Mendampingi Remaja Nonton Squid Game, Simak 5 Tipsnya
mendampingi_remaja_nonton_squid_game

Mendampingi Remaja Nonton Squid Game, Simak 5 Tipsnya

Squid Game memiliki rating 18+. Artinya, serial tersebut diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas. Namun banyak remaja <18 tahun yang begitu penasaran dan sangat ingin menontonnya. Hal ini memang tak terhindarkan, mengingat begitu banyaknya cuplikan dan meme soal Squid Game di media sosial. Sebagian orang tua memilih untuk mendampingi remaja nonton Squid Game, daripada mereka penasaran dan mencari tahu sendiri.

Psikolog anak, remaja dan keluarga dari Tiga Generasi Ayoe Soetomo, M.Psi, mengungkapkan pandangannya. Menurutnya, usia remaja pertengahan – akhir masih bisa diperbolehkan menonton. Namun untuk remaja awal yaitu usia SMP, tidak disarankan. “Usia 15 – 17 tahun masih bisa, tapi tetap dengan pendampingan orang tua,” tegas Ayoe.

Mendampingi remaja nonton Squid Game perlu “persiapan khusus”. Tak sekadar mendampingi, orang tua pun perlu membuka ruang diskusi, dan memasukkan nilai-nilai/pandangan tertentu.

 

Tips Mendampingi Remaja Nonton Squid Game

Squid Game memang sangat menarik. Tak heran bila serial ini menjadi serial paling populer di Netflix, bahkan melampaui Money Heist. Bagaimanapun, dikarenakan adegan kekerasan yang begitu intens, remaja yang belum cukup umur perlu didampingi saat menontonnya.

1. Ajak diskusi

“Ada banyak bahan diskusi yang bisa dibicarakan antara anak dan orang tua. Misalnya kisah tiap karakternya, dan bahwa ada kehidupan seperti itu di luar sana. Itu bisa dibahas,” jelas Ayoe. Saat berdiskusi, kita bisa memasukkan value atau nilai-nilai yang ingin kita ajarkan kepada anak remaja kita. Namun dengarkanlah dulu pendapatnya, dan jangan menggurui.

2. Perhatikan reaksi anak

Ayoe mengingatkan, orang tua harus pandai mengobservasi dan melihat situasi saat menonton. “Apakah anak mau diajak berdiskusi saat itu juga, atau nanti setelah selesai. Remaja kan sudah mendekati usia dewasa, pasti tidak betah kalau sedikit-sedikit didistraksi,” papar Ayoe.

Semisal ada adegan yang terlalu sadis menurut penilaian kita, kita bisa bekomentar sedikit. “Misalnya kita bilang, ‘duh ini kok main tembak saja ya, nyawa seperti tidak ada harganya’,” ujar Ayoe. Mungkin si Remaja akan menanggapi dengan mengatakan bahwa itu hanya film. “Dengan begitu kita tahu bahwa anak sadar, itu cuma dalam film. Nanti di momen lain, kita bisa membahasnya,” imbuh Ayoe.

3. Jangan menghakimi dan menggurui

Saat berdiskusi, hindari sikap menghakimi dan menggurui. “Pada remaja, apapun value yang ingin kita ajarkan, kuncinya adalah mendengarkan. Kita harus lebih banyak mendengar dari sudut pandang anak,” tandas Ayoe. Misalnya kita membahas soal permasalahan hutang yang melilit pada pemain di Squid Game. “Dengarkanlah bagaimana pendapatnya. Semisal ada sesuatu yang ingin kita luruskan, lakukan setelah kita mendengarkan sudut pandangnya,” ujar Ayoe.

Ia menambahkan, jangan menyalahkan pendapat yang diutarakan anak. Alih-alih, kita bisa mengatakan: “Kalau menurut Ibu/Ayah, itu kurang tepat.” Lalu utarakan alasannya dan sudut pandang kita sebagai orang dewasa. Kita juga bisa bertanya, apa yang akan dia lakukan seandainya dia menghadapi situasi yang sulit.

Penting untuk menyediakan ruang diskusi bagi remaja untuk dapat mengutarakan pendapatnya tanpa takut dihakimi, disalahkan, atau dikuliahi. “Model komunikasi dengan remaja adalah diskusi. Bila mereka merasa disalahkan, remaja akan menarik diri karena mereka butuh merasa diterima,” tutur Ayoe.

4. Tidak perlu menyuruh untuk menutup mata

Perlukah meminta remaja menutup mata ketika muncul adegan kekerasan yang terlalu sadis, atau adegan seks? “Sebelum kita mengizinkan remaja menonton Squid Game, tanyakan dulu pada diri sendiri, apakah kita sudah siap bahwa anak akan menonton adegan-adegan dalam film tersebut?” ungkap Ayoe. Dengan kata lain bila kita sudah memberi izin, maka kita harus siap bahwa anak kita yang berusia remaja akhir akan menonton adegan kekerasan dan adegan seks yang ada dalam serial tersebut.

“Meminta anak untuk menutup mata benar-benar tidak disarankan,” tegas Ayoe. Hal ini hanya akan membuat remaja jadi penasaran, apa sebenarnya yang terjadi dalam film. Lalu, apa yang bisa dilakukan? “Mau tidak mau, sebagai orang tua kita harus menjelaskan. Kalau kita merasa adegan itu tidak patut ditonton oleh remaja, bisa dilewatkan. Lebih baik dilewatkan, daripada memintanya menutup mata,” paparnya.

Adegan kekerasan mungkin bisa lebih diterima. Namun untuk adegan seks, biasanya kita lebih risih. Tiap keluarga pasti punya nilai-nilai tersendiri, untuk memberi batasan adegan mana yang masih bisa ditonton oleh remaja. Secara umum, adegan seks dalan Squid Game bisa tetap ditonton bila anak sudah berusia 17 tahun, dan cukup terbuka dengan orang tua.

Tentu saja, kita lihat dulu sampai sejauh mana adegan seks yang ditampilkan. “Aktivitas seksual kan tidak hitam putih, rentangnya luas. Ada yang sekadar lip kiss, ada yang sampai melibatkan hubungan intim. Bila kita izinkan remaja menontonnya, maka kita harus siap menjelaskan,” Ayoe menegaskan. Orang tua bisa menjelaskan bahwa hubungan seks hanya boleh dilakukan yang sudah menikah, harus dilandasi consent atau persetujuan dari kedua pihak, dan apa saja risikonya bila melakukan hubungan seks di usia remaja.

5. Hindari nonton maraton

“Menonton secara maraton tidak direkomendasikan. Di samping untuk kesehatan mata, juga untuk kesehatan mental dan psikologis,” ujar Ayoe. Ia mengingatkan, emosi yang terbangun dalam tiap episode Squid Game cukup intens. “Bila menonton secara maraton, dampak emosinya bisa cukup berat. Lebih baik satu episode saja dalam sekali nonton. Maksimal dua episode,” lanjutnya.

Mendampingi remaja nonton Squid Game bisa membuat kita makin dewasa sebagai orang tua, dan lebih menyadari bahwa anak kita sudah makin dewasa. Biarkan ia bersikap kritis dan mengutarakan pendapatnya dalam ruang diskusi. Inilah yang akan membuat anak hubungan anak dengan orang tua tetap dekat. Anak merasa pendapatnya dihargai, sehingga ia tidak ragu untuk bersikap terbuka kepada orang tua. (nid)

____________________________________________

Foro diambil dari cuplikan Suid Game di Netflix.