Kaki bengkak membuat kita tidak nyaman beraktivitas. Penyebab kaki bengkak sangat beragam, mulai terlalu lama berdiri atau duduk, hingga obesitas. Tetapi jika kaki bengkak terlalu sering, bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
Berbagai penyebab kaki bengkak, menurut Dr. Nelya Lobkova, DPM, spesialis perawatan kaki di Step up Footcare, New York City, AS, antara lain:
1. Cedera kaki
Terkilir atau terjatuh bisa memicu kaki bengkak. Keseleo di pergelangan kaki mengakibatkan peregangan bahkan robekan ligamen – jaringan yang menghubungkan tulang ke tulang lainnya.
Selain itu bisa juga akibat tendinitis, yakni saat tendon – jaringan tebal yang menghubungkan otot ke tulang – mengalami peradangan. Patah tulang juga adalah salah satu penyebab kaki bengkak.
“Jika ini terjadi, atau jika timbul rasa sakit bersama dengan pembengkakan, hentikan semua aktivitas high impact, lalu istirahat. Kompres es dan angkat kaki setidaknya selama 24 jam,” kata Dr. Lobkova, melansir Livestrong.
Merendam kaki dan tungkai dengan air garam dapat membantu mengurangi pembengkakan pasca cedera.
2. “Efek samping” obesitas
Dengan obesitas, “ada kelebihan berat di tendon dan otot tubuh, khususnya ekstrimitas bawah (kaki),” terang Dr. Lobkova.
“Ketegangan di otot ini bisa menyebabkan penumpukan cairan di kaki bagian bawah, yang menyebabkan pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.”
Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan bergerak; lakukan peregangan kaki dan jalan kaki setiap hari.
“Hanya dengan jalan kaki akan mengontraksi otot-otot betis, yang membantu memompa cairan di kaki kembali naik ke jantung,” ia menambahkan.
3. Terlalu banyak konsumsi garam
Pola makan tinggi garam juga bisa menjadi penyebab kaki bengkak.
“Cairan bolak-balik antara darah dan jaringan tubuh dengan bantuan natrium dalam keseimbangan cairan,” terang Dr. Lobkova. Tetapi pola makan tinggi natrium (garam) bisa menghilangkan keseimbangan ini.
Kelebihan natrium di dalam tubuh – dari makanan asin – membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, ini sebabnya kaki menjadi bengkak.
4. Sindrom kompartemen
American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menjelaskan kondisi langka ini terjadi saat ada tingkat tekanan yang berbahaya di dalam otot.
Peningkatan tekanan menyebabkan berkurangnya aliran darah, berhentinya pasokan nutrisi dan oksigen dari sel saraf dan otot.
Dr. Lobkova menjelaskan, akibat kelelahan kronis, tendon di kaki dapat mengembang, mendorong saraf dan pembuluh darah vena. Ini bisa menyebabkan pembengkakan dan kadang mati rasa.
Sindrom kompartemen juga bisa disebabkan oleh cedera parah (seperti patah tulang). Ditandai dengan gejala nyeri, kaku otot, rasa terbakar dan menyengat.
Untuk mengatasi rasa nyeri dan pembengkakan, hindari aktivitas fisik dan segera cari pertolongan medis.
5. Penyakit kronis
“Kaki bengkak bisa menjadi tanda penyakit sistemik yang melibatkan organ-organ penting,” tambah Dr. Lobkova, misalnya sakit jantung, gangguan ginjal atau lever (hati).
“Dalam kasus di mana jantung, ginjal atau hati menyebabkan pembengkakan kaki, masalah sistemik perlu diatasi untuk menghilangkan edema (penumpukan cairan),” lanjutnya.
Temui dokter agar bisa segera mengevaluasi dengan benar atau merujuk Anda ke spesialis untuk tes, diagnosis dan perawatan tambahan.
6. Efek samping obat
Obat-obatan tententu bisa jadi penyebab kaki bengkak akibat penumpukan cairan.
Obat-obat seperti obat diabetes, OAINS (obat anti-inflamasi non steroid), antidepresan, obat steroid, obat penurun tekanan darah, hingga pil kontrasepsi bisa menyebabkan pembengkakan kaki. (jie)