Tai chi meredakan nyeri fibromyalgia | OTC Digest

Tai chi meredakan nyeri fibromyalgia

Sudah banyak diteliti manfaat senam tai chi bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi lansia. Dalam riset terbaru dinyatakan tai chi bisa mengurangi nyeri yang dialami penderita fibromyalgia. 

Dalam penelitian di Amerika Serikat pada 226 orang dewasa dengan fibromyalgia terlihat bahwa mereka yang berlatih tai chi mengalami peningkatan kualitas hidup signifikan dibanding subyek yang melakukan latihan aerobik. 

Fibromyalgia merupakan penyakit nyeri kronis (jangka panjang) yang menyebar di seluruh tubuh. Rasa sakit ini dapat berupa sensasi terbakar, seperti ditusuk-tusuk atau nyeri tumpul yang dapat terus dirasakan selama setidaknya 12 minggu. 

Penyebabnya belum diketahui secara pasti, bisa diderita oleh anak-anak sampai dewasa. Namun sebagian besar penderitanya berusia di antara 30 - 50 tahun; wanita lebih berisiko dibanding pria. Dapat bertambah buruk sehingga penderitanya akan merasakan kelelahan, kaku otot, bahkan gangguan ingatan dan sulit tidur. 

Olahraga bersifat aerobik (jogging, lari, bersepeda atau renang) yang dikombinasikan dengan latihan beban sejauh ini adalah yang direkomendasikan untuk fibromyalgia. Namun, beberapa penderita merasa kesulitan untuk melakukannya, karena gejala fibromyalgia yang terus berubah. 

Pada penelitian yang dipublikasikan dalam the British Medical Journal tersebut dinyatakan, tai chi - yang melibatkan olah fisik dan mental - memberikan hasil sebagus aerobik, sebagai terapi non obat pada kasus fibromyalgia.

Baca juga : Tai Chi Untuk Pasien Paru

Subyek penelitian sebelumnya belum pernah / tidak melakukan senam tai chi atau senam sejenis lainnya, minimal enam bulan sebelumnya. Rerata usia partisipan adalah 52 tahun dan sudah mengalami nyeri fibromyalgia selama 9 tahun; 92% responden adalah wanita, 61% kulit putih. 

Secara acak mereka mendapat pelatihan aerobik dua kali seminggu (selama 24 minggu), atau 1-4 sesi senam tai chi, selama 12 atau 24 minggu, satu atau dua kali seminggu. Perubahan gejala yang dirasa dicatat pada minggu ke 12, 24 dan 52. Subyek diminta tetap mengonsumsi obat yang sudah diresepkan dokter.  

Sebelum memulai penelitian, partisipan diminta untuk mengisi kuisioner tentang intensitas nyeri, kemampuan gerak, tingkat depresi, kelelahan, rasa gelisah dan kualitas hidup secara umum. Dilansir dari bbc.com, walau skor membaik di semua lini, namun subyek yang melakukan tai chi mengalami peningkatan kualitas hidup yang signifikan dalam 24 minggu. 

Efek tai chi konsisten dirasakan oleh oleh semua partisipan dan tidak ada efek samping serius. Mark Peters, anggota executive committee dari Tai Chi Union for Great Britain mengatakan, “Ini adalah latihan dengan gerakan low-impact (tidak menghentak) yang mantap, terus menerus dan diulang. Dalam konteks rehap fisik, merupakan latihan yang bisa ditingkatkan bertahap sesuai perkembangan kemampuan tubuh.”

“Aerobik adalah olahraga high-impact (menghentak), namun tai chi juga bisa menaikkan detak jantung dan meningkatkan kekuatan, tanpa harus ada masalah akibat hentakkan.” 

Des Quinn, pimpinan dari the Fibromyalgia Association, mengatakan tai chi memang bisa membantu penderita fibromyalgia. “Sudah ada beberapa studi permulaan yang mengatakan hal serupa. Lebih mudah meningkatkan aktivitas penderita dengan gerakan yang lebih lembut, dibandingkan jika mereka misalnya harus lari,” katanya. 

Namun pendekatan ini bisa berbeda pada setiap orang. Seseorang penderita fibromyalgia harus menemukan keseimbangan antara perawatan dan perubahan gejala yang ada untuk bisa meningkatkan kualits hidupnya.  (jie)