Hipogonadisme mengacam kaum pria. Dengan menjawab 10 pertanyaan berikut Anda dapat mengukur kerentanan mengalami penurunan hormon testosteron.
Sindrom defisiensi testosteron (TDS) atau hipogonadisme berdampak turunnya kemampuan seksual pria. Riset di Inggris menyatakan sekitar 414.000 pria mengalami disfungsi ereksi. Dan kurang dari 5% pria yang terdiagnosa mendapatkan terapi sulih hormon testosteron.
Menurut dr. Nugroho Setiawan, MS, Sp.And, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI), tes andropause dapat digunakan untuk deteksi dini penurunan testosteron. Berikut adalah pertanyaan dalam tes andropause :
- Apakah libido (dorongan seksual) Anda menurun akhir-akhir ini?
- Apakah Anda merasa lemas, kurang tenaga?
- Apakah daya tahan dan kekuatan fisik Anda menurun?
- Apakah tinggi badan Anda berkurang?
- Apakah Anda merasa kenikmatan hidup menurun?
- Apakah Anda merasa kesal atau cepat marah?
- Apakah ereksi Anda kurang kuat?
- Apakah Anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga?
- Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam?
- Apakah Anda merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja?
“Jika jawaban nomor 1 dan 7, atau ada 3 jawaban selain nomor tersebut adalah ‘ya’, kemungkinan besar kadar testosteron Anda turun dan mengalami TDS,” tegas dr. Nugroho.
Risiko TDS meningkat pada mereka yang menderita obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi dan hiperlipidemia (kolesterol tinggi). (jie)