Sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Menurut sebuah penelitian, seseorang dapat bertahan hidup sekitar 100 jam atau sekitar 3-4 hari, tanpa minum air sama sekali. Sedangkan Live Science melansir, manusia bisa bertahan hidup tanpa minum sekitar 2 – 7 hari. Lewat dari waktu ini, dead.
Kematian bisa lebih cepat atau lebih lambat terjadi, tergantung beberapa faktor. Misalnya faktor usia, kondisi kesehatan, aktivitas fisik dan cuaca. Randal K. Packer, pakar biologi dari Universitas George Washington, Amerika Serikat, menyatakan pada cuaca panas orang dewasa normal bisa kehilangan 1-2 liter cairan (keringat) bila tidak minum sama sekali.
Dinas Kesehatan Nasional Inggris (2009) menyatakan, dehidrasi berat terjadi saat tubuh kehilangan sekitar 10 persen berat air dari total berat badan. Saat kadar air dalam tubuh turun drastis, cairan tubuh dialihkan dalam darah untuk sampai ke organ-organ vital.
Haus, sinyal tubuh kekurangan cairan
Air berperan penting untuk mendukung fungsi organ-organ tubuh, agar bisa bekerja secara optimal. Saat udara panas dan tanpa sadar kita lupa minum, sistem tubuh mengirim sinyal bahwa kita mengalami kekurangan cairan, atau terjadi dehidrasi ringan.
Bila kadar air dalam tubuh hilang sampai 10 persen, gejala dehidrasi yang muncul, selain merasa haus, adalah: mulut kering, kalau buang air kecil hanya sedikit; kulit kering, tekanan darah turun, merasa sangat lelah, tubuh lunglai, pusing, berkunang-kunang, bingung, detak jantung cepat, napas cepat dan dangkal, kulit kering, mood terganggu dan gangguan pencernaan. Fungsi kognitif ikut terdampak.
Anak-anak, lansia, rentan kekurangan cairan tubuh
Anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) rentan mengalami gangguan kesehatan bila tidak minum sama sekali. Sistem metabolisme anak-anak belum berkembang sempurna, sedangkan lansia umumnya kondisi fisik sudah menurun dan sudah menderita penyakit kronis, yang perlu asupan air lebih banyak. Mengalami dehidrasi saat sudah memiliki penyakit tertentu, membuat kondisi tubuh menjadi lebih lemah.
Faktor cuaca ikut berpengaruh. Saat suhu udara panas, bahaya dehidrasi lebih mudah terjadi. Sulit untuk bisa bertahan tanpa minum, dalam hitungan hari.
Fungsi ginjal, otak, terancam
Ginjal termasuk organ tubuh pertama yang terancam fungsinya, bila tubuh kekurangan cairan, dibanding organ-organ lain. Bila dalam 1 - 2 hari seseorang tidak minum air sama sekali, frekuensi buang air kecil akan menurun bahkan berhenti sama sekali. Ginjal akan menghentikan tugas membersihkan limbah, karena persediaan darah ikut menyusut. Bila persediaan air pada sel-sel otak terkuras habis, otak bisa membengkak dan memunculkan masalah.
Yang bersangkutan akan kehilangan kesadaran, sulit menelan, mual dan kejang otot. Organ-organ lain akan menyusul gagal berfungsi. Suhu tubuh meningkat drastis dan muncul warna kebiru-biruan di kulit. Selanjutnya, organ vital dan otak tidak bisa berfungsi.
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat di bawah terik mahatari, tanpa disertai cukup minum, seseorang akan mengalami dehidrasi berat dan bisa menyebabkan meninggal dalam hitungan jam.
Penting, memenuhi asupan air
Kebutuhan air berbeda untuk setiap orang. Tergantung usia, kondisi fisik, derajat kesehatan, dan aktivitas yang dilakukan. Penting untuk cukup minum, agar cairan dalam tubuh tetap terjaga. Tak perlu minum 8 -10 gelas air /hari, seperti direkomendasikan para ahli, bila tubuh sudah terasa terhidrasi. Jangan ragu untuk minum, bila masih merasa haus meski sudah minum 8-10 gelas/hari. Bisa minum bila merasa haus, sehingga kebutuhan air bisa terpenuhi dengan baik. (sur)