kebanyakan duduk sebabkan batu ginjal
duduk terlalu lama sebabkan batu ginjal

Kebanyakan Duduk Sebabkan Batu ginjal, Ini Penjelasan Ahli

Pekerjaan di “belakang meja” menyebabkan kita mau tidak mau lebih banyak duduk, bahkan bisa hampir 7-8 jam sehari. Salah satu anggapan yang berkembang di masyarakat mengatakan: terlalu banyak duduk bisa menyebabkan batu ginjal.  

Sebagai informasi, kejadian batu ginjal di Indonesia termasuk tinggi. Indonesia termasuk ke dalam daerah stone belt (sabuk batu) yang mengindikasikan banyak kasus batu ginjal dan batu saluran kemih. Daerah stone belt umumnya berada di sekitar katulistiwa, yang berarti beriklim panas.

Cuaca panas menyebabkan produksi keringat berlebih. Bila asupan cairan kurang maka terjadi dehidrasi. Urin menjadi pekat sehingga terjadi endapan mineral, dan akhirnya terbentuk kristal batu. 

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2020 menyebutkan prevalensi penyakit batu ginjal di Indonesia sebanyak 3,8% atau sebesar 739.208 jiwa.

Sebab terbentuk batu ginjal

“Penyebab utama batu ginjal adalah urin yang pekat, bisa disebabkan oleh kurang minum,” ujar Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K, dalam seminar Siloam Hospitals ASRI: Mengatasi Kasus Batu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), Rabu (5/6/2024). 

Kegemukan/obesitas, kurang bergerak dan memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal meningkatkan risiko seorang mengalami batu ginjal. Mengonsumsi makanan tingkat protein, natrium (garam) dan gula berlebihan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal, Prof. Nur Rasyid menambahkan.

Berikutnya, mereka yang memiliki penyakit pencernaan, pernah melakukan prosedur pembedahan sebelumnya, atau kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang, sering mengonsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu, juga memperbesar risiko terjadinya batu ginjal.

Baca: 7 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Ginjal

Lantas bagaimana dengan kebanyakan duduk? 

Prof. Nur Rasyid menjelaskan kebanyakan duduk (duduk terlalu lama) tidak serta merta meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. “Batu (ginjal) kan tidak tiba-tiba gede, kecil dulu. Kalau ia rajin bergerak batu kecil masih bisa jatuh (dari ruangan ginjal disebut medulla ke ureter, tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih).” 

“Sementara kalau ia duduk saja, selain batunya tidak mau jatuh, berat badannya nambah, tambah tidak mau gerak,” katanya. Semakin orang itu obesitas makin mungkin terbentuk batu ginjal, karena ia kurang bergerak. 

Pada orang yang sedentari (kurang gerak) kemungkinan terbentuk batu ginjal juga lebih tinggi. “Jadi kalau ditanya kebanyakan duduk menyebabkan batu ginjal? Sebenarnya bukan duduknya, tetapi secara umum ia cukup bergerak atau tidak,” tegas Prof. Nur Rasyid. 

Mencegah batu ginjal berulang

Hal utama mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan cukup minum. Kurang minum air putih adalah salah salah satu penyebab terjadinya batu ginjal. Apalagi, Negara kita beriklim tropis; cuaca yang gerah dan panas akan membuat carian banyak terbuang melalui keringat. Bila asupan cairan kurang, mudah terjadi dehidrasi. 

“Dulu sebelum tahun 2018 guideline menyebutkan bahwa kencingnya 2 liter cukup. Sekarang guideline baru mengatakan kecing harus 2,5 liter. Itu minumnya tergantung aktivitasnya. Kalau ia marathon atau sepedeaan di siang hari minum 4 liter mungkin kencingnya juga gak sampai 2 liter, kerena sebagian keluar jadi keringat,” papar Prof. Nur Rasyid. 

Namun, secara umum, konsumsi air putih yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sekitar 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas air untuk orang dewasa.

Penyebab lain batu ginjal terbentuk lagi (setelah keluar/dipecah melalui dioperasi) adalah adanya gangguan metabolisme. Ini menyebabkan penyerapan di usus terlalu besar. 

“Jadi sudah mengurangi segala macam tapi ususnya menyerap zat pembentuk batu lebih tinggi. Contohnya asam urat, segala macam sudah tidak dimakan, tetapi ada zat yang kurang di badannya sehingga asam urat tetap tinggi,” Prof. Nur Rasyid mencontohkan. 

Secara umum ada tiga jenis zat dalam makanan yang bisa menyebabkan batu ginjal: kalsium, oksalat dan asam urat.

Tidak kalah penting adalah aktif bergerak untuk mencegah terbentuknya batu ginjal. “Gampangnya, nyalakan HP, terus hitung langkah kita. Minimal 6 ribu langkah per hari,” pungkasnya. (jie)

Baca juga: Awas Batu di Ginjal Anak