Mengatur pola makan merupakan terapi pertama untuk setiap penderita diabetes, bertujuan untuk menjaga gula darah tetap normal, atau menurunkan glukosa darah sesuai target terapi. Ada beberapa makanan yang direkomendasikan dan sebaiknya dihindari.
Konsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung dan diabetes mellitus tipe 2 (DM2), karena karbohidrat ini rendah nutrisi dan serat. Jenis karbohidrat olahan bisa ditemui dalam makanan olahan, seperti tepung putih, roti, nasi putih, kue kering, soda, pasta dan gula tambahan.
Sebuah meta-analisa di Journal of Diabetes Investigation menemukan orang yang kerap mengonsumsi minuman manis berisiko 25% lebih tinggi menderita DM2.
Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah risiko mengembangkan kondisi DM2 lebih kecil, menurut studi di British Medical Journal. Peneliti menganggap ini berhubungan dengan vitamin C dan karotenoid yang ada di sayur dan buah.
Joyce Patterson, MPH, RND, dietisien dan diabetes educator di Michigan Medicine’s Adult Diabetes Education Program menjelaskan secara umum, diet seimbang yang kaya nutrisi, tinggi makanan nabati dan rendah makanan olahan, karbohidrat olahan dan gula tambahan dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat.
Tetapi saat berhubungan dengan pola makan untuk diabetes, tidak ada satu jenis diet tertentu yang bisa diterapkan untuk setiap penderita diabetes. American Diabetes Association menyatakan: ‘satu rencana makan untuk semua orang’ tidak terbukti untuk pencegahan atau pengelolaan diabetes. Itu harapan yang tidak realistis mengingat luasnya spektrum orang yang menderita diabetes.
Sebaliknya, para ahli mendorong untuk mengikuti pedoman makan sehat umum yang mendukung kontrol gula darah.
Makanan terbaik untuk diabetes
Makanan ‘terbaik’ bagi penderita diabetes, “menekankan sebagian besar sayuran non-tepung, protein tanpa lemak atau protein nabati, dan makanan bertepung atau karbohidrat yang dikontrol porsinya,” ujar Patterson, melansir Livestrong.
Idealnya dalam satu piring itu terdiri dari 25% protein tanpa lemak, 25% karbohidrat (usahakan yang tinggi serat) dan 50% sayuran tanpa tepung.
Beberapa sayuran tanpa tepung yang direkomendasikan adalah brokoli, sayuran hijau, kembang kol, kubis, wortel, terong, jamur, tomat, zucchini atau buah beet.
Sumber protein tanpa lemak bisa diambil dari polong-polongan (lentil, kacang, kacang polong), tahu, tempe, ikan dan makanan laut, daging ayam tanpa lemak, telur dan produk susu rendah lemak.
Berlawanan dengan anggapan masyarakat, penderita diabetes tidak harus meninggalkan karbohidrat dari makanan mereka. “Karbohidrat menyediakan glukosa, yang merupakan sumber bahan bakar utama, terutama untuk otak dan otot,” kata Patterson.
Penderita diabetes disarankan memilih karbohidrat tinggi serat seperti nasi merah, oatmeal, jagung, kentang. Juga bisa berasal dari buah seperti apel, jeruk, anggur, kiwi, jambu merah dan pir.
Lemak sehat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes antara lain minyak zaitun dan kanola, alpukat, ikan berlemak seperti patin dan salmon, biji chia atau kacang tanah.
Makanan terburuk untuk diabetes
Makanan manis dan tinggi gula tambahan jelas wajib dihindari oleh penderita diabetes. Ini termasuk puding, soda, jus buah, pasta dan roti putih, nasi putih, camilan kemasan, sarapan sereal manis dan beberapa makanan beku.
Despina Hyde Gandhi, RDN, dietisien di NYU Langone Health menjelaskan, makanan tersebut bukan sumber nutrisi yang baik, cenderung tinggi kalori.
“Makanan ini mengandung gula sederhana dan rendah serat. Sehingga mereka lebih cepat dicerna dan menaikkan gula darah, menyebabkan gula darah juga lebih cepat drop,” lanjutnya. “Ini akan menimbulkan rasa lapar atau gejala gula darah rendah, menyebabkan Anda akan mencari camilan – dan kemudian siklusnya akan berulang.”
Batasi juga konsumsi lemak tidak sehat, seperti yang terkandung dalam keju, mentega, daging olahan, daging merah tinggi lemak.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi minuman kemasan. Minuman kemasan adalah penyumbang kalori terbesar dan gula tambahan dalam diet orang Amerika.
Batasi minuman manis seperti kopi atau teh manis, soda, minuman energi dan jus kemasan. Jika ingin minuman manis dalam kopi pagi Anda, masih diperbolehkan menambahkan sedikit pemanis buatan seperti stevia. (jie)