroke/tahun. Tercatat setiap tahun sekitar 0,2% populasi mengalami stroke, dengan sepertiganya meninggal dalam 12 bulan berikutnya, sepertiga lainnya cacat permanen dan sepertiga sisanya memperoleh kembali kemandirian mereka. Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, angkanya juga terus meningkat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi stroke di Indonesia sebesar 12,1 per 1.000 orang.
Menurut dr. Frandy Susatia, SpS dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, stroke iskemik atau karena sumbatan adalah yang paling umum terjadi (85%). Sisanya (15%) stroke karena pecahnya pembuluh darah otak; 80%-nya karena hipertensi. Sebagian besar stroke disebabkan oleh gaya hidup.
Ada perbeda antara stroke perdarahan dan stroke sumbatan. Pada stroke karena perdarahan, biasanya terjadi saat individu sedang aktif, tanpa peringatan, disertai nyeri kepala berat, kejang, muntah dan penurunan kesadaran.
Stroke karena sumbatan biasanya terjadi saat yang bersangkutan beristirahat. “Ketika bangun tidur, tahu-tahu bicaranya pelo. Kadang-kadang disertai penurunan kesadaran dan nyeri kepala,” kata dr. Frandy.
Baca juga : Kenali Gejala Stroke dengan SeGeRa
Pada kasus stroke ringan, dr. Frandy memaparkan, “Pembuluh darah ke otak tersumbat untuk sementara waktu. Berlangsung beberapa menit sampai 24 jam. Kalau dibiarkan maka 80-90% akan menjadi stroke parah,” tegasnya.
Gejala biasanya datang mendadak dan berlangsung antara 10 detik hingga 15 menit, kadang bertahan hingga 24 jam. Dulu diperkirakan stroke ringan tidak menimbulkan kerusakan di otak. Tapi, penelitian lanjutan memperlihatkan, hampir 50% penderita stroke ringan memperlihatkan kematian jaringan atau kadang perdarahan kecil. Seseorang yang mengalami gejala TIA, perlu segera ke dokter. (jie)