Jangan sepelekan kesehatan gigi dan gusi. Ada hubungan erat antara radang gusi dan penyakit kardiovaskular. Radang gusi bisa picu serangan jantung, itu fakta.
Journal of Clinical Periodontology menulis bila penyakit kardiovaskular (hipertensi, serangan jantung dan stroke) menyebabkan kematian pada 3,9 juta orang di Eropa. Di satu sisi infeksi gusi (periodontitis) juga mempengaruhi 11,2% orang di dunia. Bahkan, menjadi penyakit keenam yang paling umum.
Periodontitis adalah infeksi serius di jaringan lunak penyangga gigi. Jika tidak diobati, radang gusi ini bisa menyebabkan kerusakan tulang gigi dan gigi tanggal. Racun dari infeksi berisiko menyebar ke seluruh tubuh bersama aliran darah.
Reviu Mariano Sanz, dkk, dari Department of Dental Clinical Specialties, University Complutense of Madrid, Spanyol, menjelaskan mekanisme yang diketahui termasuk adanya bakteremia serta berhubungan dengan peradangan sistemik – terjadi peningkatan protein C-reaktif (protein yang diproduksi sebagai respons peradangan) - dan stres oksidasi.
Infeksi merangsang timbulnya sitokin (sel radang) dan radikal bebas. Saat sitokin masuk ke aliran darah, bisa menyebabkan peradangan plak di pembuluh darah, termasuk di pembuluh darah jantung.
Mengutip Health Harvard, penderita sakit gusi berisiko dua hingga tiga kali lipat untuk mengalami serangan jantung, stroke dan kejadian kardiovaskular serius lainnya.
Dr. Hatice Hasturk dari Forsyth Institute di Amerika Serikat menjelaskan, “Penyakit gusi meningkatkan beban peradangan pada tubuh.”
Penelitian Thomas E. Van Dyke, et al, di Journal of Periodontology melibatkan 304 individu (rerata usia 54 tahun). Dilakukan pemindaian tanda-tanda peradangan terkait penyakit gusi.
Setelah dipantau selama 4 tahun, 13 orang mengalami kejadian kardiovaskular. Ditemukan individu dengan tanda-tanda peradangan akibat radang gusi di awal penelitian lebih mungkin mengalami peradangan arteri, yang bisa memicu serangan jantung.
Bukan hubungan langsung
Perlu dipahami, walau riset menyatakan bila radang gusi bisa picu serangan jantung, hingga saat ini para ilmuwan melihat bila itu bukan hubungan langsung.
Pasalnya, banyak penderita sakit jantung memiliki gusi yang sehat, dan tidak semua orang dengan penyakit gusi mengalami masalah jantung. Faktor risiko bersama, seperti merokok atau diet tidak sehat, berperan dalam hal ini.
Walau begitu, Dr. Hasturk menyarankan menyikat gigi dan flossing setiap hari dapat mencegah, bahkan memperbaiki radang gusi tahap awal (gingivitis).
“Jika dokter gigi menyatakan Anda menderita radang gusi, mintalah demonstrasi menyikat gigi dan flossing untuk memastikan Anda melakukannya dengan benar.
“Banyak orang tidak menghabiskan cukup waktu dan perhatian saat menyikat gigi, durasi yang disarankan adalah dua menit. Flossing akan menghilangkan lapisan lengket di antara gigi yang menyebabkan penumpukan plak,” terangnya.
Disarankan pula untuk memeriksa gigi (melakukan pembersihan karang gigi) minimal setahun sekali. (jie)
Baca juga: Sakit Gigi Picu Stroke