makan bersama keluarga cegah obesitas anak

Makan Bersama Keluarga Terbukti Cegah Obesitas Anak Sejak Dini

Budaya makan bersama di meja makan tampaknya perlu dikembangkan lagi. Penelitian menyebutkan ada banyak manfaat dari makan bersama, dari membangun komunikasi antara orang tua dan anak, hingga mencegah obesitas sejak dini.

Beberapa studi menunjukkan pentingnya waktu makan bersama keluarga. Dalam jurnal Pediatric Obesity (2023) disebutkan hubungan antara frekuensi makan bersama keluarga dan obesitas anak pada keluarga berisiko tinggi diabetes tipe 2 (diabetes yang disebabkan oleh gaya hidup). 

Sebagai informasi, obesitas pada anak termasuk kondisi kesehatan yang serius, di mana berkontribusi pada timbulnya kejadian diabetes tipe 2 pada masa kanak-kanak dan dewasa. Selain itu, obesitas pada anak cenderung menetap di kemudian hari, artinya ia tetap kegemukan saat dewasa. 

Riset ini dilakukan pada enam negara di Eropa, melibatkan 989 pasangan orang tua-anak (52% perempuan dan 72% ibu). Hasil penelitian menyebutkan tingginya frekuensi sarapan dan/atau makan malam bersama keluarga berbanding terbalik dengan IMT (indeks massa tubuh) anak-anak. 

“Terlihat penurunan kemungkinan obesitas di antara anak laki-laki dan perempuan yang melakukan minimal tiga kali sarapan dan/atau makan malam keluarga dalam seminggu. Peningkatan frekuensi sarapan dan/atau makan malam keluarga dikaitkan dengan risiko lebih rendah (lagi) terjadinya obesitas pada anak laki-laki dan perempuan pada masa tindak lanjut,” tulis peneliti dalam laporannya. 

Penelitian lain tahun 2012 juga memperlihatkan bahwa anak-anak dengan berat badan normal lebih sering makan bersama keluarga, dibandingkan dengan anak-anak dengan obesitas. Riset ini diterbitkan di International Journal Of Public Health

Membuat anak (lebih) mau makan sayur

Tampaknya manfaat dari makan bersama keluarga adalah lebih dari sekedar aktivitas makan, tetapi juga membangun komunikasi dua arah.   

Journal of the American Dietetic Association menyebutkan makan bersama keluarga memberikan konsistensi, rutinitas dan kesempatan untuk komunikasi yang lebih baik, antara anak-anak dan orang tua mereka. Juga membantu anak-anak untuk belajar lebih banyak tentang gizi dan membangun kebiasaan makan yang cukup. 

Terdapat hubungan positif antara frekuensi makan keluarga dengan kualitas makan anak, misalnya konsumsi buah dan sayur yang lebih banyak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang makan bersama keluarga 3-5 kali per minggu memiliki asupan kalsium dan serat yang lebih tinggi. 

Dari beberapa studi di atas tampaknya makan bersama keluarga bisa berperan penting dalam meningkatkan asupan makanan di kalangan anak-anak, terutama terkait pencegahan obesitas dan meningkatkan asupan serat. Selamat mencoba. (jie)