Pengobatan Varises dengan Laser, dan 7 Cara Mencegah Varises
pengobatan_varises_mencegah_varises

Pengobatan Varises dengan Laser, dan 7 Cara Mencegah Varises

Varises memang umumnya tidak berbahaya, tapi bisa menurunkan kualitas hidup. Secaraa estetik, penampilan jadi terganggu. Aktivitas pun bisa terganggu karena kaki terasa berat dan pegal. Yang lebih mengkhawatirkan lagi bila varises sudah mencapai stadium 5, di mana terjadi luka yang sulit sembuh. Jika sudah begini, pengobatan varises pun harus lebih intensif dan agresif.

Varises terjadi karena katup-katup pada dinding vena kaki tidak berfungsi dengan baik, sehingga darah terkumpul di area kaki. Akhirnya, vena pun membesar, dan berkelok-kelok. Namun, yang tampak oleh mata kita sebenarnya adalah cabang dari vena utama yang disebut great saphenous vein. “Pembuluh darah yang panjang inilah yang menyebabkan varises. Kita harus memperbaiki vena utama tersebut sehingga varises tidak mucul lagi, dan cabang-cabangnya hilang,” ungkap dr. Wirya A. Graha, Sp.BTKV dari Bethsaida Hospital, Jakarta.

 Ada beberapa macam pengobatan varises. Pilihan pertama yaitu dengan stoking khusus. “Ini bukan stoking biasa. Tekanan yang cukup besar dari stoking memaksa pembuluh darah yang tadinya melebar, ditekan supaya mengecil lagi,” terangnya, dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Bethsaida Hospital di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Pilihan lain yang cukup populer yakni skleroterapi, yaitu penyuntikan dengan cairan khusus langsung ke vena. Suntikan tersebut akan merusak vena yang sudah mengalami varises, sehingga darah terpaksa “pindah haluan” dan mengalir melalui vena yang sehat. Skleroterapi hanya bisa digunakan untuk mengatasi varises pada pembuluh darah cabang dan spider veins, “Tapi tidak mengatasi varises pada sumbernya. Varises pun bisa kambuh lagi, karena sumbernya masih ada.”

Opsi lain yakni operasi. “Dilakukan sayatan di sekitar paha dan mata kaki, lalu pembuluh darah ditarik keluar,” jelas dr. Wirya. Kekurangannya, ada rasa sakit setelah operasi, dan akan ada bekas luka.

 

Pengobatan Varises dengan Laser

Berkembangnya teknologi di bidang medis menghasilkan makin banyak terapi invasif minimal atau sederhananya minim luka. Salah satunya EVLA (Endovenous Laser Ablation), pengobatan varises dengan laser. “Dengan EVLA, luka hanya sekitar 1-2 mm, dan akan hilang dalam waktu 1-2 minggu,” ujar dr. Wirya.

EVLA dilakukan di kamar operasi, agar ruangan terjamin steril. Namun, hanya diperlukan anestesi (bius lokal). Agar kita lebih rileks dan tidak kesakitan, dokter memberikan sedasi (penenang). Prosedurnya cukup sederhana. Dokter akan memasukkan kateter yang disebut introducer sheath di sepanjang vena tungkai, hingga bagian pangkal paha, “Menurut studi, seringkali varises bersumber di pangkal paha.”

Selanjutnya, dimasukkanlah laser fiber melalui kateter. Ujung laser fiber menyembul sedikit dari kateter, lalu laser dinyalakan. “Ujung laser fiber mengeluarkan panas. Vena yang melebar dan membengkak pun akan mengecil. Jadi prinsipnya seperti kita memanaskan botol plastik; botol akan mengecil akibat panas,” papar dr. Wirya.

Prosedur ini dilakukan di sepanjang vena great saphenous yang mengalami varises. Lama pengerjaan hanya sekitar 20 – 30 menit untuk tiap kaki. “Setelah tindakan selesai, boleh segera pulang. Kalau ada rasa sakit, bisa menginap semalam, dan besoknya pulang,” ujarnya.

Menurut dr. Wirya, pengobatan varises dengan laser EVLA sangat efektif. Panas dari laser akan mengecilkan vena, sehingga katup-katup vena bisa kembali berfungsi dengan baik. Akhinya, peredaran darah pun kembali normal. Perlahan pegal dank ram berkurang, dan dalam 3-4 minggu, varises akan hilang. Menariknya lagi, efeknya bertahan lama, hingga >10 tahun.

