kenapa model novi amelia bunuh diri
kenapa model novi amelia bunuh diri

Model Novi Amelia Diduga Bunuh Diri, Mengapa Seseorang Ingin Akhiri Hidupnya Sendiri

Menjelang subuh, petugas keamanan apartemen   Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, melihat seorang wanita, muda dan cantik, berdiri di lobby kamarnya di lantai 8. Tak lama kemudian, sekitar pukul 05.00 WIB Rabu, 16 Februari 2022, wanita muda tadi diduga sengaja melompat dari balkon. Tubuhnya jatuh menimpa kanopi dan atap mobil yang terparkir. Korban diketahui bernama Novi Amelia, seorang model majalah dewasa kelahiran Medan 34 tahun lalu.

Polisi masih menyelidiki kasus ini, dan mencari tahu motif korban nekat mengakhiri hidupnya.  Diduga kuat, korban sedang mengalami depresi. Diketahui Amelia pernah konsultasi ke psikiater karena, katanya, “Sering mendengar suara-suara.”

Model majalah dewasa yang nama aslinya Linda Astuti ini, tampaknya sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak lama. Perilakunya kadang tidak biasa. Pada 11 Oktober 2012, hanya mengenakan pakaian dalam, ia mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk.

Di jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, ia menabrak 7 orang hinga korban luka-lukia. Hasil tes urin, Amelia positif mengonsumsi narkoba. Ia divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun.

Juni 2014, ia overdosis dan ditinggal begitu saja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) oleh temannya yang mengantar. Lima hari dirawat, baru diketahui identitasnya setelah orang tak dikenal menelepon pengacara yang dulu mendampingi Amelia. Lalu, Desember 2016, ia mengamuk di dalam taksi yang ditumpanginya.

Depresi akibat tekanan industri hiburan

Kasus bunuh diri di kalangan artis bukan hal baru. September 2020, selebritas Asia yang dilaporkan bunuh diri, yaitu: aktor Jepang Sei Ashina (mengakhiri hidupnya 14 September), aktris Korea Oh In-hye (14 September) dan penyanyi Taiwan Alien Huang (16 September). Pada 27 September, aktris Jepang Takeuchi Yuko diduga juga bunuh diri.

Sebelumnya, Juli 2020, yang bunuh diri artis Haruma Miura. Pegulat pro dan bintang reality show "Terrace House" Hana Kimura juga meninggal karena bunuh diri. Satu minggu sebelumnya, Kimura mengaku sering mengalami perundungan. Cuitan terakhir di Twitter dia menulis, "Terima kasih untuk semua orang yang mendukungku. Aku menyukainya. Aku lemah, aku minta maaf."

Selebritis Korea dan di sejumlah negara yang bunuh diri,  umumnya masih berusia 20 - 30 tahunan.

Jadwal latihan dan pertunjukan sangat melelahkan

Para selebritis yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri, diduga karena depresi dan stres berat, menghadapi tekanan  industri hiburan. "Awalnya menyenangkan, lama-lama kami kesepian. Saya harus mengunggah hal-hal bahagia di medsos. Kalau yang di-posting bahwa saya depresi, tidak ada yang mau dengar," kata Amber Liu seperti dilansir di National Post beberapa waktu lalu.

Latihan yang melelahkan dan jadwal padat pertunjukan, kata Liu, membuat dia dan rekannya stres sebagai member idol K-Pop. Aktris Korea Park Jin-hee tergelitik, mengapa rekannya banyak yang bunuh diri. Tahun 2009, ia melakukan survei terkait fenomena ini, melibatkan 260 aktor dan aktris.

 Hasilnya, 40 persen pernah berpikir untuk bunuh diri karena merasa terlalu lelah dalam menapaki kehidupan;30 persen pernah serius ingin bunuh diri. Alasan yang mendasari: tidak punya privasi, banyak komentar negatif, pendapatan tidak stabil dan cemas menghadapi masa depan.

Industri hiburan Korea sangat kompetitif, dan sering menekan para artis agar tampil sempurna. Asosiasi Jurnalis Korea meminta agar media tidak menulis detail cara selebritas mengakhiri hidupnya, karena kuatir akan ditiru.

Setahun, 1,5 juta orang bunuh diri

Bunuh diri umumnya terkait masalah kesehatan mental, seperti depresi. Menurut berbagai sumber, kasus bunuh diri di seluruh dunia mencapai 1,5 juta orang (tahun 2020). Di Indonesia, kasus bunuh diri sekitar 9.000 kasus/ tahun. Dilakukan dengan gantung diri, sengaja overdosis, minum racun, meloncat dari gedung atau ketinggian.

Pemicu ingin bunuh diri

Menurut pakar psikologi, keinginan bunuh diri dapat muncul pada diri siapa saja, terlebih yang mengalami stres berat, tekanan batin, gangguan kesehatan atau masalah kejiwaan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang ingin bunuh diri:

1. Gangguan bipolar

Penderita gangguan bipolar, mengalami suasana hati yang berubah drastis. Bisa mendadak sedih dan tidak bersemangat, padahal sebelumnya sangat gembira dan penuh antusiasme. Penderita bipolar berisiko tinggi bunuh diri.

2. Depresi berat

Mengalami depresi berat, berisiko untuk bunuh diri. Kondisi ini ditandai rasa putus asa, suasana hati buruk, tidak semangat, kehilangan minat dan motivasi. Gejala ini bisa muncul tanpa sebab yang jelas.

3. Anoreksia nervosa

Penderita selalu merasa dirinya gemuk, dan berusaha keras untuk menurunkan berat badan; termasuk minum obat secara berlebihan hingga overdosis. Angka kematian karena bunuh diri pada penderita ini cukup tinggi, terutama pada remaja puteri.

4. Borderline personality disorder (BPD)

Emosi penderita borderline personality disorder (BPD) tidak stabil, kadang sulit bersosialisasi. Banyak penderita gangguan ini yang memiliki riwayat pelecehan seksual di masa lalu.

5. Skizofrenia

Penderita skizofrenia sering berhalusinasi, paranoid, sulit percaya orang lain, perilaku aneh, percaya pada sesuatu yang belum tentu nyata. Diperkirakan, sekitar 5% penderita skizofrenia melakukan bunuh diri. (sur)