pemanis sintetis merusak keseimbangan mikrobiota usus
pemanis sintetis merusak keseimbangan mikrobiota usus

Pemanis Sintetis dan Risikonya Merusak Keseimbangan Mikrobioma Usus

Pemanis pengganti dipakai terutama oleh mereka yang melakukan diet rendah gula, misalnya penderita diabetes atau orang obesitas. Walau terbukti bermanfaat, pemanis sintetis ini berpotensi merubah keseimbangan mikrobiota usus. 

Di pasaran sudah lama beredar pemanis sintetis nonkalori– telah dinyatakan aman oleh FDA (Food and Drug Administration) – seperti sakarin, aspartam, sukralosa, neotame, stevia dan acesulfame-K. Demikian pula gula pengganti dari gula alkohol (jenis karbohidrat yang berasal dari buah dan sayuran) yang secara alami lebih randah kalori seperti akar licorice dan monk fruit. 

Pemanis sintetis yang mengubah mikrobioma usus

Meski diakui bermanfaat untuk orang yang sedang melakukan diet rendah gula, para peneliti mulai melirik dampak pemanis pengganti pada keseimbangan mikrobiota usus, antara bakteri baik (probiotik) dan mikroorganisme patogen. 

Sebagai informasi, pola makan tertentu (misalnya tinggi lemak dan kurang serat) dapat mempengaruhi mikrobiota usus secara negatif, menyebabkan peradangan kronis. Penelitian tertentu telah mengaitkan penggunaan gula pengganti dengan hal ini. 

Meskipun beberapa pemanis sintetis terlihat tidak menyebabkan masalah, “Lainnya terbukti meningkatkan disbiosis (ketidakseimbangan mikrobioma usus), yang menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah dan berkontribusi pada resistensi insulin dan peningkatan permeabilitas usus,” terang Brandy W. Root, RDN, melansir Medscape.

Hasil lainnya telah mengaitkan penggunaannya dengan peningkatan mutasi bakteri E.coli dan peningkatan resistensi antibiotik. 

Penelitian Jotham Suez, dkk, menemukan pemanis buatan non kalori, seperti sakarin dan sukralosa, berkontribusi pada kondisi disbiosis dan kontrol gula darah yang lebih buruk pada partisipan sehat yang terbiasa tidak mengonsumsi pemanis sintetis.   

“Hal ini menjadi perhatian khusus, mengingat produk ini sering digunakan oleh konsumen yang ingin mengurangi asupan gula untuk meningkatkan kontrol gula darah,” imbuh Root. 

Riset lain di jurnal Nutrients 2023, khusus tentang sukralosa, menunjukkan hal yang perlu diperhatikan. Sukralosa diketahui dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam ASI. Keberadaan sukralosa dalam makanan ibu hamil dan menyusui dikatikan dengan peningkatan spesies Methanobrevibacter, mikroorganisme usus yang juga diaitkan dengan obesitas pada anak-anak. 

Pemanis pengganti yang berdampak positif untuk usus

Glisirizin, ekstrak akar licorice, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Timur karena khasiat antimikrobanya. Saat ini glisirizin juga diproduksi sebagai pemanis dan suplemen kesehatan. 

Ekstrak licorice ini juga terbukti memiliki efek antiradang, antikarsinogenik, antivirus, antioksidan dan hepatoprotektif (melindungi hati), “Dan telah disarankan untuk meningkatkan bakteri probiotik di usus dengan penggunaan rutin di bawah 100 mg per hari,” Root menambahkan. 

Namun, lanjutnya, penggunaan glisirizin mungkin perlu dibatasi akibat rasa licorice yang kuat dan kecenderungan untuk menyebabkan hipertensi pada mereka yang secara teratur mengonsumsi >100 mg per hari. 

Erythritol secara alami terdapat dalam berbagai buah dan beberapa makanan fermentasi. Erythritol secara komersial ditemukan dalam banyak produk bebas gula seperti permen karet, permen, dan soda dan umumnya digunakan di Jepang. 

Erythritol tidak dapat difermentasi, riset Rena Kawano, dkk membuktikan ia meningkatkan toleransi glukosa dan menurunkan tingkat obesitas serta peradangan usus. 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kadar erythritol yang tinggi yang beredar dalam darah dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke dengan meningkatkan agregasi trombosit dan pembentukan bekuan darah, sehingga harus digunakan dengan hati-hati. 

“Meskipun pemanis pengganti tertentu dapat mempengaruhi mikrobioma secara positif, saya menemukan bahwa pasien akan mendapatkan hasil terbaik berupa penurunan berat badan, kontrol gula darah dan penurunan peradangan dengan membatasi gula dan pemanis pengganti secara keseluruhan,” Root menegaskan. (jie)