Meluangkan waktu sekitar setengah jam per minggu untuk latihan otot dihubungkan dengan penurunan risiko kematian dini akibat penyakit jantung, penelitian terbaru menyimpulkan.
Jika selama ini Anda rutin olahraga jalan kaki 20 - 30 menit per hari, itu sudah sangat baik. Tetapi banyak orang yang tidak memerhatikan rekomendasi para ahli untuk tetap melakukan latihan otot minimal dua kali seminggu.
Jenis latihan otot dirancang untuk meningkatkan kebugaran otot dengan melatih otot melawan resistensi eksternal, menurut American College of Sports Medicine. Latihan otot selama ini identik untuk mereka yang ingin membentuk tubuh.
The federal Physical Activity Guidelines menyarankan latihan otot sebaiknya dilakukan minimal dua kali seminggu, di samping olahraga aerobik seperti jalan kaki, lari atau senam.
Walau panduan tersebut tidak secara terperinci menyarankan jumlah waktu tertentu untuk melakukan latihan otot, penelitian terbaru menunjukkan bahwa 30 – 60 menit per minggu adalah waktu yang terbaik.
Diterbitkan pada 28 Februari 2022 di British Journal of Sport Medicine, riset ini mengumpulkan data dari 16 penelitian sebelumnya untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai jenis olahraga dapat mempengaruhi umur panjang dan risiko kematian akibat penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya.
Peserta adalah orang yang berusia 18 – 98 tahun tanpa penyakit berat. Melibatkan sekitar 480.000 partisipan.
Dibandingkan orang yang tidak melakukan latihan otot / latihan kekuatan, mereka yang melakukan 30 – 60 menit latihan pembentukan otot per minggu memiliki penurunan 10 – 17% risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke), kanker, diabetes dan kanker paru.
Penurunan risiko terhadap kanker dan penyakit jantung didapatkan terutama oleh mereka yang melakukan latihan penguatan otot 30 – 60 menit per minggu. Lebih rinci, risiko kematian akibat diabetes terutama didapatkan oleh mereka yang latihan otot hingga 60 menit per minggu.
Riset yang dilakukan oleh Haruki Momma, dkk, dari Tohoku University Graduate School of Medicine, Jepang ini menyimpulkan latihan otot berbanding terbalik dengan risiko semua penyebab kematian dan penyakit tidak menular utama termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes dan kanker paru.
Dengan kata lain latihan otot efektif turunkan risiko kematian akibat penyakit jantung, dan penyakit lain.
Bagaimana latihan otot tingkatkan kesehatan jantung
Studi tersebut tidak menjelaskan bagaimana latihan otot sangat efektif tingkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kematian dini.
Tetapi jenis latihan ini diketahui bermanfaat mengurangi lemak tubuh dan membangun otot tanpa lemak, yang dapat membantu keseimbangan tubuh, postur dan mengatur kadar kolesterol, tutur Dr. Nieca Golberg, associate professor di New York University’s Grossman School of Medicine, melansir CNN.
Dalam studi tersebut juga diketahui bila kombinasi antara latihan otot dan olahraga aerobik akan menurunkan risiko kematian dini hingga 40%, insiden penyakit jantung 46% dan 28% kematian akibat kanker.
Untuk Anda yang belum rutin berolahraga, sangat disarankan untuk memulai secara perlahan dan membangun kekuatan otot secara bertahap untuk menghindari cedera dari aktivitas fisik yang terlalu tinggi / berat. (jie)