Penderita diabetes bisa dibuat mumet dengan kenaikan gula darah pagi hari. Ini bisa mempengaruhi kondisi Anda dalam satu hari penuh. Padahal, kenaikan gula darah pagi hari merupakan hal normal disebut ‘fenomena fajar’.
‘Fenomena fajar’ ini ditandai dengan kenaikan gula darah alamiah antara pukul 3 dini hari hingga 8 pagi.
“Ini sangat normal. Proses fisiologis yang mendasari fenomena fajar dapat terjadi pada semua orang, penderita diabetes atau tidak,” kata Jeff Stanley, MD, ahli diabetes di Virta Health, melansir Live Strong.
Pada individu yang tidak mengalami ‘fenomena fajar’ ini berarti tubuh mereka mampu melepaskan cukup insulin untuk merespon peningkatan gula darah.
Penyebab kenaikan gula darah pagi hari
Hormon berperan penting pada kenaikan gula darah pagi hari. Hormon tertentu secara alami meningkat di pagi hari, ini memberikan tubuh dorongan yang diperlukan untuk beraktivitas.
“Ketika Anda bangun, adrenalin, kortisol, glukagon dan growth hormone dilepaskan ke dalam aliran darah. Ini menyebabkan pelepasan glukosa atau gula darah,” kata Dr. Stanley. Kemudian terjadi kenaikan gula darah pagi hari.
Insulin juga berperan. Saat kadar glukosa naik, hormon insulin segera dilepaskan. Insulin membantu gula memasuki sel, yang kemudian digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai lemak. Proses ini juga berpenan pada ‘fenomena fajar’.
Apa dampaknya untuk penderita diabetes
Baik penderita diabetes atau bukan bereaksi berbeda pada ‘fenomena fajar’ ini. Sebagian orang mungkin tidak merasakan gejala apapun, sementara lainnya merasakan efek kenaikan gula darah pagi hari.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dampak yang mungkin terasa seperti:
- Rasa lapar atau haus
- Lelah
- Sakit kepala
- Berkeringat
- Pusing
- Gemetar
- Kecemasan
- Perubahan mood
Mengatasi kenaikan gula darah pagi hari
Dr. Stanley menyarankan beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar gula darah tetap terkontrol:
1. Tes gula darah mandiri lebih kerap
Cek gula darah Anda sebelum tidur dan sesaat setelah bangun pagi.
“Memahami kapan gula darah akan melonjak adalah langkah pertama untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan lonjakan ini, dan menentukan cara terbaik untuk mencegahnya,” tukas Dr. Stanley.
2. Identifikasi pemicu
Jika gula darah Anda tinggi di malam hari, bisa karena Anda makan terlalu malam. Atau, bisa juga karena obat diabetes Anda. Jika Anda mengalami kenaikan gula darah pagi hari, mungkin dosis obat yang terlalu rendah.
3. Rubah waktu suntik insulin
Jika menggunakan suntikan insulin, bicarakan dengan dokter Anda tentang mengubah waktu menyuntik insulin di malam hari, ini bisa membantu.
4. Pertimbangkan pompa insulin
Jika Anda kesulitan untuk mengukur dosis insulin atau waktu suntikan, konsultasikan dengan dokter untuk menggunakan pompa insulin.
Ini adalah alat kecil yang terus mengirimkan insulin melalui tabung kecil, dan mereka dapat mengirimkan insulin lebih cepat dari suntikan. Pompa insulin dapat membantu menormalkan kenaikan gula darah pagi hari.
5. Olahraga pagi
Berolahraga di pagi hari atau sore hari, terutama setelah makan, bisa bermanfaat untuk menormalkan gula darah di pagi hari.
“Jalan kaki setelah makan malam juga bisa membantu menurunkan gula darah,” saran Dr. Stanley.
Riset tahun 2019 di jurnal Diabetologia menemukan bila olahraga intensitas tinggi di siang hari lebih efektif dibandingkan dengan olahraga pagi hari dalam memperbaiki kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
6. Tidur cukup
Tidur minimal enam jam per hari membantu menurunkan kadar kortisol di tubuh, yang berdampak positif untuk kadar insulin.
Penelitian di jurnal Sleep Science menyebutkan ada peningkatan kadar kortisol akibat kurang tidur, baik malam atau siang hari. Kadar kortisol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan resistensi insulin.
“Usahakan tidur enam hingga delapan jam setiap malam, dan tidurlah sebelum tengah malam,” kata dr. Stanley. “Ini dapat membantu mengurangi kortisol dan meningkatkan kemampuan Anda untuk mentolerir lonjakan gula darah.” (jie)