Seperti ditusuk-tusuk ribuan jarum atau pecahan kaca yang sangat kecil. Itulah gambaran, betapa nyeri akibat penyakit asam urat. Nyeri hebat biasanya dirasakan di pergelangan tangan, persendian ibu jari, lutut atau persendian kaki; yang kiri atau kanan saja. Selain minum obat dari obat dokter, tak jarang penderita asam urat juga mencari tanaman herbal untuk mengatasi asam urat.
Secara medis, kadar asam urat normal adalah 2,1 – 7,5 mg/dL (perempuan) dan 4,0 – 8,5 mg/dL (laki-laki). Kadar asam urat yang terlalu tinggi membuat sendi meradang, terasa hangat, memerah, dan nyerinya benar-benar juara.
Begitu juaranya (sakitnya) sampai-sampai orang paling kuat pun bisa menangis sesenggukan. Asam urat tinggi karena ada zat purin yang berlebihan dalam darah. Zat ini bisa berasal dari bahan makanan tinggi purin seperti emping melinjo, jeroan, santan, seafood (udang besar, kepiting, rajungan), sayuran warna hijau pekat dan lain-lain). Bisa karena ada gangguan ginjal, misalnya karena faktor usia.
Penyakit Para Raja
Penyakit asam urat sudah dikenal lebih dari 2.000 tahun. Penyakit ini disebut “penyakit para raja”, karena banyak diderira raja dan kaum bangsawan yang terbiasa makan enak. Kini, hampir semua orang bisa makan enak sehingga penyakit asam urat menyebar di berbagai kalangan.
Penulis sudah mengidap penyakit asam urat sekitar 30-an tahun. Awalnya tidak tahu, apa itu asam urat. Yang dirasakan sendi kaki terasa nyeri. Dugaan awal keseleo tanpa sadar, sehabis jalan pagi. Bagian yang membengkak dan meradang diberi obat gosok dan dibalut. Beberapa hari kemudian rasa sakit hilang. Kemudian muncul lagi dan lagi. Terakhir, rasa nyerinya sampai tak tertahankan. Dari tidur posisi telentang saat ingin memiringkan badan ke kanan atau ke kiri, dan kaki yang sakit harus ikut digerakkan, nyerinya bukan main.
Mengeras jadi Batu Ginjal
Tidak tahan, akhirnya dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriklsaan laboratorium, kadar asam urat 11,5 mg/dL; jauh di atas normal (4,0 – 8,5 mg/dL). Pinggang yang juga sakit, saat dironsen diketahui ada batu di ginjal. Kata dokter, zat purin bisa menumpuk di persendian atau di ginjal, antara lain karena kurang minum.
Dokter spesialis penyakit dalam memberi gambaran, seperti apa nanti penyakit asam urat yang diderita. Semakin tahun, kekambuhan akan semakin sering terjadi. Dan durasi kekambuhan (baca: nyeri yang dirasakan) semakin panjang. Bila semula hanya 3-4 hari, suatu saat nanti bisa sampai 6-7 hari, sampai akhirnya “tiada hari tanpa rasa nyeri”.
Kombinasi Tanaman Herbal untuk Mengatasi Asam Urat
Dokter memberi obat allopurinol. Untuk jaga-jaga diberi obat anti nyeri, yang hanya diminum saat penyakit sedang kambuh. Adakah tanaman herbal untuk mengatasi asam urat yang bisa diminum sehari-hari?
“Coba minum rebusan akar sidaguri. Kombinasi dengan daun tempuyung,” kata seorang teman. Sidaguri maupun tempuyung adalah tanaman herbal liar, yang kerap tumbuh di tanah-tanah kosong, ataupun pinggiran parit. Literatur mengenai sidaguri (Sida rhombifolia L.) menyebutkan, herbal ini antara lain mengandung zat flavonoid, yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati asam urat.
Daun tempuyung (Sonchus arvensis) mengandung alpha lactorcerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid dan memiliki efek diuretik (peluruh kencing). Kombinasi ini sekaligus dapat meluruhkan batu ginjal.
Cara Memanfaatkan
Memanfaatkan tanaman herbal untuk mengatasi asam urat cukup mudah. Akar sidaguri dipotong kecil-kecil (1-2 cm) kemudian dijemur beberapa hari sampai kering. Tempuyung bisa dimanfaatkan batang dan daunnya dipotong-potong 3-5 cm) lalu dijemur. Bisa juga langsung dimanfaatkan saat masih segar.
Ambil kira-kira sejumput akar sidaguri dan beberapa batang/helai daun tempuyung. Rebus akar sidaguri dengan sekitar 4-5 gelas air. Beberapa menit kemudian, masukkan batang dan daun tempuyung. Setelah sekitar 10-15 menit, sampai air tinggal 2-3 gelas, matikan api. Setelah dingin rebusan akar sidaguri - daun tempuyung bisa diminum. Pagi sore masing-masing satu gelas.
Selama beberapa tahun, alhamdulillah, asam urat relatif terkendali. Kadang kumat juga. Misal karena kebablasan mengonsumsi seafood atau makanan bersantan. Atau karena kelelahan setelah bepergian ke luar kota atau sedang banyak kesibukan. Saat kambuh terasa nyeri, tetapi tidak semakin dekat waktu kekambuhannya, dan tidak sampai terjadi “tiada hari tanpa nyeri”. Tanaman herbal untuk mengatasi asam urat ternyata cukup membantu. Tentu, sesuaikan dengan kondisi masing-masing, dan tetap berkonsultasi ke dokter secara teratur. (sur)
____________________________________________
Ilustrasi: Grass flower photo created by wirestock - www.freepik.com