Fungsi utama statin adalah sebagai obat penurun kolesterol, untuk membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Obat ini sudah diresepkan lebih dari tiga dekade, tetapi masih banyak orang yang seharusnya bisa merasakan manfaatnya menolak mengonsumsi statin, takut akan efek samping yang mungkin ada.
“Statin bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam keadaan yang benar,” kata Dr. Randall Zusman, direktur Divisi Hipertensi di Massachusetts General Hospital Heart Center, AS.
“Namun seseorang yang bisa mendapat manfaat dari terapi statin kerap kali menghindarinya karena salah mengerti bagaimana obat itu bekerja, termasuk sifat dan efek sampingnya, serta peran yang lebih besar dari terapi statin dalam mengelola kesehatan jangka panjang mereka.”
Peran statin
Dilansir dari health.harvard.edu, statin bekerja menurunkan produksi kolesterol jahat (LDL/low-density lipoprotein) dengan menghambat enzim di hati yang membantu produksi kolesterol. Kadar LDL yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan plak pembuluh darah, yang mengganggu aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Tetapi manfaat statin tidak berhenti pada mengurangi LDL kolesterol. Statin memiliki sifat antiperadangan, dan peradangan dikenal juga sebagai faktor penunjang penumpukan plak.
Obat ini juga membantu mencegah pecahnya plak yang kemudian melepaskan bahan kimia yang merangsang pembentukan gumpalan darah. Ini merupakan penyebab sebagian besar serangan jantung.
Siapa yang memerlukan statin?
Setiap orang yang memiliki penyakit arteri koroner atau penyakit pembuluh darah lain yang disebabkan oleh penumpukan plak dianjurkan mendapatkan statin, bahkan jika ia memiliki profil kolesterol yang normal.
Statin juga bisa bermanfaat bagi orang sehat dengan LDL kolesterol tinggi > 160 mg/dL, dan mereka yang berisiko dalam 10 tahun ke depan memiliki penyakit kardiovaskular hingga 7,5% atau lebih tinggi.
Bahkan mereka dengan kadar LDL kolesterol rendah, misalnya < 100 mg/dL, bisa disarankan mengonsumsi statin bila memiliki faktor risiko lain seperti diabetes, riwayat keluarga penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, merokok atau menderita hipertensi.
Faktor penyebab ketakutan
Banyak orang menghindari statin karena takut efek sampingnya. “Mereka takut dengan apa yang mereka dengar dari teman atau baca di internet,” kata Dr. Zusman. “Efek samping paling umum adalah otot pegal. Sebagian orang mengalami gejala kurang berenergi, lemas atau lelah, yang semuanya dapat menyebabkan mereka kurang berolahraga atau aktivitas fisik yang lebih rendah.”
Namun penelitian menunjukkan bahwa efek samping yang paling sering ini sebenarnya tidak disebabkan oleh statin.
Satu efek samping statin yang jarang, tetapi berpotensi serius, adalah kerusakan otot yang meluas dan menyebabkan produksi berlebih enzim otot yang dapat merusak ginjal. Gejalanya adalah nyeri pada berbagai otot, kelemahan dan urin berwarna gelap. Jika ini terjadi, berhentilah mengonsumsi obat dan segera hubungi dokter.
Namun, sebagian besar efek samping yang terjadi minimal, dan potensi bahaya dari statin dosis rendah - sedang adalah kecil. "Juga, tidak semua statin memiliki frekuensi toksisitas yang sama," kata Dr. Zusman.
Merubah pola hidup
Jika Anda masih tidak yakin untuk mengikuti anjuran dokter mengonsumsi statin sebagai penurun kolesterol, Anda dapat menurunkan kolesterol dengan perubahan gaya hidup.
Misalnya, menerapkan diet mediteranian, yang menitikberatkan pada konsumsi serat, ikan dan minyak sehat, dikombinasikan dengan olahraga teratur.
“Coba cara ini setidaknya 3-6 bulan, tetapi jika tidak ada perubahan yang signifikan pada kadar LDL kolesterol, Anda perlu konsultasi dokter tentang kemungkinan memulai terapi statin,” tambah Dr. Zusman.
Namun, perlu diketahui bahwa kolesterol yang sangat tinggi mungkin bersifat turunan, artinya Anda perlu statin agar tetap terkontrol, bahkan dengan modifikasi gaya hidup.
Cara terbaik untuk melihat statin adalah bagaimana obat ini dapat membantu Anda sekarang dan melangkah maju. "Anda harus berbicara dengan dokter tentang risiko serangan jantung dan stroke. Apakah itu rendah, sedang atau tinggi. Dan kemudian mendiskusikan semua pilihan perawatan mereka," kata Dr. Zusman.
Bagi kebanyakan orang, manfaatnya melebihi kerugian yang mungkin ada. (jie)