Kita mungkin sudah akrab dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Namun, tahukah Anda masih tipe diabetes yang kurang terkenal, yakni diabetes tipe 3C.
Sebagai informasi setidaknya ada empat jenis diabetes yang kita kenal: tipe 1 yang merupakan kondisi autoimun sehingga bisa mengenai anak-anak; tipe 2 akibat pola makan tinggi gula; diabetes gestasional (terjadi selama kehamilan); dan diabetes tipe lain akibat kondisi medis lain.
Diabetes tipe 3C terjadi akibat kerusakan pankreas, yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Meskipun berbeda dengan tipe lainnya, Anda bisa mendapatkan diagnosis yang salah karena tipe 3C kurang dikenal, dan istilah 3C tidak selalu digunakan.
Tipe 3C juga bisa disebut diabetes yang berhubungan dengan gangguan pankreas atau diabetes melitus pankreatogenik.
Baca: Pankreatitis, Radang Pankreas yang Mematikan
Sebagai informasi, pankreas memilik dua fungsi utama: fungsi eksokrin (memroduksi enzim yang membantu pencernaan) dan fungsi endokrin (mengirimkan hormon – terutama insulin dan glukagon – yang mengendalikan gula dalam aliran darah).
Diabetes tipe 3C bisa terjadi saat pankreas rusak dan berhenti memroduksi insulin yang cukup untuk tubuh kita. Ya, kita membutuhkan insulin untuk hidup.
Insulin memungkinkan gula (glukosa) dalam darah memasuki sel-sel dan menjadi sumber energi bagi tubuh. Jika Anda menderita diabetes tipe 3C, pankreas mungkin juga berhenti memroduksi enzim yang diperlukan untuk pencernaan.
Seseorang bisa terkena diabetes tipe 3C karena penyakit atau kondisi yang mempengaruhi pankreas, misalnya pankreatitis (radang pankreas) akut atau kronis, kanker pankreas, fibrosis kistik atau haemokromatosis (kadar besi dalam darah terlalu tinggi).
Anda juga bisa menderita diabetes tipe 3C jika mengalami pengangkatan pankreas akibat kondisi medis lain.
Gejala yang umumnya muncul
Dokter mungkin kesulitan untuk mendiagnosis diabetes tipe 3C, ini disebabkan gejalanya yang mirip dengan diabetes pada umumnya. Biasanya misdiagnosis dengan diabetes tipe 2 yang lebih umum.
Jika seseorang menderita diabetes tipe 3C, pankreas mungkin tidak bisa mensuplai apa yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan. Kondisi ini disebut insufisiensi eksokrin pankreas (PEI), berarti pankreas tidak berfungsi baik.
Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Berat badan turun tanpa sebab
- Nyeri perut
- Merasa lebih lelah daripada biasanya
- Sering buang angin
- Diare
- Tinja berlemak atau berminyak
- Kadar gula rendah (hipoglikemia)
Selain itu ada juga beberapa gejala umum diabetes yang perlu diwaspadai, misalnya gampang haus atau lapar, sering buang air kecil, luka yang susah sembuh, gatal pada area kelamin, pandangan kabur, kebas di tangan/kaki, dll.
Dibutuhkan tes tambahan untuk menegakkan diagnosa, seperti tes gula darah puasa, HbA1C (untuk mengetahui rerata kadar gula darah 3 bulan), CT scan untuk melihat kondisi pankreas, hingga tes darah pankreas.
Pengobatan
Terapi untuk diabetes tipe 3C bervariasi berdasarkan penyebab, atau seberapa parah kerusakan pankreas terjadi.
Pasien biasanya mengonsumsi obat diabetes oral (seperti metformin) dan / atau menggunakan suntikan insulin.
Kebutuhan obat bisa berubah seiring waktu, jika pankreas semakin rusak. Misalnya obat oral mungkin efektif mengelola gula darah pada awalnya. Namun, akhirnya tetap membutuhkan injeksi insulin bila pankreas memroduksi insulin semakin sedikit.
Diabetes tipe 3 tidak sama dengan 3C
Istilah diabetes tipe 3 telah digunakan secara tidak resmi untuk menggambarkan diabetes yang terjadi pada penderita Alzheimer, dan tidak sama dengan tipe 3C yang disebabkan oleh kerusakan pankreas. (jie)