Ancaman Zika di Depan Mata

Ancaman Zika di Depan Mata

Virus Zika sudah masuk Singapura. Tinggal selangkah lagi sampai Indonesia. Upaya apa yang dapat kita lakukan?

 WHO (World Health Organization) menyatakan, virus Zika yang dapat menyebabkan mikrosefali dan tuli pada bayi yang baru lahir, sebagai darurat kesehatan masyarakat dunia. Virus yang ditularkan nyamuk Aedes,  Aedes aegypti maupun Aedes albopictus ini, mirip demam berdarah dengue (DBD).  

Masa inkubasi 2-7 hari. Infeksi virus Zika hanya 20% yang gejalanya mirip demam ringan, nyeri sendi, sakit kepala, mual, muntah dan diare. Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), Regional Coordinator di WHO South East Asia Region Office memaparkan, infeksi virus Zika kerap disangka  cikungunya atau DBD (demam berdarah dengue). “Setelah itu, bisa sembuh sendiri,” katanya.

Tapi perlu hati-hati, karena virus ini dapat menyebabkan mikrosefali dan tuli. Penelitian oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan, wanita yang terinfeksi Zika saat hamil risiko mikrosefali dan cacat otak lainnya meningkat. Sisi baiknya, tidak semua wanita hamil yang terinfeksi Zika akan mengalami hal yang sama. Temuan ini dipublikasikan di The New England Journal of Medicine.

CDC mengonfirmasi, 6% dari 70 bayi di Brazil yang terinfeksi Zika tuli. Disarankan, anak-anak yang saat ibundanya hamil terifeksi Zika dan, perlu melakukan pemeriksaan teratur untuk mencegah gangguan pendengaran yang progresif. 

Beda Zika dan DBD

Virus Zika disebarkan nyamuk Aedes aegypti yang juga pembawa virus dengue. Gejalanya mirip, tapi beda. Menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, Sp.PD-KPTI., dari Divisi Spesialis Penyakit Tropis dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI, infeksi virus Zika menyebabkan konjungtivitis atau mata merah; pada DBD tidak.

“Ada bercak merah di kulit dengan tonjolan. Pada DBD, bercak merah ada di bawah kulit tanpa tonjolan,” paparnya. “Gejala ini akan hilang dalam seminggu.”  Pada infeksi virus Zika, trombositopenia (penurunan trombosit dalam darah) sedikit, bahkan bisa tidak terjadi. Beda dengan DBD. Ini bisa diketahui dari pemeriksaan darah di laboratorium.

Iinfeksi Zika bisa reda dengan istirahat dan cukup minum. Obatnya paling obat untuk meredakan gejala, seperti obat antinyeri & obat demam. 

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan tidak bepergian ke daerah yang sedang terjangkit virus Zika. Atau, menunda kehamilan. Menurut CDC, virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seks. Maka, dianjurkan memakai kondom, atau tidak berhubungan intim selama 8 minggu, jika seorang perempuan baru kembali dari kawasan yang terpapar virus Zika. Untuk laki-laki dengan gejala virus Zika, tidak disarankan berhubungan seks atau gunakan kondom selama 6 bulan setiap akan melakukan hubungan intim. (jie)