Diiklankan sebagai lebih sehat dan bebas rasa bersalah saat menyantap gorengan, air fryer lebih disukai ibu-ibu yang ingin menjaga kesehatan keluarganya. Tetapi benarkah demikian?
Air fryer adalah alat memasak untuk ‘menggoreng’ makanan, seperti daging, keripik, kerupuk, telur hingga camilan kering. Ia memanfaatkan udara panas yang dialirkan ke sekitar makanan untuk memberikan efek crispy, garing dan kriuk. Alat ini diklaim mempu membantu menurunkan kolesterol yang biasanya hadir di makanan gorengan.
Ini juga menghasilkan reaksi kimia yang dikenal sebagai reaksi Maillard, yang terjadi antara asam amino dan gula akibat proses pemanasan. Menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.
Menggoreng menggunakan ‘penggoreng udara’ ini disebut-sebut sebagai alternatif sehat untuk makanan gorengan, berkat kadungan lemak dan kalori yang lebih rendah. Alih-alih merendam makanan sepenuhnya dalam minyak (menggoreng deep fried), air fryer hanya membutuhkan satu sendok makan minyak untuk mencapai rasa dan tekstur yang mirip dengan makanan yang digoreng.
Mengurangi kandungan lemak
Makanan yang digoreng deep fried umumnya lebih tinggi lemak, dibandingkan makanan lain yang diolah dengan cara berbeda. FoodData Central milik Departemen Pertanian AS, mencatat dada ayam goreng mengandung lemak lebih banyak dibandingkan dada ayam bakar yang seukuran.
Beberapa merek air fryer mengklaim bila produk mereka bahkan mampu mengurangi kandungan lemak dalam makanan hingga 70%. Sebuah penelitian di Journal of Food Science membandingkan karakteristik kentang yang digoreng deep fried dan menggunakan air fryer.
Mereka menemukan bahwa air fryer menghasilkan produk akhir dengan lemak yang jauh lebih sedikit, tetapi warna dan kadar air yang sama.
Membantu memerangi kegemukan?
Gorengan tidak hanya tinggi lemak, tetapi juga tinggi kalori yang akan berkontribusi pada penambahan berat badan.
Sebuah penelitian yang melibatkan 33.542 orang Spanyol menemukan bahwa semakin tinggi asupan makanan yang digoreng samakin besar pula risiko obesitas.
Bila Anda menginginkan ukuran perut yang lansing, mengganti makanan deep fried dengan air fried bisa menjadi permulaan yang baik.
Selain itu menggoreng dengan minyak - saat minyak dipanaskan melebihi titik asapnya (batas sebelum kandungan kimiawi minyak rusak) – akan menyebabkan terbentuknya zat berbahaya yang disebut acrylamide.
International Agency for Research on Cancer menyatakan bila acrylamide diklasifikasikan sebagai karsinogen yang berpotensi memicu kanker.
Sebaliknya, riset M Sasano dan ilmuwan lain dari Spanyol membuktikan bila menggoreng menggunakan ‘penggoreng udara’ ini akan mengurangi terbentuknya acrylamide hingga 90%, dibanding menggoreng dengan minyak panas.
Benarkah lebih sehat?
Walau air fryer membuat gorengan menjadi lebih sehat, tetap penting untuk diingat bila makanan tersebut mirip dengan makanan yang digoreng atau dipanggang dengan minyak.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng mempunyai dampak negatif untuk kesehatan tubuh. Misalnya, penelitian pada 15.362 orang menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak gorengan berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung. Studi ini dimuat dalam Journal of the American Heart Association.
Penelitian lain menyatakan semakin sering mengonsumsi makanan yang digoreng, semakin tinggi pula risiko mengalami hipertensi dan diabetes tipe 2.
Walau studi yang secara khusus membahas efek makanan yang digoreng dengan air fryer sangat terbatas, tetaplah bijaksana untuk mengonsumsi makanan yang digoreng untuk menjaga kesehatan Anda.
Sebaliknya, pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus atau memanggang. Tingkatkan rasa makanan dengan menambahkan bumbu. (jie)