Sebelumnya, tentu dokter akan memastikan dulu apakah betul keluhan yang kitaa rasakan disebabkan oleh varises. Pemeriksaannya mudah dan sederhana, yaitu dengan USG Doppler pada tungkai. “Dengan USG, juga bisa diketahui bagaimana anatomi vena, dan seberapa parah varises, mulai dari ukuran diameter vena, struktur pembuluh darah, area mana saja yang melebar dan bocor, ke mana cabang-cabangnya, dan apakah ada pembekuan darah,” tutur dr. Wirya.

Pemeriksaan USG akan dilakukan lagi sebelum tindakan EVLA. Dalam hal ini, USG juga berfungsi sebagai pencitraan untuk menuntun dokter memasukkan kateter ke vena.

 

Mencegah Varises

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah varises muncul lagi, atau mencegah vaarises sejak awal. Di antaranya XX hal berikut ini.

1. Kurangi pemakaiaan heels

Sering memakai sepatu bertumit tinggi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya varises. “Sebaiknya, kurangi memakai heels, atau jangan memakainya terlalu lama.hindari pula heels yang terlalu tinggi,” ujar dr. Wirya. Bila sepatu bertumit tinggi adalah bagian dari pekerjaan, upayakanlah untuk mengistirahatkan kaki sejenak, dengan melepas sepatu, meluruskan tungkai, lalu berjalan-jalan tanpa sepatu selama beberapa saat, agar peredaran darah kembali lancar.

2. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama

Hal ini akan memperlambat peredaran ddarah balik ke jantung. Untuk itu, sempatkanlah berjalan-jalan sejenak tiap setengah jam, meski itu hanya ke toilet atau pantry.

3. Kurangi berat badan

Kegemukan atau obesitas menimbulkan tekanan pada area tungkai, dan ini bisa memicu munculnya varises. Ada baiknya mulai menurunkan berat badan, pelan-pelan saja yang penting konsisten. Hati-hati, hindari berlahraga terlalu berat karena ingin cepat langsing. “Cukup sering terjadi, orang gemuk ingin menurunkan berat badan, lalu meningkatkan aktivitas fisik secara berlebihan. Dalam proses ini, justru bisa terjadi varises akibat olahraga yang terlalu berat,” jelas dr. Wirya.

4. Berolahraga rutin

Ini sangat penting untuk membantu katup-katup vena bekerja secara optimal. Sesuai anjuran Kementrian Kesehatan, kita perlu berolahraga 150 menit dalam seminggu, dibagi dalam 3-5x. menurut dr. Wiryaa, sebaiknya lakukan olahraga yang bersifat aerobik, dengan intensitas sedang. “Misalnya jalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.ini sangat diajurkan agar aliran darah kembali ke jantung dengan baik,” ujarnya.

Olahraga berat seperti badminton, tenis, atau basket, sebaiknya hindari. Olahraaga kompetitif seperti ini memiliki intensitas tinggi, sehingga menimbulkan tekanan yang berlebihan pada tungkai, dan justru bisa memicu varises.

5. Luruskan kaki setelah berolahraga

Penting sekali untuk meluruskan kaki setelah berolahraga. “Setelah olahraga, aliran di tungkai lancar. Bila kaki ditekuk, alirannya akan terhambat, dan darah akan terkumpul di vena tungkai,” terang dr. Wirya.

6. Mengangkat kaki ke tembok

Hal ini sering kita dengar, dan memang bermanfaat, untuk membantu mengembalikan aliran darah di vena tungkai menuju jantung. Namun kadang terasa kurang nyaman, “Dan berapa lama mau mengangkat kaki ke tembok?” untuk cara yang lebih sederhana, dr.  Wirya menyarankan hal di bawah ini.

7. Meletakkan kaki di bantal saat tidur

Ini adalah cara yang leebih nyaman dan sederhana, ketimbang mengangkat kaki ke tembok. “Teritama kalau siangnya banyak berdiri, banyak jalan, sampai kaki pegal. Tidur saja dengan menaruh bantal di kaki. Ini sangat membantu,” ucap dr. Wirya.

 

Mencegah varises sebenarnya cukup sederhana ya. Bila merassakan keluhan dan gejala varises, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter, agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Pada stadium awal, akan diutamakan pengobatan yang non invasif, misalnya memakai stoking khusus. Bila stadium sudah lanjut, barulah diperlukan pengobatan yang lebih agresif. Mengenai varises dengan laser EVLA, “Menurut saya ini modailtas terapi yang paling efisien dan hemat.” (nid)

 

Ilustrasi: Pixabay.com /  Pexels