Ketombe berbeda dengan kulit kering (dry scalp). Kulit kepala yang kering memang mudah mengelupas, tapi biasanya berbentuk halus seperti bubuk. Pada ketombe (Pityriasis capitis) yang disebabkan infeksi jamur P. ovale, kondisi kulit kepala biasanya justru berminyak. Tampilan ketombe pun cenderung lebih berminyak dan/atau lengket dan serpihannya besar. Pada kondisi demikian, hindari penggunaan minyak untuk membantu mengelupas ketombe, karena akan membuat kulit kepala semakin lengket dan berminyak.
Jadi? “Bisa gunakan sampo anti ketombe, misal yang mengandung zinc,” ucap dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK dari RS Permata Cibubur. Zinc pyrithione (ZPT) banyak digunakan dalam sampo antiketombe. Zat yang dikembangkan para ahli sejak tahun 1930-an ini bekerja sebagai antijamur dan antibakteri, “Yang akan mematikan/menetralkan jamur.”
ZPT efektif melawan Malassezia dan memperlambat pertumbuhannya. Zat ini juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga infeksi sekunder bisa dicegah. Selain itu, ZPT memiliki efek antiseboroik, dengan memperlambat produksi sel kulit baru dan mengurangi turnover (pergantian) sel kulit. Penumpukan sel kulit kepala menjadi minimal.
Penelitian oleh Marks R, dkk (1985) melibatkan 32 penderita ketombe. Rambut mereka dicuci dengan cara aneh: setengah bagian kepala dengan sampo yang mengandung 1% ZPT, setengah bagian lain dengan sampo yang sama tapi tanpa kandungan ZPT. Frekuensi keramas 2x seminggu. Mereka dibagi 4 kelompok (@ 8 orang) dengan perbedaan jumlah keramas: satu kali, tiga kali, enam kali dan sembilan kali. Setelah diukur, terjadi pengurangan ketombe yang progresif pada sisi yang dikeramas dengan ZPT. Perbedaannya dibandingkan sampo tanpa ZPT, cukup signifikan setelah keramas 3, 6 dan 9 kali.
Zat antijamur lain dalam sampo antiketombe yakni ketoconazole. Zat ini utamanya bekerja dengan merusak dinding sel jamur, hingga jamur mati. Ketoconazole dinilai sebagai antijamur paling kuat dan berspektrum luas, dapat melawan Malassezia hingga Candida. Sampo dengan kandungan ZPT dan ketoconazole bisa mengatasi ketombe maupun seboroik dermatitis.
Disarankan untuk membiarkan sampo antiketombe 2-3 menit di kulit kepala, agar zat aktif di dalamnya bisa bekerja. Pastikan membilas sampo sampai bersih, jangan ada residu yang tertinggal karena bisa mengiritasi kulit kepala hingga terasa gatal dan ketombe makin parah.
Zat lain
Beberapa zat kerap digunakan dalam sampo antiketombe, sebagai bahan utama atau tambahan untuk meningkatkan manfaatnya. Zat coal tar dapat memperlambat pertumbuhan sel kulit baru dan membantu melepaskan sel-sel kulit mati, sehingga kulit kepala bersih dan sehat.
Selenium sulfida menurunkan pembelahan sel-sel kulit kepala dan memperlambat proses turnover, juga efektif melawan Malassezia. Penggunaannya perlu hati-hati karena dapat menyebabkan perubahan warna rambut, khususnya pada rambut yang diwarnai, atau berwarna abu-abu/pirang. Pastikan digunakan sesuai anjuran, dan bilas hingga benar-benar bersih.
Asam salisilat (salicylic acid) bekerja sebagai keratolitik, yang membantu mengelupas penumpukan kulit kepala yang sudah mati, sehingga ketombe berkurang. Juga memiliki efek antiradang dan antimikroba.
Setelah ketombe hilang, rambut dan kulit kepala tetap perlu dirawat. Begini caranya. (nid)