Daun sirih (Piper betle) telah dikenal dan digunakan oleh manusia sejak 600 SM. Secara tradisional daun sirih sering dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, koreng hingga keputihan. Secara ilmiah, daun sirih terbukti mengandung eugenol yang mampu membasmi jamur Candida albicans penyebab keputihan.
Senyawa tanin dalam daun sirih juga dapat mengurangi sekresi di vagina. Kandungan senyawa antiseptik seperti fenol, memiliki daya antiseptik 5x lebih efektif dibandingkan fenol biasa.
Baca Juga :
- Keputihan Berulang, Waspada Gula Darah Tinggi
- 3 Jenis Infeksi Miss V
- 5 kebiasaan yang Mengancam Kesehatan Vagina
Secara tradisional, daun sirih digunakan sebagai antiseptik dengan cara merebus atau menyeduhnya. Daun sirih 3-4 lembar diseduh air mendidih 800 cc, biarkan hingga larut yang ditandai air mulai berubah warna. Setelah dingin, bisa digunakan untuk mencuci permukaan organ kewanitaan. Cara membasuh dari arah depan (vagina) ke belakang (anus). Jangan terbalik, karena bakteri yang ada di sekitar anus bisa terbawa masuk ke vagina.
Keputihan termasuk masalah kewanitaan yang sering dialami. Dr. Eighty M. Kurniawati, SpOG dari RSU dr. Soetomo mengatakan, ada beberapa tips agar terhindar dari keputihan. Pertama, pilih celana yang longgar untuk menjaga kelembaban daerah kewanitaan. Kedua, kurangi frekuensi memakai celana jeans ketat. Mengatasi kelembaban di daerah kewanitaan, sebaiknya tidak dengan memakai pembalut tipis. Pilihan itu justru meningkatkan kelembaban daerah V. Ketiga, jika keputihan sebaiknya lebih sering mengganti celana dalam. Keempat, gunakan ekstrak daun sirih untuk mengurangi keputihan. Para gadis juga boleh memakai pembersih daun sirih, sebatas sebagai pembersih di permukaan Miss V.
Secara alamiah, dalam vagina terdapat jamur dan bakteri baik. Flora normal vagina ini berfungsi mengusir kuman-kuman yang merugikan. Pemakaian pembersih vagina yang salah, justru membunuh flora normal sehingga memudahkan kuman masuk dalam vagina. Keadaan seperti ini dapat mengakibatkan keputihan dan gatal-gatal. Maka, perlu hati-hati memilih pembersih vagina yang beredar di pasaran.
Pembersih kewanitaan yang mengandung ekstrak daun sirih, kini banyak beredar di pasaran. Selain mengandung ekstrak daun sirih pembersih kewanitaan, atau yang dikenal sebagai sabun cair sirih, mengandung bahan-bahan lain seperti Triclosan, Lactic Acid, Cocamidopropyl Betaine, TEA Lauryl Sulfate, Polysorbate 20, Sodium Methylparaben, Fragrance dan Purified Water.
Yang perlu diingat, jangan memakainya setiap hari karena justru membunuh bakteri baik dan merubah keasaman daerah V. Pilih sabun cair sirih yang tingkat keasamannya (pH) sesuai dengan pH daerah V. Normalnya, pH berkisar antara 3,8 - 4,2. Jika pH kurang dari 3,8 biasanya jamur akan tumbuh. Apabila pH > 4,2 maka akan tumbuh bakteri dan kuman penyebab infeksi. (her-jie)