Sang legenda sepak bola Brasil, menghembuskan napas terakhir di usia 82 tahun pada Kamis (29/12/2022) waktu setempat. Pele menginggal dunia setelah berjuang melawan kanker usus besar dan beberapa komplikasi lainnya.
Pria yang memiliki nama asli Edson Arantes do Nascimento ini menjalani pengobatan kanker usus besar (kolorektal) sejak 2021 dan telah dirawat di rumah sakit selama satu bulan terakhir untuk berbagai penyakit.
Pele meninggal di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil. Pihak rumah sakit mengatakan Pele meninggal dunia karena “kegagalan bebarapa organ akibat perkembangan kanker usus besar dan terkait kondisi medis sebelumnya.”
Diketahui kanker yang diderita Pele telah berkembang dan pemenang tiga Piala Dunia (1958, 1962 dan 1970) bersama Brasil ini membutuhkan perawatan intensif terkait disfungsi ginjal dan jantung.
Sebelumnya sebelum perayaan Natal, pihak rumah sakit menyatakan: “Edson Arantes do Nascimento menunjukkan perkembangan penyakit onkologis (kanker) dan memerlukan perawatan lebih lanjut terkait disfungsi ginjal dan jantung.”
“Pasien tetap dirawat di ruang biasa, di bawah perawatan yang diperlukan dari tim medis.”
Melansir The Guardian, putrinya Kely Nascimento menulis di Instagram: “(Perayaan) Natal kami di rumah telah ditunda. Kami memutuskan bersama dokter, untuk banyak hal, akan lebih baik bagi kami untuk tetap tinggal di sini dengan semua perhatian yang diberikan keluarga baru di Einstein ini kepada kami!”
Ada kekhawatiran tentang kondisi Pele sejak awal Desember, setelah tidak merespon kemoterapi.
Namun di saat-saat terakhir hidupnya ‘Sang Raja” sepak bola ini sempat menulis di Instagram: “Teman-teman, saya ingin membuat semua orang tetap tenang dan positif. Saya kuat, dengan banyak harapan dan saya mengikuti perawatan seperti biasa.”
“Saya, ingin berterima kasih kepada seluruh tim medis dan perawat atas semua perawatan yang telah saya terima.”
“Saya memiliki banyak keyakinan pada Tuhan dan setiap pesan cinta yang saya terima dari Anda di seluruh dunia membuat saya tetap bersemangat. Terima kasih banyak untuk semuanya.”
Akhirnya sesaat setelah Pele meninggal dunia, akun Instagram resminya menulis dia telah "menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita: cinta".
Kanker usus besar adalah yang paling mungkin dicegah
Sebenarnya kanker usus besar (kolorektal) – biasa disebut juga kanker kolon – adalah salah satu kanker yang paling bisa dicegah, dengan potensi kesembuhan besar.
Salah satu penanda adanya masalah di dalam usus besar adalah BAB berdarah. BAB berdarah selama ini dianggap sebagai tanda ambeien (hemoroid), ternyata BAB berdarah juga sebagai penanda kanker kolon.
Perlu dicatat, 40% BAB berdarah disebabkan oleh ambeien, hanya sekitar 9% akibat kanker usus besar. Mereka yang mengalami BAB berdarah sangat disarankan melakukan pemeriksaan kolonoskopi. Tujuannya untuk memastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh ambeien atau hal lain.
Jika BAB berdarah disebabkan oleh polip (benjolan di dalam usus), tindakan pengangkatan (polipektomi) akan menyelesaikan masalah; memutus mata rantai polip berkembang menjadi kanker.
Sementara jika polip sudah berkembang menjadi tumor ganas, dokter akan melakukan biopsi untuk menentukan stadium kanker. (jie)
Baca juga: Detoks Alami Cegah Kanker Usus Besar