Usus bisa dalam kondisi tidak sehat. Gaya hidup dan pola makan sehari-hari mempengaruhi komposisi mikrobiota usus, yang berdampak pada kesehatan usus itu sendiri.
Mikrobiota usus adalah mikroba yang hidup di sepanjang saluran cerna kita, setidaknya ada 200 spesies bakteri berbeda (baik bakteri baik dan patogen), virus atau jamur.
Beberapa mikroorganisme (bakteri patogen) tersebut berbahaya untuk tubuh, tetapi sebagian (probiotik atau bakteri baik) justru berperan penting untuk kesehatan usus dan tubuh secara umum. Penelitian di British Medical Journal menyatakan bila probiotik bisa membantu pada kondisi diabetes, radang usus (inflammatory bowel disease/IBD) dan arthritis psoriatik. Riset lain juga menyatakan manfaat probiotik untuk alergi, diare hingga sindrom metabolik.
Keragaman bakteri baik yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan kesehatan. Sebaliknya semakin sedikit bakteri probiotik, usus menjadi tidak sehat.
Banyak hal akan mempengaruhi komposisi mikrobiota usus, termasuk stres tinggi, kurang tidur, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, dan minum antibiotik, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan imun, ketidakseimbangan kadar hormon, perubahan berat badan dan perkembangan penyakit.
Penting untuk mengetahui tanda-tanda usus yang tidak sehat.
1. Perut yang tidak nyaman
Perut yang tidak nyaman adalah tanda awal usus yang tidak sehat. Biasanya perut menjadi penuh gas, kembung, sembelit, diare dan heartburn (asam lambung naik).
Mikrobiota usus yang seimbang memungkinkan usus lebih gampang memroses makanan dan membuang limbah, sehingga menyebabkan gejala yang lebih sedikit.
2. Diet tinggi gula
Diet tinggi gula dan makanan olahan akan mengurangi jumlah bakteri baik dan keragaman bakteri usus.
Penelitian Reeta Satokari di jurnal Nutrients menyatakan konsumsi makanan olahan dan makanan/minuman manis akan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Peradangan tersebut bisa mencetuskan beberapa penyakit, termasuk kanker.
3. Perubahan berat badan yang tidak diinginkan
Penambahan atau penurunan berat badan tanpa mengubah pola makan atau kebiasaan olahraga Anda juga bisa menjadi tanda usus yang tidak sehat.
Ketidakseimbangan mikrobiota usus (antara probiotik dan mikroorganisme patogen) dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, mengatur gula darah dan menyimpan lemak.
Penurunan berat badan bisa disebabkan oleh malabsorpsi karena penumbuhan bakteri patogen yang berlebihan di usus halus. Sementara penambahan berat badan bisa diakibatkan oleh resistensi insulin atau peningkatan kadar peradangan.
4. Gangguan tidur atau kelelahan
Riset di Department of Pediatrics, University of Alberta, Kanada mengindikasikan bila ketidakseimbangan mikrobiota usus bisa berhubungan dengan gangguan tidur (tidur yang terputus-putus dan durasi tidur yang lebih sedikit), yang selanjutkan menimbulkan kelelahan kronis.
5. Iritasi kulit
Kondisi kulit seperti psoriasis mungkin terkait dengan jenis bakteri yang ada di usus. Rendahnya konsentrasi bakteri probiotik dapat mempengaruhi sistem imun. Ini pada gilirannya, bisa menyebabkan masalah, termasuk iritasi kulit.
6. Kondisi autoimun
Beberapa penelitian – salah satunya ditulis oleh Baskar Balakrishnan & Veena Taneja dari Department of Immunology Mayo Clinic- menjelaskan adanya hubungan antara kesehatan usus dengan sistem imun.
Usus yang tidak sehat akan meningkatkan peradangan sistemik dan merubah fungsi ‘asli’ sistem imun. Kondisi ini bisa memicu penyakit autoimun, di mana sistem imun salah mengenali sel sehat sebagai benda asing yang perlu dilawan. (jie)