Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor biasa wajah mereka, agar kulit tampak lebih bercahaya, tanpa dihalangi rambut halus. Menurut dr. Gloria Novelita, Sp.KK dari Klinik Beyoutiful, Jakarta, pertumbuhan rambut dipengaruhi 3 faktor: genetik, hormonal dan lokasi area tubuh. “Rambut di kepala berbeda dengan yang ada di wajah, ketiak, kemaluan, lengan dan kaki,” ujarnya. Mereka yang memiliki rambut cukup lebat /panjang, utamanya dipengaruhi faktor genetik.
Bagaimana dengan hormonal? “Ada penyakit tertentu yang menyebabkan perubahan hormon pada perempuan, sehingga pertumbuhan rambut lebih banyak dan tumbuh di area yang tidak seharusnya tumbuh,” tutur dr. Gloria. Pada kasus PCOS (polycystic ovary syndrome), hormon androgen (hormon laki-laki) lebih aktif sehingga bisa tumbuh rambut pada kumis, janggut bahkan payudara.
Pertumbuhan rambut yang dipicu faktor hormonal, biasanya terjadi pada periode tertentu. Misal saat pubertas, di mana rambut kemaluan mulai tumbuh. Pada kasus PCOS, awalnya pertumbuhan rambut normal. Pada suatu fase, siklus haid memanjang (lebih jarang) dan tumbuh rambut di daerah kumis. Ini tanda terjadi ketidakseimbangan hormon. Begitu PCOS diatasi, rambut yang tidak seharusnya muncul menghilang.
Menghilangkan rambut
Mencukur, mencabut dengan pinset (tweezing) atau waxing,sering digunakan untuk menghilangkan bulu karena praktis, mudah dan murah. Ini metode menghilangkan rambut secara fisik “Semuanya boleh dipakai, tapi metode tertentu lebih cocok untuk area tertentu,” ungkap dr. Gloria. Yang secara kimia yakni menggunakan depilatory cream. Penghilangan rambut secara fisik atau kimia, bisa dilakukan sendiri di rumah atau di salon.
Mencukur membuat rambut tumbuh lebih cepat, lebih kasar dan lebih tebal? Mencukur hanya menghilangkan rambut yang tampak di permukaan kulit, tidak sampai ke akar. Dengan demikian, rambut terasa lebih cepat tumbuh. Rambut terasa lebih kasar dan tebal karena setelah dicukur, penampang rambut terpotong secara diagonal-horizontal sehingga melebar; ini yang membuat rambut terasa kasar. Sesungguhnya, “Baik warna, tekstur dan jumlah rambut tidak berubah.”
Perlu hati-hati agar kulit tidak terluka. Terutama di daerah ketiak, karena permukaan kulit tidak rata. Kulit harus dalam keadaan lembab saat mencukur, agar permukaannya lebih halus, sehingga pisau cukur mudah meluncur. Lembabkan kulit dengan sabun atau shaving cream. Kulit juga harus dalam keadaan bersih, untuk mencegah infeksi seandainya terluka.
Tweezing bisa mencabut rambut hingga ke akar, tapi perlu waktu yang lama dan menyakitkan. Metode ini cocok untuk area kecil seperti alis, kumis dan ketiak bila rambut tidak lebat. Tidak dianjurkan dilakukan pada area yang luas. Bisa terjadi infeksi atau luka parut (scar). Metode mirip tweezing yakni mencabut dengan benang; nyerinya lebih sedikit.
Waxing juga mencabut bulu hingga ke akar, tapi lebih praktis dan cepat sehingga bisa dilakukan pada area yang luas. Ada dua macam wax, panas dan dingin. Wax panas menggunakan gula (karamel), sedikit repot karena harus dipanaskan lebih dulu. Wax dingin lebih praktis karena sudah jadi, tinggal oles. “Keduanya sama bagus. Yang gula lebih alami, cocok untuk kulit sensitif, mudah alergi dan mudah iritasi,” terang dr. Gloria.
Efek samping waxing mirip tweezing; bisa infeksi karena terjadi trauma pada area yang luas sehingga harus steril. Bersihkan kulit dengan air hangat agar pori-pori membesar sehingga rambut lebih mudah dicabut. Usai waxing, bersihkan kulit dengan air dingin.
Waxing dan tweezing bila terus dilakukan efeknya bisa permanen. Ada kemungkinan folikel rambut rusak akibat trauma terus menerus, meski tidak semua. “Setelah periode tertentu, rambut bisa tumbuh lebih sedikit dan jarang,” ucap dr. Gloria.
Secara kimiawi
Menghilangkan bulu dengan depilatory cream tidak melibatkan fisik (menarik / memotong). Yang digunakan bahan kimia, untuk merusak ikatan disulfida rambut. Rambut bisa tegak dan strukturnya bagus karena ada ikatan disulfida. “Kalau ikatan ini rusak, rambut jadi pecah-pecah, rapuh dan mudah patah. Depilaroty cream dapat dilakukan pada area yang rambutnya ingin kita buang,” papar dr. Gloria.
Bahan kimia thioglycolate ibarat pisau bermata dua, karena ikatan disulfida juga terdapat di kulit, sehingga kulit bisa ikut teriritasi, terutama pada mereka yang sensitif. Disarankan untuk mengoleskan dulu depilatory cream di area yang kecil. Bila tidak ada keluhan, baru aplikasikan ke area yang lebih luas.
Caranya mudah. Oleskan ke area yang diinginkan, tunggu beberapa saat sesuai instruksi pada kemasan. Setelah itu bersihkan krim dengan spatula, handuk atau telapak tangan, dan rambut akan luruh dengan sendirinya. Efeknya tidak permanen; rambut akan tumbuh kembali sesuai siklus. (nid)